Kawin kontrak?

part 20

"ginoo..  Aku merindukan mu" ucap wanita itu sambil memeluk gino

"vany..." ucap gino sambil membalas pelukannya

"apa kabar kamu gin? "

"beginilah aku hehe, gmn sama kamu van?"

"seperti yang kamu liat.. Masih terlihat cantik kan? "

"tumben sekali kamu ke indo van? "

"iyaa habisan aku kangen kamu..  Calon masa depanku"

Sementara posisi riana hanya melihat betapa romantisnya mereka, rasanya sakit melihat keakraban mereka. Dengan berhati-hati riana berjalan pelan ke arah kamarnya

"heii dek sinii" ucap vany pada riana dan menarik tangan riana

"gin..  Kamu tau adik mu,  menyeramkan sekali masa dia nyangka aku wanita jahat"

Sementara gino melihat ke arah riana dengan kebingungan

"van..  Dia sebenernya.. "

"udah-udah yuu kita makan barengg ke luar, aku traktir deh"

Merekapun bersiap berangkat dan vany menggedor kamar riana

"ayoo dek.. "

"maaf saya gak bisa"

"loh kenapa? "

"masih banyak tugas"

"yaudah deh, nanti cece bawa makanan buat kamu yaa"

Sementara gino hanya melihat ke arah riana.

Sejujurnya melihat mereka hati riana sakit.

"duh kenapa gua nangis si? " ucap riana sambil menangis
"huh..  Iya rasanyaa gua harus segera mengakhiri ini semua udah hampir 6 bulan kita barengan, gua gak boleh jadi penghalang buat mereka, udah cukup gino menderita karena gua dan sekarang saatnya dia buat seneng" ucap riana sambil menangis

Kesokan harinya riana bangun dan melihat ruang tamu begitu berantakan banyak sisa makanan dan juga tv masih menyala,  ia pun segera membereskannya.
"ini gua jadi babu apa gmn sii..  Mereka enak enakan tidur"

Tak lama vany keluar dari kamar gino
"haii ri selamat pagi" ucapnya sambil menguap dan pergi ke dapur lalu dudk di sofa

Ucap riana dalam hatinya enak bener tuh orang.
Setelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya riana segera bergegas untuk pergi sebenarnya hari ini kampusnya libur tetapi karena ia malas ada vany di rumah ia pun segera pergi.

Gino send "rianaa maap banget pasti kamu harus banyak bersabar sama vany,  dia gak lama kok disini maap yaa" riana hanya membacanyaa

Riana hanya berjalan-jalan disekitar kampusnyaa

"mama aku kangen" ucap riana memang photo ibunyaa

Jam 9 malam riana pulang ke aprt dan melihat mereka sedang makan berdua di meja makan

"riana kenapa kamu pulang jam segini?  Bukanya kampus kamu libur?  Gak baik ri seorang gadis pulang jam segini" ucap gino

Riana hanya mengabaikannya dan berjalan menuju kamarnyaa

"rii... Rii..  Kamu tuh kebiasan kalau pulang jam segini gak pernah ngabarin aku,  jadi kan aku gak bisa jemput kamu ri" ucap gino memegang tangan riana

"ih apa si gin" ucap riana masuk kamarnyaa..

"gin gk papa lah anak muda santai aja kali jangan ngekang dia gituu,  biar nanti aku yg urus diaa" ucap vany

"tapi van..  Aku sebagai su. "

"udh gin kalau makan jangan banyak ngomong"

Selama di kamar rasanya riana kesal dengan tingkah laku mereka berduaa
"jadi di rumah ini siapa yang suami istri sii!! " ucap riana kesal

Pagi ini riana bangun sambil mengangkat telpon
"iya dam..  Ini bentar lagi aku turun kok, iyaa belum sarapan aku..  Boleh bolehh..  Tempat biasa kita makan dulu?  Bole bole"
Sementara gino dan vany sedang makan di meja makan

"riana kamu mau kemana? " ucap gino

"pergi"
"kemana? "
"ngerjain tugas"
"sama siapa? "
"adam"
"kok sama adam si ri? "
"lah emang kenapa? "
"kamu kan bisa minta aku buat nemenin"
"emang bisa?  Bukannya kamu mau nemenin kak vany pergi? Tenang kali gin aku ma santai" ucap riana dengan senyum sinis
" udah kali gin jangan posesif dia kan masih muda mungkin mau pacaran jugaa" ucap vany
"pa.. Pacaran? " ucap gino
"iyaa lah gin umur-umurnya si riana itu lg fase-fase jatuh cinta,  riana lain kali kita jalan bareng sama pacar mu itu dong"
"boleh boleh" ucap riana sambil pergi