Ruang rindu, sepi dan hampa.

92 6 0
                                    

Jadi , ini sudah memasuki hari ke sekian hari yang lainnya, bulan bulan tanpamu yang telah berlalu. Dan prasanku yang masih belum bisa berubah, sedikit sedikit bisa aku paksakan, namun sesekali aku rindu, aku hanya rindu, bukan bermaksud kita ingin kembali seperti dulu.

Pergi ke sekolah seperti biasa, berjalan kaki sendirian, di pinggir jalan sambil menikmati lagu di handphone ku. Aku kembali lagi, dengan rindu yang telah aku bendung sendiri, yang aku tahan.

Di luar sana banyak orang yang mudah melupakan dan mencari pengganti baru, semua itu mereka lakukan dengan santai dan seolah tiada beban, aku juga kurang paham, mungkin mereka berusaha menutupi dan memendam sendiri prasaan nya. Atau mungkin mereka tidak terlalu di ambil hati.

Sebenarnya aku juga ingin seperti itu, yang menjalani suatu hubungan, yang bisa saja, dengan mudah melupakan dan dapat mencari pengganti. Sulit sekali rasanya, untuk bersikap biasa saja.
Aku juga ngga paham, kenapa aku jadi sulit membuka hati, sudah lelah untuk patah hati. Kamu jangan dulu jatuh cinta, hati kamu masih sakit, lukanya belum sembuh, masih belum kering. Sebentar lagi sembuh, doakan saja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Its Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang