"Bagus. Kalau begitu ayo buktikan."
"Apa?"
"Satu bulan ini kita jalan. Setelahnya terserah kamu, saya tidak akan memaksa."
.
Irene and her pretty goddes. Seungwoo and his daddy vibes.
.
(3 Juli 2019 - 17 November 2019)
Agenda kali ini, Seungwoo mengajak Irene untuk kerumahnya.
Begitu Seungwoo dan Irene datang, Ibu Seungwoo langsung menggiring Irene untuk ke dapur. Wanita paruh baya itu hendak melakukan sedikit tes untuk calon menantunya.
Seungwoo terkekeh yang hanya dilirik sekilas oleh Irene.
"Apalagi?" Tanya Ibu Seungwoo.
"Mie instan."
"Kamu bisa bikin nasi goreng?"
"Bisa," Jawab Irene. Ibu Seungwoo menghela napas lega, tapi langsung melotot kaget saat Irene melanjutkan, "Pakai bumbu racik nasi goreng."
Seungwoo tertawa keras.
Ibu Seungwoo memukul lengan Irene, "Bagaimana bisa kamu tidak bisa masak?"
Irene hanya tersenyum sungkan sambil mengelus lengannya.
"Kalau begitu kamu harus private dengan ibu sekarang, Irene," Kata wanita itu tegas.
"Y-ya, Tante."
Ibu Seungwoo mengeluarkan bahan-bahan dari dalam kulkas. Seperti daging ayam mentah, telur puyuh, dan tahu.
"Kamu potong itu tahunya, ibu mau ke atas dulu." Kata Ibu Seungwoo kepada Seungwoo.
"Nah, kamu Irene, bersihkan daging ayam nya sampai bersih."
Irene diam saja.
"Bisa, 'kan kamu?"
"Bi ... sa." Jawab Irene ragu.
Sebenarnya Irene bersyukur Ibu Seungwoo langsung menyuruhnya memasak, meskipun Irene tidak bisa memasak. Irene dari kemarin kalut membayangkan apa saja yang akan ia lakukan saat bersama Ibu Seungwoo. Irene khawatir suasana akan berubah canggung karena Irene bukan tipe gadis yang mudah memulai pembicaraan kepada orang lain, juga tidak tau bagaimana cara merebut hati calon Ibu Mertua.
"Kenapa tidak dibersihkan?"
Itu suara Seungwoo. Laki-laki itu sudah selesai memotong tahu menjadi bentuk cube kecil-kecil. Dan sekarang menghampiri Irene yang berdiam diri sambil melamun menatap daging ayam mentah di depannya.
"Aku ..." Kata Irene ragu.
"Kenapa? jijik?"
"Bukan, hanya sedikit geli," Irene menjawab sedih.
Seungwoo tersenyum. Melipat lengan bajunya sampai siku lalu memindahkan daging mentah itu ke sink.
Irene mengikuti Seungwoo di belakangnya. Melihat tangan besar Seungwoo yang begitu cekatan mencuci bersih daging ayam mentah tersebut.
Setelah selesai, ia segera mencuci tangan lalu kembali menaruh daging itu di meja.
"Aku bener-bener gak bisa masak."
"Saya juga tidak bisa."
"Kamu, 'kan cowok!" Ketus Irene.
"Kamu tenang saja, Ibu saya akan mengajari kamu, Rene."
Irene mendengus.
"Oh iya, coba panggil Ibu saya dengan Ibu, jangan tante," Kata Seungwoo menatap Irene.
Irene tidak langsung mengiyakan. Rasanya sangat canggung. Irene butuh waktu.
Ibu Seungwoo sudah kembali. Acara memasak pun di mulai dengan Ibu Seungwoo yang memotong daging ayam mentah menjadi beberapa bagian. Seungwoo dan Irene kompak diam memperhatikan dan melakukan apapun yang disuruh oleh Ibu Seungwoo.
Tapi beberapa saat kemudian, dering ponsel Seungwoo mengacaukan aksi mereka. Seungwoo menerima telephone.
Dari yang Irene bisa dengar, Seungwoo harus kembali ke kantor untuk menyelesaikan sedikit urusan.
"Bu, aku akan pulang nanti sore bersama ayah untuk makan," Pamit Seungwoo yang diangguki ibunya.
"Jangan pulang dulu sebelum saya pulang. Nanti biar saya antar," Pesan Seungwoo yang diangguki oleh Irene.
"Nah, Irene kamu perhatikan ini dengan baik."
Saat Seungwoo tidak ada, Ibu Seungwoo menjadi aktif mendikte Irene mulai dari berbagai hal. Wah, Irene jadi sedikit menyesal kenapa Seungwoo harus kembali ke kantor. Irene jadi hanya berdua saja dengan Ibu laki-laki itu.
"Irene, ambilkan merica."
Irene mengiyakan, lalu bingung saat melihat ada banyak deretan bumbu. Otaknya sedikit mengingat-ingat seperti apa merica itu.
"Irene, cepat!"
"Y-ya," tangannya asal mengambil bumbu lalu menyerahkannya ke Ibu Seungwoo.
"Astaga, ini bukan bukan bubuk merica, Irene."
Ibu Seungwoo mulai menasehati Irene dengan berbagai macam kalimat yang memotivasi. Tapi ada juga kalimat yang menjatuhkan.
Dan perkataan yang paling menyentil irene adalah, "Cantik saja tidak cukup. Sebagai wanita sudah seharusnya mengerti masalah dapur."
Ibu Seungwoo berhasil membuat Irene merasa menjadi gadis tidak berguna yang tidak bisa apa-apa. Walau sebenarnya Irene mengakui bahwa ia memang tidak bisa apa-apa.
° to be continued °
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah kemaren Jinwoo ke-elim, aku malah ketar-ketir sama Seungwoo-Dongpyo :') Berharap banget pasangan Daddy and His Son ini debut bareng dan matahin kutukan bapak-anak gak bakal debut bareng :')
Han Seungwoo!! Son Dongpyo!! Lets debut, kajja!!!!!