"Ayo pulang," Seungwoo bergerak mengenggam tangan Irene.Gadis itu masih berdiri kaku dengan pertanyaan yang Seungwoo ajukan beberapa detik yang lalu. Padahal itu hanya pertanyaan spontan yang Seungwoo ucapkan, tapi sepertinya Irene benar-benar menanggapi dengan serius.
"Aku nggak mau pulang," Irene menahan lengan Seungwoo.
"Kenapa?"
"Nggak mau," katanya pelan.
"Mau cerita sesuatu?"
Irene menggeleng, "Hari ini sangat buruk."
"Saya minta maaf atas nama Ibu."
Irene menggeleng cepat, "Tidak, Bukan salah Ibu."
"Kamu bilang hari ini sangat buruk, jadi saya pikir termasuk agenda ke rumah saya tadi juga jadi penyebab hari burukmu."
Irene berdecak, "Jangan dibahas lagi. Ayo pergi, kemanapun asal bukan ke rumah."
Seungwoo melepaskan genggamannya. Kedua tangannya bergerak naik memegang bahu Irene dengan pelan.
"Ayah sudah di rumah. Dia menunggumu pulang, Rene."
"Aku tidak suka Ayah," Irene berucap pelan sambil menunduk.
"Kenapa?"
Irene menatap Seungwoo dengan pandangan sendu, "Aku merindukan Ibuku."
Seungwoo merengkuh tubuh Irene, tangannya bergerak mengelus kepala Irene dengan lembut.
"Dia sudah kembali," Meskipun diucapkan dengan sangat pelan, Seungwoo masih bisa mendengar dengan jelas yang Irene ucapkan.
Seungwoo hanya diam mendengarkan. Ini hal langka karena Irene mau membuka dirinya dihadapan Seungwoo.
"Aku membencinya. Dia mengambil semua milikku."
Irene melingkarkan kedua tangannya. Wajahnya ia sandarkan di dada seungwoo. Irene tidak menangis, ia hanya sedang mencoba mengurai amarahnya dengan cara menghirup aroma Seungwoo yang membuatnya tenang.
Irene awalnya tidak pernah berpikir ia akan berada di fase seperti ini dengan seorang Han Seungwoo.
Irene tidak terbiasa dekat dengan banyak laki-laki.Tapi kenapa dipeluk Seungwoo rasanya senyaman ini? Apa memang berpelukan efeknya benar-benar menenangkan seperti ini?
Padahal dulu dengan jelas Irene akan menolak berbagai macam laki-laki yang mendekatinya, tapi kali ini berbeda, Irene merasa yang Seungwoo katakan tentang ia yang mulai jatuh hati pada laki-laki itu benar adanya.
"Aku lupa kapan terakhir kali berpelukan."
"Saya bisa memeluk kamu mulai sekarang."
"Tawaran menarik."
"Jadi, kamu tertarik?"
Irene terdiam. "Sekarang pilih, Irene atau Krystal?"
"Apa?"
"Pilih aja."
"Dari awal apa pilihan saya kurang jelas?"
"Iya, kurang."
"Saya pilih kamu,"
"Siapa?"
Seungwoo terkekeh, "Kamu, Irene."
"Kamu serius sama aku?"
Seungwoo mengurai pelukannya. Ia tatap Irene dengan lembut, "Dengar, kalau saya hanya main-main, saya tidak akan menawarkan kamu untuk satu bulan ini kita jalan."
"Kamu cuma penasaran sama aku."
Seungwoo tampak berpikir, "Awalnya memang benar."
"Setelah aku udah jatuh, kamu tinggalin aku? Kamu cuma penasaran karena aku selalu cuek."
"Jangan berpikiran yang tidak-tidak. Apa kamu selalu punya perasan takut seperti ini?"
Irene mendesah lelah. Ia menyadari bahwa Seungwoo sudah terlalu banyak mengetahuinya atau Irene yang terlalu banyak menunjukkan dirinya kepada Seungwoo?
"Aku selalu takut. Ayah pernah mengecewakan ibuku."
Seungwoo mengerutkan kening, "Jadi, apa kamu tidak keberatan menceritakan keluargamu kepada saya, Rene?"
"Apa perlu?"
"Tentu, saya harus mengenal kamu lebih jauh."
"Keluargaku terlalu rumit."
"Tidak serumit apa yang ada di pikiran kamu," Ibu jari Seungwoo bergerak mengusap kening Irene beberapa kali.
Irene memejamkan mata sejenak, menikmati.
Ketika membuka mata yang ada di depannya adalah wajah Seungwoo yang tersenyum menenangkan. Ah, lesung itu. Irene tanpa sadar mengarahkan telunjuknya menyentuh lesung pipit Seungwoo.
"Aku akan cerita, tapi tidak sekarang."
"Tentu, kapanpun kamu siap," Seungwoo menggenggam tangan Irene yang menyentuh pipinya, "Saya hanya berharap itu tidak memerlukan waktu yang lama."
"Sekarang, ayo pulang." Seungwoo menurukan tangan Irene dan menuntun gadis itu untuk mengikutinya.
° to be continued °
HAPPY 1K READ YUHUU~

KAMU SEDANG MEMBACA
CALON [completed]
Fanfiction"Bagus. Kalau begitu ayo buktikan." "Apa?" "Satu bulan ini kita jalan. Setelahnya terserah kamu, saya tidak akan memaksa." . Irene and her pretty goddes. Seungwoo and his daddy vibes. . (3 Juli 2019 - 17 November 2019)