18. Ibu Seungwoo

1.4K 273 19
                                    

Seungwoo berjalan keluar dari kamarnya. Ia merasa lelah untuk hari ini. Melihat Irene untuk pertama kalinya menangis seperti itu di depannya, Seungwoo merasa seperti punya sebuah misi untuk Irene agar tidak perlu menangis lagi.

Singkatnya, Seungwoo ingin membahagiakan Irene.

Menuruni tangga, bertemu dengan sang Ibu. Seungwoo menghampiri ibunya.

"Bu,"

"Apa," jawab ibunya cuek. Seungwoo mengerutkan kening, tugas pertamanya sejak kecil ternyata harus dikerjakan sekarang ;membahagiakan sang Ibu.

"Ibu kenapa?" Seungwoo duduk di sebelah Ibu nya yang sedang memotong bombay.

"Apa?! Gadismu sudah melapor padamu kan?"

Seungwoo terkekeh, "Tidak, bu."

"Bohong. Dia pasti sudah menjelek-jelekan Ibu di depanmu."

"Namanya Irene, bu."

"Iya ibu tau, namanya sangat cantik. Seperti nama Krystal."

"Dan namanya secantik orangnya, kan' bu?"

"Kamu lupa kalau Krystal juga cantik, Woo?"

Seungwoo tersenyum.

"Kamu jangan lupa juga, kalau Krystal lebih dari Irene."

"Kenapa ibu jadi membandingkan mereka?" tanya Seungwoo sopan, daritadi senyumnya tak luntur. Berbanding terbalik dengan sang Ibu yang cemberut sambil memotong-motong.

"Kamu ini bagaimana, bisa tidak turuti ibu untuk sekali ini saja?"

"Aku akan menurut pada Ibu, tapi untuk satu hal ini saja, bisa Ibu mengikuti pilihanku?"

"Ibu tidak habis pikir, kenapa dari semua gadis yang mendekatimu, kamu memilih dia? Dia bahkan tidak bisa memasak, mau mengurusmu seperti apa dia nanti," Ibunya bertanya dengan cepat.

Melihat sang Ibu yang menitikkan air mata, Seungwoo bergerak memeluk ibunya.

"Ibu cuma mau anak ibu bahagia, ibu akan percayakan pada orang yang ibu percaya."

"Bu, percaya tidak kalau aku bahagia dengan Irene?"

Ibunya terdiam.

"Kamu begitu mencintainya ya? Sejak kapan?"

Seungwoo terkekeh, tampak mengingat sesuatu.

"Aku tidak cukup yakin sejak kapan perasaan seperti ini muncul, yang jelas bukannya ibu tau kalau aku sendiri yang meminta pada Ayah agar Ayah Irene mau menerimaku?"

Ibu Seungwoo tampak masih tidak puas. "Kenapa tidak terima Krystal saja sih? Dia sudah ibu kenal sejak dulu, dia juga bisa memasak, bahkan sangat pintar."

"Bicara soal Krystal, aku rasa ibu sudah tau kalau selama ini aku hanya menganggapnya sebagai adik."

"Kamu dari dulu seperti ini, selalu memperlakukan orang lain dengan terlalu baik, mereka jadi baper, Woo. Untung Dongpyo yang begitu kamu sayang laki-laki. Coba kalau perempuan, dia pasti sudah berebut dengan Krystal tentang siapa yang kamu sayang."

Seungwoo tertawa. Ibu nya kenapa melucu begini.

"Woo," panggil Ibunya.

Kini mereka sudah pindah duduk di sofa sambil menonton acara tv.

"Ya, bu?"

"Kamu tau kan kalau ibu pasti mau yang terbaik untukmu?"

Seungwoo mengangguk pasti.

"Tapi kamu begitu ngotot dengan pilihanmu sendiri," kata ibu nya sedih.

"Bu, tau tidak? Irene gadis yang berbeda?"

"Kenapa?"

"Aku selalu risih dengan gadis-gadis yang mendekatiku terlebih dahulu, meskipun tidak pernah aku perlihatkan ketidak sukaan ku itu. Mereka selalu berusaha membuat diri mereka tampil sempurna tanpa celah di depanku, mereka tidak menjadi dirinya sendiri."

"Lalu Irene?"

"Gadis itu sangat cuek. Ibu ingat kan aku pernah cerita bahwa dia juga adik kelasku sama seperti Krystal?"

"Ya."

"Dari dulu dia sangat cuek terhadap laki-laki. Dia bahkan tidak mengenaliku saat kami pertama bertemu. Saat jalan pun, ada begitu banyak lelaki yang menatapnya memuja, tapi dia tetap cuek dan mengajakku mengobrol. Aku rasa, aku benar-benar sudah jatuh pada caranya membuatku merasa di nomor satukan."

Seungwoo tidak sadar, bahwa daritadi ibunya melihatnya dengan pandangan lega. Baru kali ini Seungwoo menceritakan seorang gadis dengan begitu panjang dan mendamba. Seolah hidupnya akan berjalan baik setelah berhasil membuat ibunya setuju dengan pilihannya.

"Sebenarnya apa yang dia lakukan sampai kamu begitu ngotot mau dengannya?"

"Setelah ibu kenal dengannya, ibu pasti akan menyangi Irene seperti aku menyayanginya. Dia sangat mudah untuk disayang orang lain." Seungwoo tertawa, mendadak geli.

Seungwoo.

Sekarang tugasnya hanya meyakinkan sang ibu untuk menegaskan pilihannya, "Aku harap ibu benar-benar mau merestuiku kali ini."

Ibunya menghela napas, "Kalau begitu ajak dia kesini lagi,"

Dan seungwoo tersenyum lebar sambil memeluk ibunya sayang.




° to be continued °

Han Seungwoo dan Bae Irene

Han Seungwoo dan Bae Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CALON [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang