31

7.7K 407 37
                                    

6 bulan kemudian

    Enam bulan sudah pernikahan jimin dan seulgi berjalan. Sejauh ini mereka mampu melewati kerikil-kerikil kecil yang mengganggu pernikahan mereka.mereka telah tau sikap dan sifat satu dengan yang lain.seulgi sudah tau bahwa seorang park jimin yang terlihat cool dan gagah jika diluar ternyata aslinya sangat manja.seperti saat ini, sudah dua hari jimin terkena demam semenjak kepulangannya dari perjalanan bisnis. Dan itu membuat seulgi sangat kewalahan bagaimana tidak segala sesuatunya hanya seulgi dan seulgi.hal itu membuat seulgi tak bisa jauh barang sedikit pun dari jimin.dua hari pula jina di buat merenggut karena perlengkapan sekolahnya bukan mommynya yang mempersiapkan tapi bibi han, padahal selama ini semua perlengkapan sekolah mulai dari seragam, buku dan sarapan semua seulgi yang mempersiapkan segalanya.bahkan kemarin wendy selaku guru sekolah jina menelfon ke rumah mereka. melaporkan bahwa jina menangis, dan saat di tanya alasan dia menangis, jina menjawab karena bekal yang ia bawa bukan mommy yang membuatnya. Dan semua ini terjadi karena park jimin yang tidak mau ditinggal walau hanya sebentar.
  Seulgi terbangun ia melihat jam menunjukkan pukul 06.15,ia mengecek dahi sang suami ternyata masih hangat. Ia bergegas turun kebawah untuk melihat jina sekedar mengoles roti untuk jina bawa sebagai bekal untuk ke sekolah. Saat tiba di meja makan ia melihat jina yang telah rapi dengan seragam sekolahnya.

"Selamat pagi sayang"sapa seulgi.

"Selamat pagi mommy"balas jina sambil memeluk pinggang seulgi yang berdiri di dekatnya.

"Jina sarapan, biar mommy yang mempersiapkan bekal untuk jina".

"Yes,,, iya mommy"girang jina sambil memakan sarapannya.

"Bibi han,,, tolong buatkan bubur untuk tuan yaa"

"Baik nyonya"...

"Mommy,,, selesai"ucap jina

"Selesai?, Bagus. Bekal jina juga sudah mommy masukkan di dalam tas jina, sekarang ayo mommy antar sampai depan".ucap seulgi sambil menuntun jina, belum lagi mereka sampai di depan, mereka baru sampai di ruang tamu. Tiba-tiba suara teriakan jimin menggelegar di dalam rumah, membuat seulgi dan jina menghentikan langkahnya .

"Sayaaaaaaaaaaaaang"-Seuuuuuuuul,,, seulgiiiiiiiiiiii"teriak jimin membuat jina merenggut sebal.seulgi yang melihat jina pun langsung berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan jina.

"Sayang,,,, maaf kan mommy sepertinya mommy hanya bisa mengantar jina sampai sini saja"

"Iya,,,,"ucap jina seadanya.

"Maafkan mommy yaa,,, kau dengar sepertinya kepala daddy sakit lagi"

"Iya,,, pergilah. Jina akan berangkat sekarang"

"Hmm,,, hati-hati sayang, belajar yang rajin".jinapun keluar dan seulgi langsung naik keatas menuju kamar mereka.

"Sayaaaaaaaaang,,,, kau dimanaaa"teriak jimin.

"Iya,,, apasih jiim, teriak-teriak, ini masih pagi"ucap seulgi sambil mendekati jimin.

"Kau dari mana saja?kenapa meninggal kan ku sendiri"ucap jimin manja sambil memeluk pinggang seulgi posesif.

"Aku dari bawah mempersiapkan jina bekal untuk ke sekolah"

"Kan ada bibi han sayang,, "rengek jimin.

"Tidak bisa, kau mau jina menangis lagi seperti kemarin karena bukan aku yang menyiapkan sarapannya? "

"Aish,, kalau begitu berbaringlah"ucap jimin sambil menggeser tubuhnya untuk memberi tempat untuk seulgi di sampingnya. Seulgi pun langsung naik dan berbaring,jimin langsung meringsek dan meletakkan kepalanya di dada seulgi.

Me Mommy and DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang