19. One day with SeungPyo (1)

1.6K 290 11
                                    


Hari ini akhirnya tiba. Hari yang ditunggu-tunggu Dongpyo sejak seminggu yang lalu. Hari ini, akhirnya ia liburan bersama Daddy dan Nuna nya.

Dari pagi, Dongpyo sudah repot ingin segera berangkat, padahal mereka baru akan berangkat jam sepuluh nanti.

"Maaah, baju yang muat untuk Nuna ada tidak?"

"Sebentar, mama carikan," Mama Dongpyo bergerak mencari baju miliknya yang sekiranya pas untuk ukuran tubuh Irene yang kecil.

"Sayang, coba kamu pakai ini ya."

Irene tersenyum cantik, "Terima kasih tante, maaf merepotkan."

"Ish, nggak papa. Kalau udah cepetan turun ya, Dongpyo udah gak sabar mau liburan katanya, maklum gak pernah liburan kalau bukan Seungwoo yang ajak," Kata Mama Dongpyo yang di iya kan Irene.

Irene lalu memakai dress warna putih yang ternyata begitu pas ditibuhnya. Setelah itu ia segera turun dan disambut senyuman dua orang yang menatapnya berbinar. Ah, Irene jadi merindukan Ayah dan Ibu nya saat ia masih sekolah dulu.

"Nunaaa, ayo sini," Dongpyo bergerak menarik kursi untuk di duduki Irene.

"Tuh, kamu emang cantik banget Irene, pantesan Seungwoo naksir!" Kata Mama Dongpyo tersenyum senang.

Irene tersenyum malu.

Lalu sarapan mereka diisi dengan makan sambil Mama Dongpyo yang bercerita bahwa baju yang dipakai Irene adalah baju yang ia kenakan saat kencan pertama kali dengan Papa nya Dongpyo.

Lalu tiba-tiba muncul Seungwoo dengan pakaian semi-formal nya. Lengkap dengan senyum lebarnya seperti biasa.

"Dad!!" Panggil Dongpyo.

Seungwoo berjalan mengacak rambut Dongpyo lalu bergerak duduk di sebelah Mama Dongpyo, tepat di seberang Irene.

"Imo, aku akan ikut sarapan disini saja ya?"

"Dasar! Pasti cuma karena mau lihat Irene saja 'kan?"

Seungwoo tersenyum sebagai balasan. Lalu tangannya bergerak meraih nasi dan lauk pauknya.

Irene mendadak malu mengingat kemarin ia menangis di depan Seungwoo. Ia menatap Seungwoo dengan canggung.

Seungwoo balik menatap Irene, "Irene, kamu cantik."

Dan jadilah sarapan pagi itu ramai dengan Dongpyo dan Mama nya yang menggoda Seungwoo dan Irene.

°°°

"Bagaimana kalau ganti tujuan?"

Seungwoo melirik dari spion depan, mengangkat alis bertanya.

"Jangan ke taman bermain, bagaimana kalau ke pantai?" Dongpyo tersenyum manis, mendekat ke arah Seungwoo dengan wajah menggemaskannya, mencoba membuat Seungwoo menuruti kemauannya.

Seungwoo berdecak sambil tersenyum. Selalu, ia akan kalah kalau Dongpyo sudah bertingkah manis seperti itu.

"Bagaimana, Rene?" Tanya Seungwoo menatap Irene yang duduk di kursi sampingnya.

"Ide bagus. Aku setuju," Kata Irene mudah.

Dongpyo tersenyum puas, "Uh, Nuna memang yang paling cantik!"

Irene tertawa, "Kamu juga yang paling cute!"

"Daddy nih paling ganteng. Iya gak Nuna?" Tanya Dongpyo menggoda.

Irene langsung terdiam. Tatapannya beralih menatap visual Seungwoo yang sedang menyetir. Dari samping begini Seungwoo terlihat sangat tampan.

"Hidung kamu kok bisa mancung lurus gitu ya?" Tanya Irene.

Seungwoo yang kaget refleks menoleh, "Hah?" Tanya nya tak percaya.

Irene tertawa, "Ternyata benar, jatuh hati sama kamu memang mudah."

"Jangan menggoda saya, Rene," Seungwoo berusaha menahan senyum lebarnya. Lalu bergerak menjalankan mobil.

"Aku nggak ngegoda ya, aku kan ngomong jujur!"

Seungwoo berdehem, mengurai debaran bahagia di hatinya, "Kamu juga benar."

"Apa?"

"Bikin kamu jatuh hati memang tidak mudah."

Irene tersenyum. Mengalihkan pandangannya ke depan, menatap dengan pandangan menerawang.

Dongpyo yang duduk di belakang, sudah memakai earphone nya saat Irene dan Seungwoo mulai terlihat akan berbicara serius. Bocah itu lebih memilih untuk mendengarkan lagu dan membiarkan dua orang dewasa itu mengobrol dengan leluasa.

"Kamu tau gadis yang waktu ada di rumahku adalah adikku?"

"Saya tau."

"Kenapa tau? Karena Ayah?"

"Eum, Iya." Jawab Seungwoo.

Irene mendadak sedih. Teringat dengan perkataan ayahnya yang akan menggantikan Irene dengan Jisoo.

"Jadi, kamu sudah kenal dengan Jisoo?" Irene bertanya dengan sedih.

Seungwoo menoleh. Lampu lalu lintas kebetulan sedang merah dan dari nada bicara Irene yang terdengar lirih, Seungwoo merasa ada yang tidak beres.

"Saya lebih kenal kamu terlebih dahulu, kalau kamu lupa."

"Tapi dulu kan aku gak kenal kamu."

"Sekarang yang penting sudah saling kenal, 'kan?"

"Kamu juga saling kenal kan sekarang sama Jisoo?"

Seungwoo mengerut. Menjalankan mobilnya lagi.

"Sebenarnya kamu mau bicara apa?"

"Aku ..."

"Ya?"

"Kayaknya aku cemburu."


° to be continued °

HAIIIIII!!!!!
TENGKYU FOR 1,27K VOTE NYA!!
TERIMA KASIH JUGA UNTUK YANG SUDAH COMMENT, HEHE >♡<




CALON [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang