Me Mommy and Daddy

33

Seminggu sudah seulgi menginap di rumah orang tuanya. selama itu pula komunikasi antara dia dengan jimin benar-benar terputus. Bohong jika mereka tidak merindukan satu sama lain, namun seulgi tak mau membuat jimin makin kesal sedangkan jimin tetap diam karena egonya yang sangat tinggi.lain dengan jina tidak terlalu rewel di karenakan saat weekend ia benar-benar menyusul seulgi ke ansan diantar oleh pak han.walaupun ada sedikit drama saat ia harus kembali ke seoul.sejak pertengkaran mereka hari itu, jimin tak pernah tidur di kamar mereka ia lebih memilih tidur di kamar jina atau kamar lain sedangkan seulgi sudah mengalami fase mual mualnya. jina yang dua hari menginap di kediaman orangtua seulgi tidak di beri tahu atas kehamilan seulgi ia hanya melihat seulgi yang sering mual, ia hanya berpikir bahwa mommynya sedang tidak enak badan.

"Daddy "panggil jina saat mereka sedang makan malam

"Iya sayang,ada apa? "

"Daddy tau saat jina berada di rumah halmeoni. mommy terus saja muntah-muntah, wajahnya sangat pucat, jina Jadi khawatir dengan mommy"ucapan jina membuat jimin mematung, ia bertanya-tanya seulgi sedang sakit apa.

"Benarkah? "

"Iya daddy jina jadi kasihan melihat mommy seperti itu.mommy bahkan agak kurusan"ucapan jina membuat rasa khawatir jimin semakin tinggi namun karena egonya ia lebih memilih diam daripada bertanya lebih lanjut. -"apakah daddy tidak berniat menjenguk mommy? "Sambung jina.

"Iya nanti, kalau daddy sudah tidak sibuk lagi"ucap jimin, padahal bisa saja ia pergi karena masalah kantor telah selesai dan segala sesuatunya sudah bisa di serahkan kepada sekertaris Lee, namun karena egonya jimin lebih memilih berbohong.

Setelah makan malam jimin memutuskan untuk istirahat di kamar mereka berdua setidaknya ia bisa mengobati rindunya terhadap seulgi dengan mengirup aroma sang isteri yang tertinggal. Ia berbaring dengan menatap langit-langit kamar, dan seketika ia mengingat untuk mencari flashdisk yang berisi backup data lama kantornya yang ia perlukan kembali.ia pun mencari di beberapa laci, saat ia membuka laci di nakas tepat di sebelah ranjang, ia melihat sesuatu

Ternyata sebuah testpack, bukan itu yang membuat kaget jimin tapi hasil yang ditunjukkan oleh alat tersebut, yang menandakan dua garis merah yang berarti seseorang yang telah menggunakan alat ini di nyatakan positif hamil. Pikiran jimin langsung mengarah ke seulgi mana mungkin itu milik orang lain,ia juga mengingat perkataan jina bahwa seulgi yang sedang tidak enak badan. Tidak salah lagi, seulgi isterinya benar-benar hamil.

"Bodoh-bodoh kau park jimin"ucap jimin merutuki dirinya sendiri, jadi saat pertengkaran mereka seminggu yang lalu itu seulgi sudah hamil. Ia pun mengambil jaket dan kunci mobilnya dan bergegas keluar. Saat di bawah ia bertemu dengan bibi han.

"Bi,bibi tahu soal ini?"tanya jimin sambil memperlihatkan testpack nya, membuat bibi han kaget.

"I-iya,,, tuan saya sudah tahu.tapi saya tidak memberi tahu tuan karena nyonya tidak ingin membebani tuan yang sedang banyak masalah di kantor,maaf kan saya tuan"kata bibi han sambil menundukkan kepalanya. Jimin hanya mengusap kasar wajahnya. Sekarang ia merasa bersalah selama seminggu ini mendiami sang isteri yang sedang hamil. Ia pun berpamitan kepada bibi han untuk menyusul seulgi dan meminta bibi han untuk tidak memberi tahu jina atas kepergiannya ke ansan. Jimin mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh.jarak antara seoul dan ansan yang biasa di tempuh satu jam lebih berubah hanya dalam 45 menit saja.ia sampai tepat pada pukul 21.30.jimin sebenarnya agak ragu untuk mengetuk pintunya namun ia harus melakukan demi isteri dan calon anaknya.