"Dagingnya simpen sini dong anying!" Tegur Somi yang sekarang lagi panggang daging. Iya jadi kelas Lea tuh sekarang lagi ngadain bbq-an, soalnya sang wakil ketua kelas dapet nilai fisika pas kkm. Berkah banget rasanya dapet nilai fisika pas kkm, udah macem dapet giveaway. Ngerayainnya simple aja, bbq-an satu kelas. Yang gak jomblo boleh bawa pasangan, termasuk Ara, Lea. Tapi enggak dengan Sera karena dia jomblo.
Malahan Lea bawa dua cowok, iya dia ngundang Wonwoo. Karena sebelumnya Lea ngerasa bersalah karena kemarin gak jadi pergi. Mumpung Beomgyu nya lagi asik ngobrol bareng Sanha, Jeongin dan Jaemin, jadi Lea nyamperin Wonwoo yang lagi duduk sendirian sambil makan daging.
"Kak, maaf ya kemarin. Beomgyu gada otak emang hehe."
"Ya gak apa-apa. Beomgyu kan pacar lo, wajar aja. Dia lebih berhak."
Lea yang baru aja duduk di sebelah Wonwoo langsung noleh, "Berhak apa?"
"Berhak atas lo lah. Mau larang lo gimana juga, dia berhak kan?" senyuman tipis terulas di bibir Wonwoo. Sesaat Lea terpukau sama senyuman Wonwoo yang manis banget lah pokoknya gak paham lagi.
Apalagi kalau sampe matanya ilang gitu. Diabetes udah yang liat.
Lea cuman nyengir aja, "Kak Wonwoo mau ngomong apa waktu itu?"
Helaan napas terhembus dari sela bibir Wonwoo. Wonwoo suapin sepotong daging ke mulut Lea, dengan senang hati Lea terima suapannya dan kunyah dagingnya pelan-pelan. Jangan cepet-cepet entar keselek.
"Enggak penting kok."
"Beneran? Kalau mau diomongin sekarang juga enggak apa-apa kok kak."
Wonwoo sandarin punggungnya sebelum ia menolehkan kepalanya ke arah Lea. Tatapannya yang lembut banget bikin jantung Lea deg-degan. Siapa sih yang enggak akan awkward ditatap kaya gitu sama Wonwoo?
Wonwoo ketawa kecil, "Tegang banget kenapa sih?"
Lea yang sadar dari lamunannya langsung ketawa canggung, "Apa sih kak? Enggak kok."
Sementara Beomgyu yang awalnya lagi ngobrol bareng kawan-kawannya, kini kedua matanya udah terpaku ke arah Lea yang lagi canda tawa bareng Wonwoo. Iya, Beomgyu gak mau munafik, dia cemburu. Tapi, apa boleh Beomgyu rasain cemburu? Dan lagipula atas dasar apa dirinya cemburu? Ada perasaan ke Lea aja enggak.
"Kok gua sebel ya?" Gumaman Beomgyu yang pelan banget itu kedengeran sama Jaemin yang lagi asik main kartu remi, dan kebetulan juga lagi giliran dirinya.
"Sebel ngapa? Kartu lo sampah semua ye?" Goda Jaemin tanpa ngeliat sorot mata Beomgyu.
Gak mendengar jawaban Beomgyu, Jaemin pun natap Beomgyu dan ikutin sorot matanya. Jaemin malah bikin wajah jahil gitu sambil ngangguk-ngangguk paham apa yang Beomgyu rasain.
"Hareudang hareudang hareudang---"
"Panas panas panas." lanjut Jeongin yang gak sadar dengan apa yang udah terjadi.
"Ngapain sih kalian nyanyi nyanyi? Macem suara bagus aja." Sanha ngomel sambil ngeluarin kartu angka dua yang berlambangkan keriting.
"Giliran lo." Jaemin senggol lutut Beomgyu. iya Karena posisi mereka main kartu itu melingkar di atas karpet. Mereka berempat doang yang nguasain karpet. Gak tau malu emang.
"Kesambet Beom ngelamun mulu." kali ini Jeongin yang tegur.
"Lo bertiga lanjutin aja, gua mau cari angin." Beomgyu taruh empat kartunya di karpet dan pergi dari hadapan tiga anak curut yang masih anteng maen 41-an.
"Cari angin apaan? Orang ini di luar rumah." Gumam Sanha.
"Biasa, bucin dia." Jaemin cekikikan seneng gitu. Gak ada akhlak emang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peka | Choi Beomgyu ✓
Fanfiction:: Friendzone Series :: [spin off friendzone | choi soobin] cape suka sama orang yang kepekaannya di bawah rata-rata ⚠Warning⚠ harsh word, non-baku, typo(s), EYD(s) ---- Start: 09 April 2019 End: 21 Agustus 2020 © taemiaw, 2019