25. Past Do Changed People

7.8K 1.2K 41
                                    

Gue terbangun ketika mama memasuki kamar gue dan membangunkan gue pelan.

"Lila, bangun. Udah jam 10, kamu gak kerja?" Kata mama sambil duduk dipinggiran kasur gue.

Mata gue membuka dengan perlahan, mendapati mama yang berpakaian santai dengan rambut yang di cepol. Mama hari ini libur.

"Aku keluar."

Untuk sesaat mama gak menangkap apa yang gue maksud, sehingga gue mengatakannya sekali lagi.

"Aku udah gak kerja di rumahnya Doyoung. Aku udah gak jadi pengasuhnya Juhoon lagi, ma."

Mama menunjukan tampang yang kaget karena mendengar ucapan gue barusan. Salah satu tangannya menutupi mulutnya yang terbuka lebar karena saking kagetnya.

"Jangan bohong, La."

"Gak bohong ma." Kata gue sambil memejamkan mata gue lagi. Gue masih ingin tidur.

"Kenapa bisa? Terus semalem kamu dari mana? Clubbing?"

"Gak. Dari acara pertemuan alumni universitanya Doyoung."

"Kamu berantem sama dia kan? Terus kalian berdua gak ada yang mau ngalah?"

As expected.

Mama selalu tau apa yang terjadi padahal gue belum cerita sepenuhnya ke mama.

"Iya." Kata gue singkat.

"Kamu gak kasian sama Juhoon?" Mama menatap gue.

"Kasian, cuma gimana ya. Doyoung juga yang nyuruh aku untuk berhenti. Soalnya aku ya gitu deh, gak sesuai sama harapan dia."

Mama mengelus rambut gue dengan halus, membuat gue membuka mata gue lagi perlahan.

"Mandi dulu sana. Muka kamu 11-12 sama zombie gara-gara nangis. Mama bikin sarapan ya untuk kamu." Lalu bangkit dari kasur gue.

Ini mama gak akan nanya apa hal yang Doyoung bilang ke gue gitu? Ah tapi gak penting juga. Ini kan masalah antara gue dengan Doyoung, mama kayaknya gak perlu tau deh. Gue juga gak mau membebani mama dengan pikiran. Jadi gue simpen sendiri aja dulu.

Begitu mama keluar dari kamar gue, gue langsung menuju kamar mandi. Gue agak kaget sendiri melihat pantulan diri gue yang ada di cermin, tampang gue udah 11-12 sama zombie, kayaknya bisa deh kalau gue ikut casting Train To Busan 2. Langsung lolos kali gue dengan tampang gue ini.

Menggunakan micellar water, gue menghapus make up gue perlahan. Gue pernah hapus make up secara brutal dan lamgsung dimarahin sama mama, "Lila! Kasian kulit kamu kalau kamu ngapus make up-nya brutal kayak gitu! Pelan-pelan!" Itu kata mama ke gue saat gue duduk di bangku SMP kelas 3. Sejak saat itu, gue menghapus make up dengan perlahan, pake perasaan intinya.

Karena gue udah gak punya pekerjaan lagi—kan semalem gue berhenti jadi pengasuhnya Juhoon—akhirnya gue memutuskan untuk memanjakan diri untuk bubble bath-an. Kalau lagi stres gitu, gue suka banget berendam pake bubble atau pake bath bomb.

Air hangat yang keluar dari keran mulai memenuhi bak mandi gue, gue pun menumpahkan banyak sabun untuk menciptakan bubble yang banyak. Walaupun gue udah 27 tahun, tapi selalu ada kesenangan tersendiri kalau gue melihat bubble-bubble gini.

Sambil berendam, gue menyalakan speaker bluetooth gue, menyambungkannya dengan handphone gue. Lalu menyetel lagu Lover yang dinyanyikan oleh Taylor Swift. Lagu-lagu di album barunya gue suka semua, semua lagunya berbau positif dan menurut gue, album yang paling mature yang pernah Taylor Swift tulis.

Second Heartbeat | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang