43. Puzzled Situation

8K 1.1K 54
                                    

❗️PLEASE READ AUTHOR'S NOTE BELLOW. THANK YOU AND HAPPY READING❗️

🌸🌸🌸🌸🌸

"Lila, Lila! Coba berdiri disana!" Perintah Doyoung menyuruh gue untuk berdiri di titik yang dia suruh.

Langit udah berwarna oranye, menandakan sebentar lagi matahari akan tidur dan digantikan oleh bulan yang memiliki tugas di malam hari dalam menerangi bumi.

Doyoung memegang handphone di tangannya, dan bersiap untuk memotret gue. Padahal gue gak ada ngode mau foto waktu lagi sunset gini. Tapi gue iya aja, kalau hasil fotonya bagus kan bisa post ke Instagram.

"Liat hasilnya dong, Doyoung." Gue berjalan ke arahnya, lalu Doyoung memperlihatkan hasil fotonya ke gue. Bagus juga ternyata. Hmm, bisa gue jadikan dia sebagai fotografer gue selama di Jeju... ha ha ha.

"Kamu mau foto juga?" Tawar gue.

"Mau lah~~~" sambil memberikan handphone-nya ke gue. Gue melihat bagaimana Doyoung mengambil foto gue tadi, dari angle-nya, posisi gue-nya, sampai ke lightning-nya. Ternyata gue berbakat juga jadi fotografer. Hasil fotonya bagus, tapi objeknya juga ngaruh sih—objeknya aja bagus banget hihihi :'>

"Kenapa senyum-senyum sendiri ngeliat foto saya?" Ternyata Doyoung sadar kalau gue tersenyum waktu melihat foto dia. Jujur aja, dia gemesin banget sekarang. Pakaian yang dia kenakan menjadikan dia terlihat lebih muda dari usia aslinya.

"Lucu." Gak tau gimana caranya, kata-kata tersebut lolos dari mulut gue.

Mendengar kata tersebut, Doyoung diam dan gak menjawab perkataan gue. Mukanya merah—dia pasti lagi malu banget sekarang.

"E-emang lucu!" Katanya beberapa saat kemudian.

"Telat." Gue membalasnya.

"Mau fotonya gak? Saya kirim lewat Airdrop nih." Doyoung mengalihkan topik pembicaraan. Dia kalau malu gini ya, ngalihin topik pembicaraan. Makin seneng gue ngegodainnya.

"Kamu malu ya?"

Karena Doyoung sering banget bikin gue malu sendiri, dalam artian dia sengaja ngegodain gue biar gue malu. Sekarang terbalik. Sekarang giliran gue yang menggodanya. The table has turn.

"Eh, Juhoon? Juhoon mana Juhoon?" Kepalanya mencari-cari sosok anak laki-lakinya itu. Haha bisa banget dia ngalihin topik. Mana pake acara gak ngebales pertanyaan gue. "La, Juhoon mana?" Tanyanya panik.

"Tuh." Sambil menunjuk ke sosok anak kecil laki-laki yang lagi asik main di bibir pantai. Begitu ombak datang, dia berlari menjauh. Tapi giliran ombaknya pergi, dia mengejar ombaknya itu.

Tenang, jarak dari bibir pantai ke laut yang dalam ini jauh banget. Jadi Juhoon masih berada di zona aman. Lagian kita gak jauh-jauh banget sama posisi Juhoon sekarang.

Gue dan Doyoung berakhir bergabung bersama Juhoon bermain di tepi laut. Mengejar ombak ketika mereka pergi, dan berlari pergi ketika mereka datang.

Juhoon keliatannya seneng banget, dia banyak ketawa. Gue yang ngeliatnya juga jadi ikutan seneng.

Setelah dirasa lelah, kita pun memutuskan untuk beristirahat dan duduk di pantai. Menikmati indahnya sunset yang menjadi pemandangan kita sekarang.

"Ayah, ayah." Panggil Juhoon.

"Iya?"

"Juhoon boleh minta sesuatu nggak?" Katanya. Jari telunjuknya sambil menggambar sesuatu di pasir. Sementara Doyoung hanya memperhatikan anaknya itu.

Second Heartbeat | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang