Setelah makan andre pun mengantar riana menuju rumahnya
"pak pedahal gak papa jangan antar saya"
"kamu wanita tidak baik jika jalan sendiri lagian saya sudah berhutang budi kepadamu"
"aduh pak tapi saya tidak enak hehe"
"sudahlah sekarang dimana arah rumahmu?"
"iyaa lurus saja nanti saya yang beri tahu"
"arah rumahnya sama seperti temen saya dulu"
"oh iya? Hehe"
Tak lama riana meminta andre untuk memberhentikan mobilnya
"udah pak disini saja"
"mana rumah mu?"
"ini" menunjuk ke rumah yang sangat minimalis
Sontak membuat andre panik dan terheran-heran
"kamu yakin tinggal disini?"
"iyaa pak"
"kapan kamu membelinya? Kamu kan pendatang disini?"
"papa dan mama saya yang membelinya walau saya pendatang tapi saya sudah sedari kecil tinggal disini pak"
Andre segera melihat tangan riana untuk memastikan tanda lahir yang pernah dia lihat saat kecil
"kamu... Ri..ri?"
"hah?"
"kamu punya teman yang bernama dreas kan?"
"i..iya, apa jangan-jangan.... Gak..gak gak mungkin dia kan sudah menikah" ucap riana panik
"benar kamu riri teman kecil ku dulu aku dreas nama lengkap ku andreas ri"
"astagaa aku mimpi apa si ini" ucap riana sambil menampar pipinya namun andre menahanya dan lagsung memeluknya
"kemana saja kamu? Aku sudah sangat mencari mu ri" ucap andre sambil memeluk riana
Riana membalas dengan peluknya sambil menangis "kamu bohong! Kamu tidak mencari ku sama sekali hiks hikss" ucap riana menangis
Andre sambil menghelus pundak riana "bagaimana kabar mu?"
Namun riana hanya menangis
"pulang lah ini sudah malam besk pagi aku akan menjemput mu kembali" ucap andre bernada lembut sambil mengusap rambut riana
Sementara riana hanya tersenyum dan mengatakan "hati-hati"
Rianapun masuk ke kamar dan segera membersihkan diri dan merebahkan badannya di kasur namun seseorang menelponya
"haii ri"
"iya pak" ucap mereka malu
"jangan panggil pak bisa kan? Hehe"
"iya ndre hehe"
"eum...sedang apa?"
"hah? Ouh.. Sedang...membaca buku aja si" ucap riana kebingungan
"ouh jadi aku ganggu dong?"
"enggak-enggak"
Lalu mereka hening tanpa ucap namun jantung mereka sangat berdegup kencang diserta ekpresi malu-malu tapi mau
"ri"
"ndre" ucap mereka bersamaan"euh kamu aja dulu ri"
"euh kamu dulu aja"
"bagaimana perasaan mu?"
"per..rasaan?" ucap riana sambil berdegup kencang
"iyaa.. Maksud ku bisa bertemu ku kembali setelah cukup lama hehe" ucap andre ter bata-bata
"ouh.. Eum... Yaa.. Seneng banget si ku pikir kamu sudah lupa aku"
"mana mungkin aku lupa kamu si wanita bawel,repot dan si pembuat rindu pantas saja dari awal bertemu denganmu sudah banyak ke bawelan dan kerepotan yang ada"
"ouh jadi selama ini aku buat repot kamu?!" ucap riana menekan
"bu..bukan seperti itu maksudnya sikap mu itu yang membuat aku jadi rindu" merekapun terhening dan saling tersenyum
Setelah berbicang cukup lama merekapun mematikan telpon dan saling tersenyum bak seorang remaja yang sedang kasmaran
KAMU SEDANG MEMBACA
Kawin kontrak?
Ngẫu nhiênRiana adalah mahasiswa fakultas hukum surabaya, hampir 3 tahun dia meninggalkan kota bandung kota asalnya untuk menuntut ilmu, suatu ketika mama nya yg sakit berencana menjodohkan riana dengan teman baiknya, Gino lelaki yang di jodohkan orangtuanya...