part 12

1.9K 53 6
                                    

Malam ini riana sedang menikmati malam di atas balkon sambil meminum kopi buatanya.

"Apa kabar?, baik-baik saja bukan?" ucap riana sambil memegang hp lamanya dulu yang sudah lama dia tidak aktifkan semenjak di pergi dari surabaya

Seorang datang menghampiri riana "sudah cukup bukan menghilang dalam dunia maya?"

"sangat lama si madam"

"tidak ada salahnya bukan kembali memulainya lagi?"

"ah sudah lah" ucap riana sambil memasukan hp itu ke saku celananya

-------------
"bangun heii..."

"iya ri sebentar lagi"

"hah? Ri? aku tasya gino, ayo bangunnn  papa dan mama mu sudah ada di meja makan"

Ginopun terbangun dan menuju ke ruang makan

"cukur lah itu kumis mu gin kamu sangat tidak terurus sekali" ucap ibu gino

Sementara gino hanya mengabaikannya

"ah iyaa tan nanti tasya yang paska gino"

Ginopun kembali ke kantornya bersama tasya

"eh gin malam ini kita makan yang enak yu ada soup kaki sapi loh di daerah ke mayoran"

"aku lihat jadwaku dulu"

"yaudah aku kan pasti bakalan tungguin kamu"

"memangnya kamu gak ada kerjaan nungguin aku?"

"sampai kapanpun juga aku bakalan nungguin kamu sampe hati km terbuka buat aku lagi gin"

Sementara gino hanya mengabaikan wanita itu.

Singkatnya ginopun kembali bekerja di kantornya dan tasya hanya menunggu di ruang tamu kantornya itu

"eh kamu..." ucap tasya menunjuk pegawai gino

"iya kenapa mbak?"

"menurut kamu anting saya bagus tidak?"

"hah? Ouh bagus mabk bagus"

"jangan panggil saya mbak! Tapi ibu gino mengerti!!"

"baik mba eh bu gi..no"

"kasih tau juga ke seluruh staf yg ada ya! udah sana sana kamu pergi gak level saya deket sama pegawai kaya kamu"

Ginopun datang sambil membawa tas kerjanya lalu tasya mengahimpiri

"gin.. Kamu udh beres? Sini aku bawaiin tasnya"

"gak usah!" ucap gino sambil pergi

"sekarang kita jadi makan kan?"

"iya" ucapnya cuek

Sampailah mereka di restoran soup kaki sapi dan duduk sambil memesan makanan

"waa wanginya makanan ini" ucap tasya
Sementara gino hanya memakanya saja namun saat dia melahap nya dia teringat akan sosok riana yang benci akan bau soup kaki ini dan selalu menggerutu

Terlihat senyum tipis yang tanpa gino sadari muncul di bibirnya

"ih kamu senyum... Iya aku tahu aku emang cantik gin hehe"

"terserah mu saja"

Merekapun kembali pulang

Minggu ini gino dan tasya akan beribadah namun selalu saja tasya sangat lama dalam berdandan

"bii tolong bawaiin susu dan pampers buat jojo ya,ayo dong bi kok lama banget si!"

"tasyaa tidak baik kamu terus menyuruh-nyuruh dan mebentak"

"ya habisan lelet banget, wajar lah aku nyuruh, orang dia baby sister nya jojo" ucap tasya sambil make up

"tasya! Itu anak mu! Kamu juga harus menjaga dan merawatnya!"

"aduh gin aku males kalau harus ributin masalah kaya gini! Dia anak aku loh, dia juga punya baby sister gin"

Gino sangat kesal dan pergi ke mobil untuk menunggu tasya membereskan make up nya

Setelah selesai beribadah ginopun kembali pulang dan mendapatkan telpon kalau ternyata papanya harus melakukan oprasi syaraf di luar negeri, gino segera menemui papanya di rumahnya

"pa..sudah gino bilang kan papa itu terlalu mengabaikan sakitnya papa"

"mengabaikan apa? toh ini hanya sakit biasa saja, sudahlah jangan khawatir gin"

"mana aku gak kuatir, mama selalu menangis kepada gino tentang kondisi papa"

"iyaa mama mohon pa.. tolong lakukan oprasi tolong" ucap ibu gino sambil menangis

"lusa kita akan ke rumah sakit malyasia itu sangat bagus untuk oprasi syaraf papa, gino akan urus semuanya tinggal papa menyiapkan diri saja" ucap gino sambil pergi

Pagi ini pun gino bergegas menyiapkan keperluan papanya untuk bisa pergi ke rumah sakit malysia

"ginn aku ikut ya?" ucap tasya memohon

"untuk apa?"

"iyaa aku kan khawatir loh"

"terserah"

"ayoo dong pesenin tiketnyaa gin"

"pesan saja sendiri pakai uang mu" ucap gino sambil pergi

Sementara tasya menggerutu kesal dan segera memesan tiket lalu kembali pulang bersama gino dan merekapun kembali melakukan aktifitas seperti biasanya

----------------------

"astagaa lelah sekaliii rasanya" ucap riana sambil mengusap keringat yang ada di dahinya

"ayoo kerja yang bener" ucap seseorang berteriak

"ehh elu... Maksud saya pak andre"

"jangan banyak ngeluh kerjakan saja lah itu"

"huh!! Iyaaaa pakkkk iyaaaaa"

Riana lalu menggurutu dalam hatinya "dia kembali pulang habis sudah aku kerja rodi"

"ayo pergi"

"hah?"

"iyaaa ayo pergi"

Riana pun mengikuti langkah lelaki itu

"apa yang mau kamu makan?"

"ma..kan?"

"saya tidak akan menawarkan kamu ke dua kali nya"

"iyaaaa ayoo makan pak daging sapi panggang" ucap riana dengan senang

Sementara andre kembali berjalan sambil tersenyum tipis

Sampailah mereka di restoran dan riana sangat lahap sekali memakanya

"pesan saja jika kamu mau lagi"

"iya pak" ucap riana sambil melahap dan memanggil pelayanan

"kamu serius? Lihatlah di mulut mu masih ada makanan"

"iyaa saya aku segera menerimannya karena bapa kan tidak akan memberikan tawaran yang kedua kali nya"

"iyaa tapi kan.."

"lagi pula ini makanan fav saya sewaktu kecil"

Namun andre hanya terfokus melihat wajah riana dia seperti teringat sesuatu

"kamu seperti pernah saya kenal"

"iya memang pak di dunia ini banyak orang yg wajahnya sama" ucap riana sambil makan

Namun andre menghentikan tangan riana yang akan melahap makananya

"ohok ohok" riana tersedak

"itu tanda lahir mu?" ucap andre menunjuk riana

Namun riana masih tersedak dan andre segera memberikan minum dan menepuk nepuk riana

Kawin kontrak?  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang