35. Small Talk

7.9K 1.1K 36
                                    

Udah beberapa hari ini Doyoung bersikap gak kayak biasanya. Galak nggak, baik nggak, tapi malah jadi... dingin. Kenapa tiba-tiba? Akhir-akhir ini dia baik banget dan perhatian, tapi semua hal itu hilang begitu aja. Apa penyebabnya karena malam itu setelah kita bertiga selesai makan malam di restorannya Chungha?

"Lila, saya berangkat kerja." Katanya. Seperti biasa gue akan mengantarnya sampai depan pintu.

Dan ketika gue mau mengambil sesuatu dari rambutnya, Doyoung dengan cepat menghindar.

"Biar saya aja." Katanya. Padahal biasanya dia akan membiarkan gue untuk melakukannya. Tapi sekarang, dia menghindar dari sentuhan gue.

"Oh... oke." Ucap gue sedikit kecewa.

Dia gak mengatakan apa-apa lagi setelahnya lalu langsung keluar dari rumah dan meninggalkan gue sendiri di pintu depan. Meninggalkan gue dengan berbagai pemikiran apa yang menyebabkan dia bersikap seperti itu secara tiba-tiba.

"Tante Lila!" Panggil Juhoon membuyarkan lamunan gue.

"Ya?" Kepala gue otomatis langsung menoleh ke sumber suara. Juhoon lagi berlari kecil ke arah gue lalu memeluk kaki gue.

"Hari ini oma mau ke rumah. Kata ayah tadi pagi, Juhoon udah harus mandi sebelum oma dateng." Katanya. Kepalanya mendongkak ke atas untuk melihat gue.

"Oma kesini jam berapa emangnya? Juhoon tau nggak?"

"Nggak." Sambil menggelengkan kepalanya. Wajahnya polos banget.

"Ya udah, sekarang Juhoon mandi ya? Udah makan kan?"

"Udah."

🍑🍑🍑

"Lila? Apa kabar sayang?" Sapa Tante Sera memasuki kediaman Doyoung. Tentu gue dan Juhoon menyambut kedatangan Tante Sera di depan pintu.

Banyak banget bawaan yang Tante Sera bawa, nggak tau itu isinya apa aja.

"Baik tante hehe."

Tante Sera memeluk gue erat lalu memeluk cucunya itu. Di elus-elus punggung cucunya, gak lupa memberikan satu kecupan di puncak kepalanya Juhoon.

"Tante mau aku bawain nggak barangnya?" Tanya gue, berniat untuk membantu Tante Sera membawa bawaannya yang lumayan banyak.

"Oh boleh, makasih ya, Lila!" Sambil memberikan barangnya ke gue. "Ini isinya baju tante sama om—papanya Doyoung, kita mau nginep disini beberapa hari. Soalnya Doyoung minta tante sama om nemenin dia. Padahal dia udah gede ya, masa masih minta ditemenin hahaha."

"Oh iya tante?" Kata gue sedikit kaget.

Doyoung minta orangtuanya untuk menemani dia di rumahnya? Did something happened?

"Iya. Oh, sama nanti Doyoung pulang sama ayahnya, nanti kamu kenalan ya sama papanya Doyoung!"

Papanya Doyoung? Gue tau namanya pun nggak, sosoknya juga gak kebayang kayak gimana, tapi gue disuruh kenalan sama papanya Doyoung oleh Tante Sera. Ya makanya kenalan Lila, biar tau ^^ haduh pinter banget gue.

"Hahaha iya tante." Gue cuma bisa iya-iya aja, ya kali gue nolak? "Gak mau tante! Saya gak mau kenalan sama papanya Doyoung!" Langsung dipecat gue sama Doyoung kalau dia tau gue nolak kenalan sama papanya.

"Oh iya tante," kata gue, "ini barang-barangnya aku simpen dimana?"

"Di kamar seberang kamarnya Juhoon aja, Lila."

"Oke tante, siap!"

"Makasih ya, Lila!" Ujar Tante Sera.

Gue pun bergegas menuju lantai atas dan ke kamar yang ada di seberang kamarnya Juhoon. Di rumahnya Doyoung emang ada beberapa kamar kosong, salah satunya ya kamar yang akan Tante Sera tempati ini. Yang lainnya adalah kamar yang gue pakai kalau gue menginap disini. Dan yang lain, mungkin kamar untuk tamu. Khusus yang bener-bener untuk orang yang menginap kalau mereka datang dari jauh. Tapi sejauh ini, gue belum menerima atau ketemu tuh sama orang jauh yang niatnya mau menginap di rumahnya Doyoung.

Second Heartbeat | Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang