10. Berkas

8.4K 1.2K 102
                                    

Karena Juhoon menginap di rumah gue, jadi gue gak perlu datang pagi-pagi ke rumahnya Doyoung. Dia jam 8 pagi juga udah berangkat kerja. Jadi hari ini gue bisa bersantai sedikit dan malas-malasan. Udah gitu mama juga keluar kota hari ini, flight-nya jam 6 pagi. Jadi mama udah pergi ke bandara jam 4:30 di pagi hari tadi—dan meninggalkan gue dengan Juhoon hanya berdua.

"Tante Lila?" Panggil Juhoon. Gue yang sedang di dapur bisa mendengar suara Juhoon memanggil nama gue. Dia mencari-mencari dimana keberaan gue sampai akhirnya menemukan gue di dapur.

"Halo Juhoon! Tidurnya nyenyak?"

"Nyenyak tante. Udah lama Juhoon nggak tidur sama oma. Juhoon tidurnya selalu sendiri."

"Emang nggak pernah tidur sama ayah?" Mata gue langsung menatap Juhoon.

"Nggak." Kepalanya menggeleng. Juhoon sekarang duduk di meja makan sambil memainkan bunga yang berada di vas bunga.

Gue gak mau Juhoon terus mengatakan hal-hal yang membuat gue sedih. Jadi sebisa mungkin gue mengalihkan topik pembicaraan. Bukannya gue gak mau mendengar perkataan Juhoon, tapi akhir-akhir ini perkataannya membuat gue sedih.

"Juhoon suka waffle?"

"Sukaaa! Oma suka bikinin Juhoon waffle pake selai cokelat. Tante Lila punya selai cokelat?"

"Punya dong. Coba dari di lemari yang itu." Sambil menunjuk ke lemari yang isinya selai-selai, mentega, butter, dan sejenisnya.

"Juhoon boleh makan yang Ovomaltine nggak tante?"

Sambil melirik sebentar ke arah Juhoon gue mengatakan, "boleh, ambil aja. Bawa yang Nutella sama Skippy juga sekalian ya."

"Oke!" Jujur. Hidup gue lebih tentram kalau gak ada Doyoung. Kalau ada Doyoung, bentar-bentar pasti marah. Masalah hidupnya kayaknya berat, sampe segitunya soalnya. Semoga masalahnya cepet kelar aja, biar dia gak marah-marah terus.

Selesai memasak waffle, gue membawa piring berisi tumpukan waffle ke atas meja makan. Dari jauh keliatan banget kalau Juhoon udah lapar dan gak mampu menyembunyikan rasa laparnya itu.

Gue dan Juhoon sama-sama sedang menikmati sarapan sampai akhirnya,

Ting
Ting
Ting
Ting

Dengan cepat gue meraih handphone untuk melihat siapa yang mengirimi gue pesan. Ternyata Doyoung.

What's App

Doyoung
| Lila
| Dalilah udah bangun belum kamu?
| Lila
| Bales

Gak slow banget ini bapak beranak satu.

Lila
Udah daritadi |
Kenapa |

Doyoung
| Lama banget balesnya

GAK SAMPE SEMENIT GITU GUE UDAH BALES. Maunya apa sih?

Doyoung
| Jangan cuma di read

Lila
Kenapa? |

Doyoung
| Balesnya lama banget

Lila
Kalau mau cepet, chat sama auto bot aja tuh |

Doyoung
| Gak mau
| Gak nyambung chat sama auto bot
| Lila

Lila
Kenapa? |

Doyoung
| Ada berkas saya yang ketinggalan di meja kerja saya di ruang kerja

Lila
Terus? |

Second Heartbeat | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang