Empat Puluh Lima.

65 7 0
                                        

Happy reading

Its Me

Kini, aku sudah mulai terbiasa tanpa kamu. Walau terkadang masih sulit untuk melupakan kamu.

Jadi, ibaratnya kita sudah berjalan jauh melewati siang dan malam bersama. Tetapi, aku lelah aku mengajakmu untuk istirahat sejenak, sambil menikmati indahnya mentari terbenam.

Tapi kamu tetap egois, kamu tetap saja ingin pergi lebih dahulu dan meninggal kan aku sendirian di sini. Tapi, kamu tak perlu khawatir, kamu bisa kembali lagi. Aku masih di sini, di tempat kau meninggalkanku. Aku senantiasa menunggu mu di sini, walaupun aku yakin kau tidak akan kembali.

Aku selalu merindukan kamu, aku rindu kamu yang dulu. Sesekali mungkin aku berharap kau akan kembali, tetapi sepertinya tidak mungkin.

Mencoba untuk 'move on' tapi tiada pengganti. Aku sudah malas mencari pengganti. Tapi jika tidak ada aku bisa terus terusan terjebak nostalgia. Bingung juga.

Mungkin mereka semua Gatau kenapa aku bisa sesayang ini sama dia. Aku juga ngga tau kenapa, yang jelas dia itu berbeda, kau bisa jadi yang paling ter indah, sekaligus menjadi yang paling menyakitkan.

Aku rindu kamu. Sekarang, kamu sudah pergi.
Tiada lagi kamu yang suka mengabariku.
Di sini aku terus saja merindukan kamu.

Tapi aku tak tau kau merindukanku atau tidak.
Senang ya liat kamu, kamu sekarang bisa tertawa dan bersikap biasa aja.
Tidak dengan aku.
Aku sebenarnya lelah, selalu memaksakan diri untuk terbiasa tanpa kamu. Semoga saja aku bisa biasa saja, seperti kamu.

Teman temanku bilang

"Udah lah bin, mungkin si Fajar bukan yang terbaik. Masih banyak yang lebih baik dari dia"

Seperti yang aku bilang sebelumnya, sebaik apapun orang di luar sana kalau aku maunya sama Fajar lantas mau di apakan?

Awalnya aku fikir dia akan kembali, maka dari itu aku selalu menunggu dia pulang. Ini bukan aku yang mau tapi hatiku yang bersikeras dan yakin dia kembali.

Tapi dugaanku salah, semua penantian ku telah sia sia, dia takkan pernah kembali. Bahkan dia sudah memilih untuk pergi, jadi aku selesaikan penantiku sampai di sini, aku lelah terus terusan seperti ini. Kau takkan pernah kembali, sekalipun air mata ku yang memohon.

Kembali lah aku, menjadi sosok yang sedih, murung dan tiada kata ceria lagi. Seminggu semenjak hubungan kami berakhir aku masih saja belum bisa baik baik saja walaupun aku sudah berusaha.

Mencari lagu lagu galau, mendownload lagu lagu galau, mencari referensi puisi sedih, dan membuat puisi sedih. Kembali mendengarkan lagu galau, membuka galeri dan melihat foto foto kita, dan aku kembali menangis.

Sesekali, bahkan sering aku meng-upload puisi puisi sedih yang aku buat. Sesekali dia membalas "jangan galau aja bin".

Aku tersentak sedih sekaligus senang karena ada pesan singkat lagi dari kamu.

Sesekali kamu menyemangati ku.

"Udah geh jangan galau aja"
"Semangat"
"Lu pasti bisa"

Kata kata itu, seakan membuatku tersenyum sekilas, bahagia rasanya. Namun, tetap saja aku sedih, aku rindu kamu.

Ini memang berat, bahkan aku hampir tak mampu. Tapi aku harus sanggup, aku harus merelakan dia pergi. karna jika aku selalu menantinya, aku tau dia tak akan pernah kembali.

Di hari hari penuh gelap, kegelisahan, beruntung lah aku. Banyak teman temanku selalu menghiburku, memberikan ku semangat. Memang lebay, tapi semenjak kejadian itu aku sedikit murung. Jauh dari kata ceria. Setiap hari pasti menangis.

Teman teman dekatku juga, Dinda, Kalisa, Aini, Laras, Febri, Syifa, Caca, Syahna. Kalian selalu ada di sisiku saat aku sedang seperti ini.

Sikap bundaku juga menjadi berubah, ia menjadi lebih pengertian semenjak aku putus dengan Fajar. Bundaku bilang

"Udah biarin aja, nanti juga dateng yang lebih baik"

Apa aku salah jika tiba-tiba aku menangisi mu? Itu semua bukan aku yang mau, jujur aku lelah menangis terus.  Di saat seperti ini aku tidak bisa menyalahkan siapa siapa.

Aku sempat putus asa. Lelah rasanya jatuh cinta, lelah rasanya merasakan yang namanya "Pacaran" akhirnya juga bakalan putus

***

Kini, aku menjalani hidupku seperti biasanya, walaupun kadang masih sedikit sedih. Walaupun sering melihat Fajar karna kelas kami berdekatan.

Melupakan tidak bisa di paksa. Nanti juga akan ada tiba waktunya dimana 'aku yang sudah biasa saja saat mendengar namanya'.

Aku yakin, bulan bulan mengerikan ini akan ku lalui. Senyum, bahagia, ceria, kini mulai kembali. Aku tidak marah padamu Fajar, justru aku berterimakasih. Terimakasih telah melatih hatiku supaya menjadi kuat dan tidak mudah rapuh.

Dulu, yang sering aku harapkan adalah kembalinya. Tau bagaimana rasanya menjadi aku di sini? Yang tetap bertahan dengan sikap dia yang sudah tidak peduli. Aku paham ini memang sudah saatnya aku merelakannya, tapi hatiku ini ingin tetap menunggu. Dan kembalimu adalah yang paling di harapkan.

Namun, lama kelamaan, tiada gunanya juga. Itu hanya membuang waktuku untuk menunggu mu kembali. Kalau di takdir kan bersama, aku yakin suatu saat nanti kita akan bertemu.

Sebenarnya yang aku takutkan dari perpisahan ini adalah, kita menjadi saling diam. seperti menjadi orang asing, entah dia yang malas berbicara denganku atau aku yang terlalu menutup diri padanya. Seolah tidak kenal, seolah tiada kisah yang kita buat dulu. Tak apa.

Aku sedikit tersenyum saat mengingat
Kamu dulu bilang "kalau kamu hilang, nanti aku harus sama siapa?" Aku tersenyum, seolah berfikir bahwa kau tidak bisa tanpaku.

Nyatanya, aku sekarang masih ada, ngga hilang kemana mana tapi kamu udah sama yang lain. Lantas, bagaimana jika aku hilang?.

Tapi, Fajar terimakasih, mungkin kalau ngga ada kamu aku ngga akan ngerasain gimana rasanya pulang sekolah bareng pacar, ngga akan ngerasain gimana rasanya tangannya di pegang sama pacar, ngga akan ngerasain gimana rasanya graduation ada pacarnya.

Fajar terimakasih telah menjadi seseorang yang menjadi teman saat pertama kalinya nonton bioskop sama pacar.

Ia adalah orang yang membuat ku merasakan sesuatu yang sebelumnya belum pernah aku rasakan.

Sesekali aku kembali membuka journal book tentang aku dan dia. Perlahan sebuah senyuman mengembang di pipiku. Betapa indahnya kita dulu.

Kamu akan tetap menjadi orang yang pernah membuatku bahagia, walaupun sempat membuat sesak di dada. -rintiksedu.

When we first meet
Iya never thought that i would fall
That you're gone
Iam not moving on

Banyak kenangan yang di perjuangkan, sayang di tengah jalan kamu pergi duluan. Everything ia done, i know this is really fast. Its really finished.

Sorry i can't hold you back anymore.

21:18. Kamis, 29-November 2018.

***

Ceritaku telah usai sampai di Fajar, mungkin kalau ada kisah menyenangkan yang lain aku akan ceritakan di season ke dua!!

Terimakasih untuk pembaca setia wattpad ku, aku sayang kalian. Tapi aku lebih sayang Fajar.

Semoga kalian kangen sama aku wkwk, aku sudahi kisahku ini. Tenang saja aku baik baik Saja. Aku sudah mulai bisa merelakan dia. Maaf kalau akhirnya membuat kecewa. Jujur aku juga sebenarnya tak ingin membuat akhir cerita yang menyedihkan, tapi mau bagaimana lagi?

Tetap semangat belajar, gapai cita cita buat mantan nyesel saat kalian sudah sukses nanti.

Love you my readers!!!

Jangan lupa vote dan comment untuk episode terakhir ini.

Aku sayang kalian semua pembaca ku!!!

Its Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang