Tiga Puluh Enam

82 8 0
                                    

Happy Reading!

It's Me

Senang sekali aku malam itu, ini bukan kencan, bukan juga berjalan jalan mengelilingi kota di sore hari, bukan juga nonton bioskop. Lebih dari itu, ini sangat sederhana tapi aku senang.

***

Hari Hari sudah beralu, kita kembali lagi di sambut oleh pelajaran sekolah. Semenjak masuk SMA, jujur sedikit berat karna tidak terbiasa. Di akhir materi kita akan di suguhi oleh Ulangan Harian di setiap mata pelajarannya.

Malam itu aku rencananya akan belajar karna besok ulangan harian Biologi.

Aku membuka lemari meja belajarku, melihat setumpuk buku, buku tulis yang di sampul coklat dan beberapa buku paket yang ber ukuran besar.

"Lah kok buku biologi gua gaada?"

Aku mencari dimana bukuku. Panik sekali berusaha mengangkat 3 buku paket sekaligus, mencari dengan teliti khawatir terselip. Tak ada hasil, bukuku memang tidak ada.

Aku membuka ponselku, menekan  aplikasi WhatsApp, dan mencari nama Febri.

Chat

Febri

Feb
Wei
Feb buku biologi gua di rumah elu kan?
Masya Allah

Ih ia bin kan waktu
Itu gua pinjem gua liat catetan elu

Ih peb besok ulangan gimana ini

Ada di gua bin, minta anter
Aja ke sini atauga naik angkot

Ih tar geh

Iyaa bin

***

Setelah itu aku mencoba menghubungi Renal, teman semasa SMP ku, sampai sekarang juga tentunya.

Dia sangat baik, selalu ramah walau terkadang sedikit telmi. Aku meminta bantuannya untuk mengantarku ke rumah Febri karna rumahnya dan rumahku tidak terlalu jauh, dan ke rumah febri juga tidak terlalu jauh . Tetapi ia tidak bisa karena ia sakit.

Aku bingung, ingin meminta Fajar tapi aku tidak enak karena rumah kita berjauhan. Jika ini masih sore hari, aku memberanikan diri naik angkot ke rumah Febri.

Aku ingat, Dinda, ia selalu mau mengantarku. Karna jika setiap malam ia pasti meminta bantuanku untuk membeli sesuatu.

Chat

Dinda Oddo

Din
Wei anterin gua yu

Kemana binz?

Ke rumah febri

He, ngapain jauh amat

Buku gua ketinggalan Din

Ih yaudah geh tapi
Lu anter gua ya mau nyuci foto

Yaa dinn

***

Hatiku lega, aku juga bilang ke Fajar kalau aku mau di antar Renal ke sana tapi tidak jadi karena Renal sakit. Dan aku juga bilang kalau aku mau di antar sama Dinda.

Its Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang