Gue gak tau apa yang Doyoung bicarakan dengan Kak Chanyeol di dalam ruang kerjanya Kak Chanyeol sampai Kak Chanyeol menyuruh gue untuk pulang lebih dulu. Walaupun gue menolak untuk pulang lebih dulu, Kak Chanyeol bersikeras menyuruh gue pulang karena itu perintah dari atasan.
Dengan berat hati gue meninggalkan meja kerja gue dan pulang bersama Doyoung. Gue masuk kerja jam 9 dan pulang jam 1 setelah makan siang. Biasanya gue pulang jam 5, masih 4 jam lagi.
"Doyoung, aku tuh gak enak sama Kak Chanyeol kalau harus pulang cepet gini. Kerjaan aku masih banyak di kantor." Ucap gue sambil menatap lurus ke jalanan yang ada di depan.
"Tapi Bang Chanyeol kan bolehin. Dia yang nyuruh malah." Balasnya dengan enteng.
"Tapi dia gak akan tiba-tiba nyuruh aku pulang kalau kamu gak ada ngomong sama dia."
Doyoung menaikan alisnya, "jadi kamu curigain aku nih?"
"Gimana gak curiga? Kamu kan ngomong ke aku kalau kamu mau minta izin ke Kak Chanyeol biar aku bisa pulang lebih awal. Kerjaan aku banyak, gak enak sama anak-anak tim aku."
Doyoung meraih tangan gue dan di kecup punggungnya, lalu dibawa tangan gue itu ke atas pangkuannya.
"Aku gak minta izin ke Bang Chanyeol untuk pulangin kamu lebih cepet."
"Terus?" Gue menatapnya dengan heran. Kalau Doyoung gak bilang apa-apa ke Kak Chanyeol, kenapa Kak Chanyeol menyuruh gue untuk pulang cepet?
"Dia nanya ke aku, kapan pernikaha kita, La."
Gue masih diam menunggu Doyoung melanjutkan ucapannya.
"Terus aku bilang aja secepatnya. Kalu udah ada tanggal nanti aku kasih tau dia."
Ucapannya Doyoung belum bisa menjawab rasa penasaran gue. Jadi gue terus diam sampai akhirnya ada kata-kata yang keluar dari mulutnya menjawab rasa penasaran gue.
"Terus Bang Chanyeol bilang, "ya udah, lo beli cincin nikah sekarang. Biar nikahnya makin cepet" ya... ya udah deh Bang Chanyeol akhirnya ke ruangan kamu terus nyuruh kamu pulang kan?"
Kalau emang gitu kenyataannya, Kak Chanyeol baik banget nyuruh gue pulang cepet untuk beli cincin nikah? Gue tertawa gemas begitu menyadari betapa suportifnya Kak Chanyeol terhadap hubungan gue dengan Kak Chanyeol. Malah dia yang lebih antusias dibandingkan gue dan Doyoung yang menjalani hubungan.
"Kenapa ketawa?" Doyoung menatap gue heran. Kebetulan lagi lampu merah, jadi dia bisa memalingkan wajahnya sebentar dari jalanan ke gue.
"Habis kayaknya Kak Chanyeol yang lebih excited dari pada kita sendiri yang mau nikah loh."
"Soalnya dia gak sabar mau dateng ke nikahan kita."
"Kenapa emangnya?" Gue heran. Emang hal apa yang Kak Chanyeol tunggu-tunggu sampai dia gak sabar untuk mendatangi pernikahan gue dan Doyoung di masa yang akan datang?
"Kemarin-kemarin tuh ada undangan pernikahan anak CEO The Black Box, terus Kak Chanyeol gak diundang—padahal dia udah nyiapin hadiah untuk anak CEO-nya itu. Eeeh taunya Kak Chanyeol gak diundang. Ya udah, kadonya dia balikin ke tokonya."
"Emang kadonya apa?"
"Yacht."
Jaw dropped. Rahang gue rasanya menyentuh permukaan mobilnya Doyoung. Kak Chanyeol memberikan kado yacht sebagai hadiah pernikahan? Whoa. Ekstrim ya.
"Terus, kenapa dia gak sabar ingin dateng ke nikahan kita?"
"Biar dia bisa foto terus pamer."
Sontak gue tertawa. Ternyata Kak Chanyeol menyuruh gue untuk pulang lebih cepat untuk membeli cincin pernikahan agar pernikahan gue dengan Doyoung bisa terlaksanakan dengan cepat, dan begitu hari-H, dia bisa foto untuk pamer. Oke.
KAMU SEDANG MEMBACA
Second Heartbeat | Kim Doyoung
Fanfiction[COMPLETED] "Because, you remind me of all the love I am trying to get rid of. But somehow, I really can't make you stay away, so I decide to stay away from you instead." Start 12/07/2019 Finish 12/10/2019 1 in Doyoung 17/12/19 #1 in doyoungnct 19/0...