part 9

1.1K 46 1
                                    

Rianapun duduk sambil melihat ke area ruangan milik lelaki yang di sapa pak andre itu

"cukup interesting si dekornya" tak lama seorang wanita datang

"dimana berkasnya?"

"hah berkas?"

"iyaa kamu tadi bawa berkas pak andre kan? Dimana?!" ucapnya sangat jutek sekali

"ouh ini"  wanita itu segera mengambilnya dengan tanpa ekpresi

"oh ya siapkan kopi hitam tanpa gula buat pak andre" ucapnya sambil pergi

Rianapun membuatkanya dan menaruhnya di mejanya

Tak lama andre pun datang namun dia duduk sambil termenung dan sambil meminum kopi yg ada di mejanya

Lalu diapun pergi sementara riana segera berjalan cepat untuk mengejarnya

Waktu menunjukan pukul 5 sore rasanya kaki riana sangat sakit karena harus terus menerus mengikuti pergerakan pak andre harus mampir sana mampir sini

Karena sudah terasa linu rianapun berjaln pelan sambil menahan rasa nyerinya

Tak lama andre menengok kebelakang
"kenapa kamu tidak bilang kalau kaki mu masih sakit"

Ucap riana dalam hati "hei bambankk lu gak ngeuh apa dari pagi gua makanya telat dan jalan pelan terus!!"

"yasudah kamu sekrang boleh pulang"

"iya pak terimkasih"

"eh bentar kamu saya antar saja"

"gak usah pak.. Saya bisa naik mrt sendiri kok"

"tapi kaki kamu itu loh, ya sudah saya antar kan saja sampai station mrt nya"

Rianapun masuk mobil pak andre dan turun di station mrt dan segera naik ke mrt

Sampailah di rumahnya dia segera merebahkan diri sambil menghela nafas

"astaga Tuhan rasanyaa cape sekalii ku sangat rindu saat dimana aku hanya diam di aprt saja"

Pagipun datang begitu cepat riana segera bergegas menaiki MRT dan kembali beraktifitas banyak yg riana lakukan dari mulai membantunya meeting, membawa berkas, membuat ppt, membuat kopi,menyiapkan baju dan semua kebutuhanya dengan sangat cepat tak terasa hampir 2 minggu riana bekerja dengan lelaki ini tak jarang riana harus menyimpan rasa kesal dan emosi karena sikapnya yg seenaknya saja.

"huu.. lelah sekali" ucap riana sambil duduk dan menjatuhkan wajahnya pada meja

"kenapa? Tidak biasa bekerja seprti ini ya?"  ucap fahri

"iyaa biasanya hidupku sangat enak dan nyaman lah sekrang benar-benar menyiksa pikiran dan perasaan ku"

"sepertinya kamu terlahir dari orangkaya ya"

"tentunyaa dulu hidupku sangat bahagia dan menyenangkan"  ucap riana dengan posisi yang sama

"terus kenapa bisa jadi kaya gini? dan tersesat di malysia?"

"entah lah.. Udah garis hidupnya kale"

Adre pun berjalan pelan dan duduk di hadapan riana yang sedang menjatuhkan kepala dan wajahnya di bangku

"makanya belajar untuk hidup menyedihkan dulu dan belajar sukes dari usaha mu"

Ketika riana mendengar nada suaranya dia segera mengangkt kepalanya dengan cepat

"eh bapak"

"rapikan tuh rambut mu"

"apa yang harus saya kerjakan lagi pak?"

"tumben sekali kamu sangat cekatan dan semangat bukanya dari awal sering mengeluh?"

Ucap riana menggerutu "iyalah orang gua butuh gaji dan bonus yang besar"

"yasudah mari saya antar kamu pulang"

"tidak usah pak saya bisa sendiri kok"

"ini kan sudah sangat malam"

"saya sedang ingin mampir ke suatu tempat dulu pak"

"kemana?"

"hehe memberi sedikit bingkisan untuk orang rumah dengn hasil uang yg saya dapat"

"yasudah saya antar"

"tidak usah pak"

"ayolah anggap saja ini sebagi bonus karena beberapa minggu lagi saya akan kembali terbang"

"terbang?"

"iya makanya kalau mau tau kamu harus mau saya antar"

Rianapun naik ke mobil andre

"oh ya pak terbang gimnaa?"

" iya kamu tau kan saya itu pilot dan saya harus segera bekerja kembali"

"terus kalau bapa kerja jadi pilot lagi saya gimana?"

"gimana apanya loh?" ucap andre tertawa

"iya kerjanya pak?"

"tenang kok kamu masih saya gajih"

"eh tapi saya gak mau loh ya dapet uang tapi tidak dengan bekerja"

"selama saya terbang juga kamu akan tetap saya pekerjaakan kok"

"kerjanya?"

"mengurus sedikit kebun serta taman yang saya buat"

"maksudnya jadi tukang kebun?"

"ahahahah ya bukan gitu juga kamu kan asisten saya jadi harus siap apapun saya suruh bukan"

Riana hanya menghela nafas kesal

"kenapa kamu tidak suka?"

"enggak kok pak saya suka kok"

"saya gak mau sampe ada tumbuhan yang mati atau rusak"

"tenang pak urusan tanaman mah saya ahli nya pak"

"wanita seperti mu ahli dalam hal itu?"

"iyalah pak, kan dulu waktu saya masih kaya papa saya punya usaha tumbuhan+sayur gitu"

"oh ya? Terus sekrang bangkrut?"

"ishh bahasanya loh kejem sekali, iya semenjak papa pergi semua jadi hancur dan berantakan hanya tersisa sedikit lahan untuk saya hidup"

"pergi? bercerai?"

Sementara riana hanya melamun

"maap riana saya tidak bermaksud"

"ahha santai lah pak"



Maap ya gais cerita ini sempet nanggung banget gara-gara beberapa bulan ini ku lg sibuk sama tugas akhir ku
Terimakasih ya yang sudah membaca ❤ jika kalian suka cerita ini boleh kasih bintang atau koment juga ❤❤

Kawin kontrak?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang