part 3

2.2K 56 0
                                    

Saat ini riana berada di kereta  sesampainya di rumah ia membereskan barangnya dan melihat kamar alm mama dan papa nya.

"semuanya masi sama rapi dan bersih" ucap riana sambil duduk di kasurnya

"apa aku kuat bertahan sendiri di rumah ini?"

Keesokan harinya dia menuju makam almr kedua orangtuanya

"lama sekali aku tidak kesini, lah sepertinya ada yan sudah kesini deh" ucap riana sambil memegang bunga yang sudah tersimpan di makam almarhum

Seorang penjaga tak sengaja melawat ke arah riana

"bapak"

"iya neng"

"terimakasih ya pak udah selalu jagain makam mama sama papa saya, oh ya pak saya mau tanyaa yang terkakhir ke sini siapa ya pak?"

"iya neng sama" yang rajin membersihkan itu sodara neng deh"

"sodara?"

"iya neng dia tinggi, gagah, rajin banget ke sini, ini juga bungga dari dia neng"

"hah perasaan saya gak punya sodara yang gitu deh pak"

"aduh siapa yaa saya lupa namanyaa ino gitu ya neng"

"hah? Gino maksud bapak?"

"iyaa mungkin neng,dia rajin banget kesini"

"oh iya pak terimaksih banyak ya infonya"

Riana masih terheran akan ucapan bapak tadi, apa iya gino sering ke bandung untuk mengunjungi makam orangtua riri

"tapi ini bunganya masih baru banget, apa jangan-jangan dia baru kesini?" ucap riana bingung

"enggak.. Aku jangan sampe ketemu dia, aku harus cepetan pergi ke luar negri, aku harus biarin dia bahagia dan punya masa depannya sendiri"

-----------------------

"eh nak gino bagaimana udah mengunjungi makamnya?" ucap nenek riana

"udah nek, gmn sekarang kabar nenek?"

"iyaa beginilah makin tua nenek, senang sekali punya mantu kaya kamu yang rajin ke makam ibu riana"

Gino hanya tersenyum

"maap yaa kalau riana belum jadi istri yang sempurna, cepat selesaikan masalah kalian biar kalian bisa bersama kembali"

"eum nek, saya bawa makanan buat nenek mari di makan"

"nak gino jangan mengalihkan dulu, kalian masi sering bertemu kan?"

"eum.. Ini sudah kesepakatan kami ko nek, walau mungkin saya dan riana sudah tidak bersama nenek tetap keluarga saya"

"Gusti... Harusnya riana beruntung punya lelaki kaya kamu, liat saja jika riana sudah pulang ke bandung nenek berikan wejangan padanya"

"memang riana belum pulang ya?"

"lah, bukanya kalian di surabaya sering bertemu?"

"eumm... Semenjak persidangan 2 tahun lalu saya sudah tidak bertemu dengan nya lagi"

"Yaa.. Gusti lama sekali, sebenernya nenek sedih melihat keadaanya dia sengaja tidak mau bertemu dengan nenek karena dia tidak mau memperlihatkan diri dia yang sesungguhnya, dia hanya akan terlihat bahagia walau pada dasarnya hatinya begitu terluka, dia mencoba tegar dengan dirinya, nenek khawatir sekali, apalgi wisuda kemarin keluarganya sama sekali tidak datang, nenek juga bingung dengan usia nenek yang tua udah gak mampu lagi buat pergi jauh"

"jadi wisuda kemarin tidak ada yang datang?"

"iyaa... "

Seorang datang menghampiri perbicangan mereka berdua

"iyaa aku harap riana segera menemukan pasangan hidup yang layak untuknya, yang mampu menjaga dia, yang mampu mengertia dia, bukan melepas tanggung jawab karena kesalah pahaman!" ucap Tania kaka sepupu riana

"iyaa jelas jelas nak gino ini lah"

"nek.. Udah jagan bela orang yang gak tanggung jawab ini! Dia kesini juga mau cari muka itung-itung minta maap lah nek! Kaya gak tau aja"

"heii syutt tania kamu gak boleh ngomong gitu"

"nek..nek jagan terbodohi, kasian riana nek, awas aja kamu gino berani deketin dan ketemu riana lagi! Udh cukup riana menderita, enak sekali ya kamu, riana masih muda, harusnya hidupnya bebas gara gara kamu hidupnya sulit, dasar cowok kerjaannya nganu in cewek udah itu di buang"

"tania masuk!!! Gak sopan kata-kata mu"

Sementara gino hanya terdiam dan menunduk

"maap kan gino nek, maap"

" udah jagan di dengar omongan tania itu maklum dia sangat sayang sekali pada riana"

"yaudah nek, gino pulang dulu ya"

"kamu nginep aja disini nak gino"

"gak usah nek, saya masih ada kerjaiin lain"

"yasudah hati-hati yaa"

Ginopun pulang selama di mobil dia merenung akan ucapan tania tadi dan kembali menuju rumahnya yang berada di bandung.

Kawin kontrak?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang