BAB 34 - AKHIR CERITA

9.1K 386 28
                                    

Airin saat ini sedang istirahat, tadi dia melaksanakan terapi sering kali dia merasakan sengatan dikepalanya.

Kakak kakaknya tak pernah meninggalkan airin begitupun dengan ayahnya.

"Kak angga, nggak kerja?" Tanya airin

Angga yang sedang memperhatikan lekat airin hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum tipis.

"Kenapa sih airin jelek ya? Kog dari tadi liatin terus?"

Angga terkekeh mendengar penuturan adik kecilnya, kemudian mencubit pelan pipi airin.

"Adik kakak selalu cantik apalagi kalau kamu cepat sehat"

Mata angga menyiratkan keteduhan dan harapan besar kepada airin. Entah kenapa airin mempunyai rasa bahwa mungkin hidupmya tidak lama lagi, rasa sakit yang terasa semakin menggerogoti tubuhnya.

"Iya kak, semoga tuhan mendengar harapan kita" ucap airin dengan tulus.

Cklek....

"Hai every body i'm back" teriak awan yang langsung dihadiahi pelotoan maut oleh kak angga.

"Berisik!" Agam menarik telingan awan sampai merah, airin hanya terkekeh melihat kelakuan kakaknya.

Dia mendengar banyak cerita dari kakaknya sejak koma, keluarganya hancur dan menjadi dingin. Semua langsung berubah ketika adanya airin mereka kembali karena cahaya kehidupannya menerangi keluarga pratama.

"Ohiya princess tadi dapat salam dari bara"

"Uhukk....uhukk" kaget sudah diri ini.

"Ehh kenapa ai, mau minum" angga langsung mengambil gelas berisi air putih.

"Ciee salting nihhh" goda awan pada adeknya.

"Diem lo jelek!" Semprot agam yang langsung berlari kearah airin

"Lah kita kan kembar gue jelek lo juga kalee" jawab awan tak mau kalah.

"Serah"

"Lain kali hati hati ai" ingat angga pada airin yang sedang meminum air putih sampai tandas.

"Buset kayak habis lari maraton aja lu neng"

"Diem kamu awan!" Kini angga yang menyemprot awan hingga diam tak berucap.

"Udah enakan princess?" Tanya awan yang diangguki oleh airin.

"Maaf ya princess kakakkan hanya menyampaikan pesan zheyengcuu" ucap awan dengan cengiran kuda.

-----------------------------------

Selesai, 4 syal dibuat oleh tangan airin sendiri. Dia masih ingat cara merajut dari sang bunda. Memikirkan bunda membuat dia sangat merindukannya, cukup lama juga dia tak ziarah ketempat sang bunda, mungkin nanti ayah dan kakaknya bisa mengantarnya.

Airin menyimpan 4 syal itu didalam kotak yang sempat dibawa oleh agam. Tak lupa airin menulisan sedikit kata kata untuk para pahlawan laki lakinya.

"Airin kakak datanggg" suara menggelegar milik awan memenuhi ruangan airin yang cukup luas ini. Airin menyambut dengan merentangkan tangannya.

"Rinduu"

"Ulu ulu adeknya awan gemoy banget sih" awan mencubit pelan pipi adeknya dengan gemas namun tiba tiba darah segar mengalir lewat hidung airin yang membuat awan kaget.

"Ai hi---hidung kamu dek" awan panik segera mengambil tissu dan diberikan kepada adeknya.

Airin dengan cepat menyumpal hidungnya dengan tissu kemudian tersenyum tipis kepada kakaknya.

POSSESIVE 3 BROTHER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang