32. Come Back To Me

2.9K 542 77
                                    

Play song Bolbbalgan - Hard to Love

Beomgyu natap layar handphonenya dengan pandangan kosong. Udah 30 menit Beomgyu chat Lea tapi gak kunjung dapet balesan. Sebenenrya bukan tiga puluh kenit aja sih, sejak kejadian waktu itu, Lea bener-bener mengabaikan semua chat dari Beomgyu. Jangankan di bales, di read aja enggak.

Tapi rasanya hati Beomgyu makin nyeri aja ketika kedua matanya emang gak sengaja nangkep sosok Lea yang lagi meluk Wonwoo di taman. Sebenernya beomgyu gak berhak sakit hati, karena posisinya di sini dia yang menyakiti, bukan dia yang disakiti.

Sempat telrintas di benak Beomgyu, mungkin Lea emang lebih nyaman sama Wonwoo dibanding dirinya yang brengsek ini. Mungkin dirinya gak pantes bersanding sama Lea setelah apa yang dia lakuin. Sumpah, Beomgyu ngerasa semua pemikirannya bener-bener pengecut. Padahal Taehyun udah bilang untuk buktiin semuanya kalau emang Beomgyu sayang sama Lea.

Tapi rasanya gak semudah itu.

Untuk nunjukkin wajah di hadapan Lea aja Beomgyu gak sanggup. Iya gak sanggup karena rasa bersalah sekarang bener-bener nguasain hatinya. Satu pemikiran pengecut lagi, mungkin gua harus jauhin Lea biar dia gak makin menderita karena kehadiran gua.

Ngeliat Wonwoo dan Lea yang mulai bangkit dari duduknya, bikin Beomgyu mundur selangkah dan diem di balik tembok. Kedua mata Beomgyu juga gak lepas dari dua orang yang lagi jalan di depan sana.

Decakkan pelan yang terdengar putus asa lolos dari sela bibir Beomgyu. Sudut bibirnya juga terangkat mengulas senyuman miris, "Pengecut banget lo sumpah." Lirih Beomgyu dengan tangan yang terangkat untuk pijit pelipisnya pelan.

Langkah Lea terhenti di depan pagar rumahnya ketika dia ngeliat Beomgyu yang sekarang lagi sandarin punggungnya di pagar rumah Lea dengan kepala yang tertunduk dalam dalam, juga kedua tangan yang dimasukkan ke saku celana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah Lea terhenti di depan pagar rumahnya ketika dia ngeliat Beomgyu yang sekarang lagi sandarin punggungnya di pagar rumah Lea dengan kepala yang tertunduk dalam dalam, juga kedua tangan yang dimasukkan ke saku celana.

Dahi Lea berkerut sebentar untuk mastiin kalau yang nyender di pagar rumahnya itu emang Beomgyu. Btw, Wonwoo gak nganterin Lea sampe rumah, karena mereka berpisah di cafe. Lea sendiri yang gak pengen Wonwoo anterin karena gak mau repotin juga. ditambah lagi Wonwoo lagi gak begitu sehat. Lea gak mau repotin orang sakit.

Menyadari kehadiran Lea, Beomgyu angkat kepalanya dengan kedua mata yang tertuju pada gadis dihadapannya itu.

"Lo ngapain di sini?" Tanya Lea pelan sambil melangkah mundur sekali.

Beomgyu enggak nyangka aja, Lea bakal bener bener menjaga jarak darinya.

"Sesakit itu ya suka sama gua?" Tanya Beomgyu dengan sorot mata yang menyendu. Bisa Lea liat juga bibir bawah Beomgyu yang sedikit bergetar, entah menahan tangis atau menahan rasa dingin yang menusuk di malam ini. Lea juga enggak tau.

"Maaf kalau kehadiran gua malah bikin lo makin sakit ataupun makin menderita. Gua salah, Le." Lirih Beomgyu. Kini sorot matanya menatap lurus ke sepasang sepatunya.

Kalau boleh jujur, Lea rindu senyuman Beomgyu. Lea rindu jahilnya seorang Choi Beomgyu. Apa Lea keterlaluan karena udah bikin orang kaya Beomgyu jadi serapuh ini? Kenapa rasanya lea malah jadi kaya orang jahatnya di sini?

Lea mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat sehingga meninggalkan bekas kemerahan di telapak. Ia gigit bibir bagian dalamnya kuat-kuat sebelum jawab kata-kata Beomgyu.

"Iya, gara gara lo, gua bisa ngerasain gimana sakitnya dikhianatin sama orang yang gua sayang."

Beomgyu memejamkan kedua matanya dengan rahang nya yang mulai mengeras. Dia marah sama dirinya sendiri.

Lea terdiam sejenak, ia jalan mendekat ke arah Beomgyu. Ngebuat Beomgyu reflek natap Lea yang mulai mendekat, "Dan lo tau hal terbodoh apa yang udah gua lakuin?"

Lea mengedarkan pandangannya ke arah lain dengan dengusan yang keluar dari sela bibirnya, "Gua sebodoh itu karena masih naruh hati ke orang kaya lo disaat semua ini terjadi, Beom."

"Maaf."

Cuman satu kata itu yang bisa Beimgyu ucapin ke Lea.

"Mungkin gua bisa maafin lo, tapi gua gak bisa percaya lagi kaya dulu," Lea buka pagar rumahnya dan tepuk pelan pundak Beomgyu, "Mending lo pulang. Udah malem."

Pas lea mau masuk dan mau tutup pagarnya, Beomgyu tahan pergelangan tangan Lea, "Apa gak bisa... kita ulangin semuanya dari awal?"

Beomgyu basahi bibirnya yang sempat kering karena cuaca dingin ini, "Gua sayang sama lo, Lea." Ucap Beomgyu dengan suara yang bergetar.

Lea meremat pagar yang dia pegang, semudah itu Lea goyah sama semua perkataan cowok bermarga Choi itu. Tapi, Lea bener-bener gak menemukan kebohongan dari sorot mata Beomgyu. Yang ada di sana hanyalah tatapan sendu, putus asa dan semua rasa bersalah yang seakan berkecamuk di hatinya.

"Gua takut, Beom. Gua takut jatuh untuk kedua kalinya. Gua takut ngerasain kecewa lagi untuk kedua kalinya." Lea lepas genggaman Beomgyu dan masuk ke dalam rumah. Ninggalin Beomgyu yang sekarang masih diem di tempat dengan senyuman sendu nya.

Gua emang pantes dapetin ini, Lea.

Lea sandarin punggungnya di pintu. Ia tundukkan kepalanya dengan air mata yang mulai menetes dari pelupuk matanya. Entah udah yang keberapa kali Lea nangisin Beomgyu. Udah bukan hitungan jari lagi.

Sementara Beomgyu, dia cuman bisa hela napasnya berat.

Rasanya kaya, ego menyuruh Beomgyu untuk kembali, tapi sayangnya takdir menyuruh Beomgyu lebih baik untuk menjauh.

Rasanya kaya, ego menyuruh Beomgyu untuk kembali, tapi sayangnya takdir menyuruh Beomgyu lebih baik untuk menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


'Please come back to me

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Please come back to me.' - C. Beomgyu

Semakin mendekati ending gais.

Peka | Choi Beomgyu ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang