Part 7

1.4K 41 0
                                    

Sudah beberapa hari aku disini dan banyak menghambiskan waktu dengan madam untuk berkebun, ya malam ini kami sedang duduk di loteng sambil melihat pemandangan langit malaysia di malam hari.

"Riana... Lihat bulannya bagus sekali yaa"

"iyaa madam sangat bagus" ucap riana sambil menyederkan kepalanya di bahu madam rosa

"madam... Aku dengar anda sudah menikah dengan paham Joel ya? Emang si kalian dari dulu cocok hehe, oh ya bsk madam boleh ko kalau mau pulang buat ketemu suami madam, aku masih bisa jaga kebun sendiri kok"

Madam hanya tersenyum "Eum.. Aku ingin memberitahukan kamu sesuatu"

"apa itu?"

"berjanjilah kamu jaga kaget ya"

"iyaa aku janji" ucap riana sambil mangcungkan jari kelingkingnyaa

"aku sudah tidak bersama dengan Paman joel"

Riana sangat panik "Lah kenapa? Kok bisa? Jangan-jagan paman berselingkuh? Atau tidak menafkahi madam? Ihhh ayoo jawabb madam kenapaa?"

"sudah ku duga pasti responmu sangat cepat" ucap madam sambil meminum kopi

"ayoo jawabbbb"

"eumm... Saat itu kamu memutuskan untuk menikah, sejujurnya aku menikmati pernikahan ku karena kita saling mengasihi dan memiliki, dia sangat sabar, peduli, dan sangat baik, namun.. " ucap madam sambil menahan air matanya

Sementara riana mengusap pundaknya

"kami tidak memiliki keturunan,dokter bilang ketidak suburan itu di bawa oleh ku... sejujurnya aku stress dan bingung namun dia selalu tabah dan menyemangati ku, tapi aku juga sadar betapa dia merindukan seorang bayi, hingga pada akhirnyaa aku memutuskan untuk Menceraikannya, aku.. Hanya ingin dia bahagia dan menikah dengan wanita yang bisa memberikan anak padanya"

"yaampun madam" ucap riana memeluk

"yaa.... Sudah beberapa puluh tahun aku memutuskan untuk tidak saling bertemu dan rumah ini alasan aku untuk kuat dan bisa bertahan di negara ini"

"lalu kabar pamam joel sekrang gmn?"

"Aku dengar dia Masih bekerja di rumah andre sama seperti ku"

Riana hanya menatap wajahnya dan kembali memeluknyaa

"Rianaa.. Aku tau beban ku tidak ada apa-apanya dibanding kamu"

"Apaan deh madam"

"Kamu anak yang kuat! Aku tau keadaan mu, posisi mu, luka mu, tapi kamu mencoba betahan dengan wajah yang sangat ceria"

"ah.. Sejujurnya aku juga ingin menangis tanpa harus sembunyi, bercerita tanpa harus berpilih orang namun aku belum bisa" ucap riana menahan air matanya

"Aku disini ada untuk mu, Saat kamu mampu untuk bercerita aku siap untuk mendegarkan cerita mu, bahkan teriakan tangisan mu" ucap madam sambil memegang wajah riana

Sejujurnya Aku beruntung bisa memilki madam rosa yang sangat mengerti aku dan berpihak pada ku, disaat orangtua ku sudah pergi, bahkan keluarga pun menyalahkan ku, aku bersyukur masih punya madam rosa yang sangat peka akan keadaan ku.

Pagi ini riana terbangun karena mendengar suara percekcokan, dia pun berjalan ke luar

"ada apa ini?"

"riana" ucap madam sambil membawa ku kebelakangnya

"Riana? Anda anak pak subkti?"

"i..iya. ada apa?"

"benar ternyata... Anda tau kan bahwa orangtua anda memiki hutang atas perusahaan kami, dengan berat hati kami akan menyita lahan kebun ini sebagai bukti pembayaran hutang"

Riana sangat panik saat mendegar kata itu

"pak redo, bapak tau kan perusahaan pak subkti dengan perusahannya bos bapa sudah bekerjasama dari riana masih kecil, tolong kasih kami waktu"

"Iyaa saya tau! Maka dari itu perusahaan kami selalu metoleransi itu, nihilnyaa yang berbuat curang siapa? Perusahan pak subkti!!"

"tolong jagan bahas papa saya! Dia sudah meninggal tidak baik jika terus di ungkit" ucap riana berteriak

"iyaa justru itu!! Kami paham!! Ayoo anak-anak sita kebun itu"

Riana segera berlari maju menghalangi mereka

"Tunggu... Saya akan membayar hutang itu tapi saya mohon kasih saya waktu, tolong.." ucap riana memohon

"Saya akan kembali lagi kesini! Awas saja jika masih belum terlunasi!!"

Sementara mereka pergi dan madam rosa menghampiri riana sambil memeluknya dan menangis

"Madam... Apa yang harus aku lakukan?" ucap riana menjatuhkan dirinya sambil menangis

"Madam akan berusaha bekerjaa untuk membantu mu"

"jangan madam.. Kmu sudah tua biar aku saja yang berusaha mencari uang"

Malam ini riana sangat termenung betapa perusahan nya yang dulu bisa berdiri kokoh namun sekarang hancur karena ulah papa nya yang salah strategi

-----------------

"pah aku akan pergi terbang besok"

"dre... Sudah papa bilang urus perusahan papa ini"

"tapi pah, andre gak suka sama bidang ini"

"kamu tega liat papa yang sudah tua ini masih mengurus perusahaan?"

"pah... Adre mohon!" ucap andre sambil pergi

"udah pah biarkan dia mengejar mimpinya" ucap ibu andre

"tapi ma.. Papa buat perusahaan ini buat dia, bukan buat orang lain!"

Kawin kontrak?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang