part 10

1.2K 45 1
                                    

"oh ya pak stop disinii aja, kalau gitu saya pergi ya pak terimakasih sudah mengantar saya"

"saya juga mau ketempat ini"

Mereka pun masuk ke restoran sekaligus toko kue itu

"hallo, astaga sudah lama sekali tidak singgah ke tempat ini" ucap riana menyapa pelayan dan melihat-lihat restoran ini

"kamu sering kesini memangnya?"

"iya dulu waktu zaman masih kecil sekali"

"oh jadi dari kecil kamu tinggl disini?"

Riana mengabaikan ucapanya dan menuju ke salah satu cake yang terpajang di kaca itu

"pasti madam suka kue ini, saya mau cake ini 1 ya"

"saja juga"

"suka cake ini?" ucap riana

"iyalah ini cake favorit saya sejak kecil juga"

"oh ya mbak bibi sierra masi ada?"

"dia sudah meninggal mbak 3 tahun lalu" ucap pelayan itu

"hah waktu begitu cepat sekali, pedahal dulu saya sangat dekat dengan bibi sieraa"

"mbak orang indo asli ya?" ucap pelayan itu

"iya saya asli indo makanya dari kecil sampai sekrang saya selalu percaya makanan buatan resto ini rasanya sangat cocok untuk orang indo hehe"

"kalau lihat bibi siera itu dia wanita tua yang sangat galak" ucap andre

"kamu kenal juga?"

"tidak terlalu hanya saja dulu seseorang pernah mengenalkan saya pada bibi siera tapi saya sangat tidak suka dia"

"kamu si belum tau betapa baik nya dia pada anak kecil"

"hehe ucapan mu sama seperti teman saya dahulu"

"oh punya teman juga?" ucap riana tertawa

"memang kamu pikir saya tidak punya?"

"iya lelaki galak seperti bapak kan..."

"kan apa? "

"becanda pak" ucap riana tertawa

Riana pun menunggu masakan yg ia pesan namun tercium bau soup kaki sapi yang mebuatnya seketika termenung dan teringat moment dimana gino sangat menyukai soup itu dan selalu makan dengan lahap jika memakan soup itu

"ri..ri..riana" ucap andre

"hah?"

"itu pesanan mu"

"terimakasih mbak"

"ayo saya antar sampai rumah"

"tidak usah pak, saya bisa sendiri"

"hei ayolah ini sudah malam"

"next deh pak saya sedang ingin berjalan dan menikmati suasa negara ini hehe"

"yakin kamu?"

"iya pak" ucap riana tersenyum

Sementara andre pergi melaju dengan mobilnya dan riana berjalan sambil menikmati suasa negara ini

Lalu diaa menaiki bis dan duduk dipinggir jendela sambil mendengarkan alunan musik indie favornya nadine amizah sorai

Sampailah dia di rumahnya dan segera menemui madam namun nihil madam sudah tertidur dan ia memandangi wajah madam

"dia sudah sangat tua, hanya dia yang aku miliki dan aku percayai saat ini, aku takut jika dia pergi meninggalkan ku" ucap riana sambil memegang tangan madam dan tertidur

-----------------

"andre maap kalau mama pagi-pagi datang ke tempat mu"

"ada apa?" ucap andre dingin

"mama tau kamu sangat membenci mama tapi percaylah mama sudah menggapmu seprti anak sendiri"

"bisakah anda berbicara pada intinya saja?"

"eumm... Bisa kah minggu ini kamu jangan terbang dulu nak?"

"siapa anda menyuruh saya jangan terbang?!"

"maap sekali nak bukan mama lancang tapi keadaan perusahaan sedang tidak baik banyak perusahaan yng ingin merebut investasi kita nak"

"iya saya tau itu!"

"sedangkan papa mu terlalu lelah jika mengurusnya sendiri apalagi dengan sakit parkinson nya yg kadang sering kambuh jadi mohon lah untuk mengerti"

"heuh... Sudah ku duga anda akan mengemis akan hal ini kan? Karena anda takut perusahaan papa bangkrut dan anda tidak bisa mendapatkan dan menguras uang papa kan?!"

"Ya Tuhan... Terserah kamu mau bilang apa yg jelas saya tulus mencintai papa mu tidak ada niatan sama sekali untuk mengambil harta papa mu nak"

Andre pun segera masuk kamarnya dan meninggal kan mamanya itu dan tak lama mamanya pergi dengan hati yang sedih karena ucapanya andre tadi

"hallo dimana kamu?"

"saya sedang ada di pasar ada apa pak?"

"eum...saya hanya"

"kenapa pak? Sangat tidak jelas sekali suaranya disini pak"

"yasudah kamu selesaikan saja belanja mu itu nanti saya telpon kembali"

-----------------------

"arghh panas sekali rasanya" ucap riana menyimpan barang belanjaanya

"nah begini ni kalau orang yg tidak pernah ke pasar" ucap madam sambil tersenyum

"oh iya ya tadi bos kenapa telpon aku yaa"

"yasudah coba kamu telpon balik aja ri siapa tau penting"

"oke deh tapi gak papa kan madam masukin makanan ini sendiri?"

"tenang saja madam kan kuat" riana sambil tersenyum dan pergi ke kebun untuk menelpon andre

"hallo pak"

"iya"

"oh ya tadi ada apa? Maap sekali saya tadi tidak jelas mendengar"

"eum...tidak si"

"heuh?"

"eumm.. Ya tadi saya mau tanya kamu sibuk apa tidak begitu"

"ouh memangnya ada yg harus saya urus pak? Nanti saya temui bapa"

"euh.. Tidak si cuma.."

"cuma apa?"

"sore ini kamu kosong?"

"kosong aja si pak"

"euh... mau makan?"

"ohok ohok (riana seketika terbatuk) ma..kan?"

"heii jangan berfikir aneh kamu kan asisten saya dan... Kebetulan saya mau ngomongin kerjaan kamu nanti" ucap andre kaku

"ouh iya iya pak bisa bisa"

"nanti saya kirim alamtnya"

"ba.." namun telponya malah dimatikan andre

Rianapun mengehela nafas sambil melihat langit "lucu juga kadang pak andre itu" ucapnya sambil pergi ke dapur













Terimakasih yang sudah membaca, maap kalau masih banyak typonya heheh. ❤❤

Kawin kontrak?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang