part 17

2.7K 57 0
                                    

Sesampainya di aprt, riana berjalan masuk ke kamar
"aku mau ngomong sama kamu" ucap gino

"yaudah aku ganti baju dulu"

Tak lama mereka duduk di sofa dan saling terdiam

"ada apa?  Gua sibuk" ucap riana memulai pembicaraan

"sepertinya kamu sudah kenal dekat dengan farid ya? "

"iyalah, ngapain bahas dia?"

"aku cuma nanya aja,  soalnya kamu beda bgt kalau lg sama dia"

"lah terus? "

"iyaa ini jadi bahan pertimbangan ku, ketika kita sudah tak lagi bersama dan mengakhiri 6 bulan ini, setidaknya kalau farid bisa kamu aku udh khwatir lagi"

"maksudnya? "

"almr ibu kamu kan pernah bilang supaya aku jagaiin kamu,  dan aku tahu kalau kita gak bisa bersama setidaknya aku bisa cari 1 orang yang bisa dampingin kamu jadi imam buat kamu dan yg bisa jagaiin kamu"

Ketika riana mendegar kata kata itu dia terdiam dan matanya mulai penuh dengan air yang ingin mengalir ke pipinya. 

"gin..  Gua ngantuk mau ke kmar dulu" ucap riana menahan air matanya. 

Sesampainya di kamar riana menangis rasanya masih terngiang ucapan gino tadi. 

"iyaa aku tahu dia memang gak cinta sama aku, dia hanya peduli dan kasiahn aja sama aku ri.. Oke aku akan segera mengakhiri semua ini" ucap riana menangis.

Seperti hari ini riana kembali kuliah dan menyempatkan diri sarapan.

"tumben bgt kamu sarapan ri? " ucap gino yang baru keluar dari kamarnya

"hari ini kelas ku masuk siang jadi bisa sarapan dulu"

"bagus kaya gini,  biar kamu gak kurus terus ri,  oh ya hari ini aku pulang malam ya ada rapat mendadak gitu" ucap gino sambil berdiri menuju pintu ke luar,  ketika riana melihat kemeja gino beberapa kancingnya terbuka.

"heii gino"

"apa apa ri? "

"eum..  Itu gin"

"apaan?"

"ituu "

"apa? Udah mau telat aku"

Riana pun menghampiri gino dan mengancingkan baju gino yang terbuka, sontak gino terdiam dan terfokus pada riana, jantung gino berdebar kencang begitupun dengan riana.

"eum maaf gin"

"ouh o.. Oke"
Mereka terlihat salah tingkah hingga pada akhirnya mereka segera pergi.

"huh.. Huh, astaga apa yang lu lakuiin si ri,  tapi kok gua deg degan gini si? " ucap riana sambil meminum segelas air

Sementara gino masih panik dengan tingkah nya riana tadi pagi, ia benar-benar tidak fokus hari ini.

"gin.. Kenapa si lu dari pagi aneh gini, sono pulang"

"dam.. Menurut lu kenapa cwek.. "

"apaan?  Ngomong setengah-setengah deh lu, pasti lu habis ena enaan ya?"

"ngaco lu dam!!"

Selama diperjalanan pulang gino masih sedikit malu untuk bertemu dengan riana setelah kejadian tadi pagi.

Kawin kontrak?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang