Beomgyu parkir motornya di depan rumah Lea. Ia pun turun dari motor setelah mastiin kalau motornya terkunci dengan benar. Beomgyu pun jalan mendekat ke arah pintu dan mulai ketok pintu rumah Lea pelan. Tapi udah hampir sepuluh menit Beomgyu ketuk pintunya gak ada jawaban juga dari dalem, bikin Beomgyu ngeluarin hp dari dalem saku dan chat Lea.
Helaan napas pelan terhembus dari sela binir Beomgyu ketika dirinya sadar kalau gakkan dapet jawaban sekata pun dari Lea.
"Lupa gua, mana mau Lea bales chat?" Gumam Beomgyu dengan tangan kanan yang terangkat untuk garuk kepalanya asal.
"Eh Beomgyu? Mau ketemu Lea ya?" Tanya mama Lea yang baru aja dateng dengan kresek belanjaan di kedua tangan.
Oh ternyata Mama Kwon baru aja beres belanja, pantesan aja gak ada jawaban dari dalem. Kalau pun ada Lea, kayanya Lea tidur makanya enggak bukain pintu rumah.
Seulas senyuman manis terukir di bibir cowok bermarga Choi itu. Reflek kedua tangannya ambil alih kresek belanjaan yang digenggam mama Lea.
"Beomgyu bantuin ya tante."
Tawa kecil teralun dari sela bibir mama Lea seiring dengan tangan kirinya yang memutar knop pintu, "Makasih ya Beomgyu."
Cuman senyuman tipis yang Beomgyu tunjukkin guna membalas makasih mama Kwon.
"Oh iya, Lea ada di kamar. Samperin aja."
Kepala Beomgyu memgangguk sekali dengan belanjaan yang Beomgyu taruh di atas meja, "Siap tante. Beomgyu ke kamar Lea dulu."
Beomgyu pun pergi dari dapur menuju kamar Lea. Sesampenya di depan kamar Lea, gak tau kerasukkan setan dari mana Beomgyu langsung mutar knop pintu kamar Lea tanpa ketuk sama sekali, bikin cewek bermarga Kwon yang ada di dalam kamar reflek lempar bantal dengan pekik-an yang bisa dibilang cukup keras.
"KETOK DULU BAJINGAN!" Pekik Lea dengan beberapa bantal yang melayang ke wajah Beomgyu.
Buru-buru Beomgyu tarik kembali pintu ya dengan bantal berwarna merah muda di dalam pelukan. Iya bantal yang baru aja Lea lempar barusan. Beneran, kedua mata Beomgyu tadi enggak sengaja liat tubuh Lea yang cuman dibalut dengan handuk.
Beomgyu engga tau kalau Lea habis mandi. Ah bisa-bisanya cowok bermarga Choi itu buka pintu tanpa ngetuk dulu.
Sementara Lea yang di dalem kamar kaget bukan main. Ia acak rambutnya malu dengan napasnya yang memburu. Lea enggak nyangka aja, kok bisa Beomgyu ada di rumahnya?
Jadi ketika Beomgyu ketok pintu itu, Lea emang lagi mandi. Makanya Lea enggak denger ada ketukan pintu.
Punggung Beomgyu tersandar di tembok samping pintu kamar Lea. Tentu saja dengan wajah yang udah semerah kepiting rebus. Beomgyu cowok normal, wajar kalau wajahnya memerah karena melihat lekukan tubuh Lea dengan jelas meskipun tertutup sehelai handuk.
"Gila emang lo, Beom." Gumam Beomgyu dengan raut wajah yang pasrah. Karena rasanya kalau udah kaya gini, udah bukan bakal diusir lagi. Udah gak mau ketemu lagi iya.
Lima menit berlalu dan Lea pun buka pintunya dengan wajah yang ia alihkan ke arah lain, "Masuk cepet!"
Beomgyu sedikit tersentak dari lamunannya dan mulai masuk ke dalem kamar Lea dengan sedikit gelagapan.
Lea mendengus keras, "Lo gak liat apa-apa kan tadi?!" Sentak Lea dengan bantal digenggaman yang dah siap-siap dia lempar ke wajah Beomgyu.
Kepala Beomgyu menggeleng cepat dengan bibir yang ia lipat ke dalam, mencoba bungkam.
"BOHONG?!"
Bantal dari tangan Beomgyu terjatuh perkara Beomgyu angkat kedua tangannya sejajar dengan dada, Beomgyu juga alihin pandangannya ke arah lain, gak berani tatap Lea dengan wajahnya yang bersemu samar, "G-Gua gak sengaja liat... dikit... tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Peka | Choi Beomgyu ✓
Fanfiction:: Friendzone Series :: [spin off friendzone | choi soobin] cape suka sama orang yang kepekaannya di bawah rata-rata ⚠Warning⚠ harsh word, non-baku, typo(s), EYD(s) ---- Start: 09 April 2019 End: 21 Agustus 2020 © taemiaw, 2019