Irene duduk selonjoran di depan tv. Ia baru saja selesai membantu- oh lebih tepatnya merecoki sang ibu yang sedang memasak. Akhir-akhir ini Irene memang sedang giat-giatnya untuk belajar memasak.Saat asik dengan camilannya, ia harus diganggu dengan suara bel pintu rumah. Irene berdiri lalu membuka pintu.
Ia terdiam selama beberapa detik, lalu bergerak memutar badan dan berjalan masuk ke dalam rumah.
Orang yang di depan pintu tadi adalah Seungwoo. Seungwoo terkekeh melihatnya. Irene jelas-jelas mempersilahkan dirinya masuk dengan gadis itu yang membuka lebar-lebar pintu rumahnya, tapi Seungwoo tentunya tak ingin masuk begitu saja.
"Jadi, kamu tidak mempersilahkan saya masuk, Rene?"
Irene yang sudah kembali di tempatnya semula hanya menoleh lalu kembali memfokuskan diri ke televisi di depannya.
"Irene siapa yang datang?" Suara ibu Irene terdengar dari arah dapur.
"Yaampun, nak seungwoo kenapa masih di luar?" Ibu Irene bergegas mengajak Seungwoo masuk ke dalam rumah.
"Kamu juga," Ibu Irene mencubit lengan Irene, "Ini kenapa seungwoonya ga diajak masuk?"
Seungwoo terkekeh pelan
Irene cemberut tak terima, "pintunya sudah aku buka lebar ya, Ma."
Irene lalu melirik Seungwoo dengan galak, "dianya aja yang ga inisiatif masuk,"
Seungwoo mengerutkan kening sambil menahan tawa, sepertinya ia harus kembali menghadapi sifat judes dan barbar Irene seperti pertama kalinya mereka bertemu.
"Kayaknya Irene lagi datang bulan-"
"Enggak ya," potong Irene cepat. Bisa-bisanya mamanya itu berbicara hal yang membuat Irene malu di depan Seungwoo.
"Iya-iya. Seungwoo kamu duduk dulu, mama bikinin minum."
"Mama masuk kamar aja, istirahat." Kata Irene.
"Terus yang bikinin Seungwoo minum siapa? Kamu?"
Irene nampak berpikir lalu mengangguk.
Mama Irene pun pamit. Tersisa Seungwoo dan Irene yang duduk berhadapan di sofa.
Seungwoo menatap Irene dengan seksama. Tiga hari tidak bertemu, nyatanya Irene masih sama.
Hey, memang apa perubahan yang Seungwoo harapkan?
"Kamu cantik, Rene."
Irene memutar mata. Sudah bosan dengan gombalan Seungwoo yang levelnya cuma sampai situ. Dari sebulan yang lalu sampai sekarang yang Seungwoo lontarkan hanya tentang Irene yang sangat cantik.
Plis, Irene juga sudah tau.
"Tiga hari gak ngabarin, kirain lupa."
Seungwoo tersenyum, "Kamu juga."
Irene berdecak, "Ya kamu duluan lah."
"Kenapa harus saya yang pertama? Kamu harusnya juga bisa."
"Ya karena kamu cowok. Aku cewek."
"Irene, dalam hubungan kita saya tidak pernah merasa bahwa karena saya laki-laki artinya saya ada diatas kamu, bukan seperti itu. Kamu juga bisa-"
"Ih, bukan itu!" kesal Irene.
"Lalu?" Tanya Seungwoo pelan.
"Aku kan malu kalau harus telphone duluan!" Irene memalingkan wajah, enggan menatap Seungwoo yang kini tersenyum amat lebar.
"Maaf, tau begitu saya sudah telphone kamu sejak kemarin."
"Terus kenapa gak ngabarin?"
"Ayah kamu bilang kamu sedang sibuk-sibuknya karena baru masuk kerja. Kamu sampai lembur juga kan?"
Irene menatap Seungwoo. Jadi, selama tidak mengabari Irene secara langsung, Seungwoo mempertanyakan tentang Irene lewat Ayah Jrene sendiri?
Tolong, Han Seungwoo kenapa kamu semakin membuat seorang Bae Irene jatuh dengan mudah.
Irene mengangguk.
"Saya tidak ingin menganggu kamu, kamu pasti lelah."
"O-oke. Aku akan buat minuman dulu. Kamu tunggu sini."
Irene berdiri lalu bergerak membuatkan minuman dingin untuk Seungwoo, sekaligus ia menenangkan hatinya yang gampang sekali berdetak karena Seungwoo. Setelah selesai, ia kembali menemui Seungwoo yang sedang mengganti channel tv.
"Ini minum dulu."
Seungwoo menurut, Ia mengambil gelas minuman yang terlihat segar di depannya.
"Seungwoo-ya," panggil Irene.
"Ya?" Seungwoo bergerak menggak minumannya.
"Lain kali jangan sok tau. Hubungi saja aku. Aku tidak akan terganggu."
Seungwoo mengangguk, hendak menelan minumannya ketika kalimat Irene selanjutnya hampir membuatnya tersedak,
"Aku suka kalau kamu langsung menanyakan kabar padaku, kamu moodboosterku."
° to be continued °
Sorry karena baru bisa update sekarang:") sedang sibuk-sibuknya, bukannya sok sibuk, hiks T.T
Han Seungwoo
KAMU SEDANG MEMBACA
CALON [completed]
Fanfic"Bagus. Kalau begitu ayo buktikan." "Apa?" "Satu bulan ini kita jalan. Setelahnya terserah kamu, saya tidak akan memaksa." . Irene and her pretty goddes. Seungwoo and his daddy vibes. . (3 Juli 2019 - 17 November 2019)