61. I'm Jelly

7.2K 949 30
                                    

Udah 2 mimggu semenjak kepulangan gue, Doyoung, mama, Juhoon, dan Jeno dari Bahamas. Setelah pulang dari Bahamas, gue tentu langsung masuk kerja karena ada banyak pekerjaan yang menumpuk. Disela-sela gue bekerja, gue juga mengurusi bagaimana undangan pernikahan yang gue inginkan dengan Doyoung. Apakah ingin berbentuk digital atau ingin berbentuk fisik?

Dan akhirnya kita memilih untuk mengirim undangan secara fisik. Kita ingin pernikahan ini betul-betul matang dari rencana sampai ke detilnya. Termasuk undangan pernikahannya.

"Sayang, aku udah dikirim bentuk undangan fisiknya. Aku udah fotoin terus kirim ke kamu lewat chat." Kata Doyoung dari balik telfon. Gue bisa telfonan sama Doyoung karena ini lagi jam menjelang makan siang. Kerjaan gue udah beres sehingga gue punya waktu luang, Doyoung juga waktunya udah luang.

"Aku belum liat. Aku liat dulu."

"Oke."

Gue membuka chat dari Doyoung tanpa mematikan panggilan telponnya Doyoung. Chat dari dia gue pinned chat biar gak tenggelam, karena lumayan banyak temen kantor yang menghubungi gue lewat What's App. Gak hanya chat dari Doyoung, tapi chat dari mama juga gue pinned chat.

"Bagus." Kata gue Doyoung.

"Mau gitu aja? Kalau iya, mau aku bilangin untuk diperbanyak undangannya."

"Iya gitu aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya gitu aja."

"Oke deh. Kamu lagi apa?"

"Baru selesai ngerjain kerjaan."

"Udah makan?"

"Belum, mau makan ini sama Minhyun."

"Oh... oke deh. Nanti aku jemput ya?"

"Oke."

"Oke sayang. Aku tutup ya."

"Oke, kamu jangan lupa makan."

"Siap bu bos!"

Telfon dari Doyoung gue tutup. Dan pas banget setelah gue nutup telfon gue, ada suara ketukan di pintu ruang kerja gue.

"Masuk." Kata gue.

Terlihat lah sosok Minhyun yang hanya mengenakan kemeja putih yang lengannya dia lipat sampai siku. Jasnya gue yakin dia lepas karena kalau jam makan siang gini, jasnya suka dia tinggal di kursinya.

"Ayo makan." Ajaknya.

Gue mengiyakan dan mengambil card holder yang kemudian gue taruh di dalam saku blazer gue.

"Mau makan apa nih?" Tanyanya begitu kita sampai di daerah seberang kantor.

"Bingung gue. Lo mau makan apa?"

Enaknya kantor punya Kak Chanyeol ini, kantornya deket banget sama tempat makan. Kayak lokasi yang ada di seberang kantornya, banyak banget rumah makan yang berjejer dengan rapi. Tinggal pilih aja mau makan dimana. Makanan yang tersedia juga bervariasi.

Second Heartbeat | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang