wanita penghuni surga (5)

101 5 0
                                    

Wanita Penghuni Surga
Eps 5
Karya : Azizah Khairunissa

Hari semakin gelap , Nitha masih menunggu kabar dari suami nya tentang Laila. Jam pun hampir menunjukkan pada angka 11 malam tetap saja Fazil tidak mengabarinya sama sekali, hingga akhirnya ia pun tertidur di atas sofa .
Jam dua pagi ia baru terjaga saat Fazil mengetuk pintu utama. Nitha segera bangkit lalu membuka pintu dengan harapan Laila ada bersama suaminya. Senyuman nya memudar saat melihat Fazil hanya seorang diri depan pintu.

" Maafkan aku nit , aku tidak berhasil menemukan laila. Besok aku akan ke kantor polisi untuk melaporkan orang hilang. Kamu jangan khawatir adik mu pasti baik2 saja dan pasti akan di temukan. Aku pergi tidur dulu ". Ucap Fazil tanpa menunggu komentar dari Nitha.
Hari begitu cepat berganti minggu dan minggu mengejar bulan. Sudah tiga bulan berlalu namun laila tak kunjung di temukan. Nitha sudah putus asa karna ia hanya berjuang sendiri tanpa perhatian dari sang suami. Mereka bahkan jarang berkomunikasi lantaran Fazil pulang selalu dalam keadaan larut malam. Di suatu sore , Nitha mengirim pesan singkat pada Fazil untuk meminta izin agar ia bisa ke luar rumah sejenak untuk menenangkan pikiran nya. Ia tau jika ia menghubungi nya sudah pasti Fazil tidak akan mengangkat panggilan nya. Ia memesan taksi online lalu meminta sopir taksi itu untuk mengantarkan nya ke toko buku langganan nya. Sesampai nya ia di sana , ia langsung masuk dan mencoba untuk memilih beberapa buku kesukaan nya . Setelah mendapat kan beberapa buku ia pun mencoba untuk ke kasir namun tiba2 seorang wanita seukuran dengan nya menabrak nya hingga buku itu terjatuh ke lantai.

" Ya ampun mbak maaf, aku tidak sengaja ...". Pinta wanita berambut panjang itu sambil memunguti  buku2 tersebut lalu menyerah km kembali pada Nitha. Dan saat itu lah mereka saling memandang lalu sama2 tersenyum.
"Kamu Nitha kan ? ". Tanya wanita cantik itu.
"Iya ,, kamu masih mengenal ku ternyata ... ". Ucap Nitha tersenyum.
"Ya iya lah aku masih kenal kamu , ya ampun dari jaman SMA Sampai detik ini tidak ada yang berubah ya Tha dari kamu , salut aku ,, kamu sudah merryed ? ". Tanya wanita itu yang tampak nya mereka teman lama.
"Sudah , kamu sendiri ? Pasti masih nyari2 yang mapan ya ? Kamu itu juga gak pernah berubah ya , ".
"Hahaha jangan gitu ah malu tau , aku sudah punya calon kok , gak lama lagi aku akan menyusul kamu untuk menjadi seorang istri ".

Tiba2 Nitha merasa sangat pusing. Ia hampir saja terjatuh namun teman nya itu dengan cepat memegangi nya.

"Kamu sakit ya Nit ? Apa sebaiknya kamu ke dokter saja , aku rasa badan mu juga agak panas , kamu kesini naik mobil pribadi atau naik taksi ?". Tanya teman nya itu tampak panik.
"Aku baik2 saja , aku akan pulang setelah ini ,, ".
"Ya ampun kamu ini masih saja sok kuat seperti dulu , kamu naik taksi atau mobil pribadi Nitha sayang ". Tanya ia kembali.
"Hmm aku naik taksi ". Jawab Nitha mengalah.
"Kebetulan sekali , Satriaaaa ,, saaaatttt "". Teriak ia dengan nada sedikit tinggi.
"Ada apa , suara mu cempreng tau ". Sahut seorang pemuda dari balik rak buku yang tersusun rapi itu.
Pemuda yang pernah menolong Nitha dan pemuda yang sama yang menjadi klien terakhir nya saat masih menjadi asisten Pak Adam.

"Jadi dia calon suami nya ". Gumam Nitha dalam hati.
"Sat , tolong bawa teman ku ini ke rumah sakit dong , aku rasa dia sedang sakit , mau ya ? Plissssss ". Rengek wanita itu dengan manja.
"Terus kamu nanti pulang sama siapa ?". Tanya satria.
"Itu gampang , Nitha kamu di antar sama dia saja tidak apa2 ya ? Aku masih ada urusan soal nya ,, dia orang bomnya baik kok , kamu gak usah takut ". Ucap sang sahabat
"Baiklah , aku percaya sama dia , dulu jika tidak salah dia pernah menolong saya ". Gumam Nitha
"Masih ingat dengan saya ya ? Saya juga ...". Goda satria dengan senyuman khas nya.
"Heh !!! Dia istri orang , awas kalau kau macam2 ". Tegur wanita itu sambil memukul lengan nya satria.
" terimakasih banyak ya Darma , kamu sudah mau menolong ku ". Ucap Nitha pada sahabat nya itu
"Terimakasih nya sama dia , kan dia yang mengantar kamu ke rumah sakit ,, ya sudah sana pergi , hati2 ya . Awas kau ya Sat jika berani menggoda teman ku ini ,, habis kau nanti ". Ancam Darma kembali.
"Iya bawel 😒". Jawab satria dengan wajah cemberut.

Satria pun keluar dari toko buku tersebut sementara Nitha harus di tuntun boleh Darma untuk masuk ke dalam mobil. Nitha membuka pintu belakang mobil nya satria namun ,

"E ehhhh . Duduknya di depan , saya ini bukan sopir pribadi ".
"Kau ini sat , ada ada saja ". Celetuk Darma.
Akhir nya Nitha pun duduk di depan. Sesuai dengan keinginan nya Satria.
Di perjalanan menuju ke rumah sakit , Nitha hanya diam hingga tiba lah mereka di lampu merah. Seseorang mengetuk kaca jendela mobil nya Satria. Nitha dengan cepat membuka jendela yang berada disebelah nya itu sambil membuka tas nya lalu mengeluarkan uang pecahan Rp.50.000 dan memberikan nya pada seorang anak kecil yang sedang bernyanyi. Ia tidak melihat jika mobil yang berada di sisi mobil nya Satria adalah mobil milik suaminya yang saat itu Fazil pun sedang membuka jendela kaca mobil nya dan menatap nya dengan tatapan penuh amarah. Nitha kembali menutup kaca jendela tersebut dan lampu hijau pun menyala.
Sepanjang perjalanan mereka menuju ke rumah sakit ,Fazil terus saja mengikuti mereka dari belakang. Dan sesampainya mereka di rumah sakit satria mencoba membantu Nitha untuk berjalan namun Nitha menolak nya , mau tidak mau satria hanya bisa berjalan di belakang nya Nitha , jika sewaktu waktu Nitha tumbang ia bisa dengan cepat membantu nya.
Saat di tanya oleh seorang suster yang berdiri di balik meja resepsionis , Nitha kebingungan harus menjawab apa dan mau bertemu dengan dokter apa. Karna ia tidak ingin terlihat salah tingkah di depan pemuda itu ia pun meminta agar bisa bertemu dengan dokter umum saja. Suster itu pun menyuruh Nitha untuk masuk ke ruang kerja dari dokter Nazwa.
Dengan langkah yang pelan Nitha pun mencari ruang dokter tersebut bersama Satria sementara Fazil tetap memantau nya dari kejauhan.
Saat Nitha sudah menemukan ruang dokter Gita,ia mencoba mengetuk nya terlebih dahulu yang kemudian terdengar suara seseorang yang meminta nya masuk ke dalam. Nitha dan Satria langsung masuk.
Di dalam , Nitha kembali kebingungan saat melihat Satria yang ikut masuk , ia pun menatap Satria .

"Aduh , saya lupa . Emmm saya tunggu di luar saja ". Ujar Satria yang mengerti akan tatapan nya Nitha .

Satria pun keluar lalu duduk di kursi yang berada di dekat ruangan dokter Gita.

Tak lama kemudian , Dokter Gita keluar bersamaan dengan Nitha lalu ia menjabat tangan nya Satria seraya berkata ,

"Selamat ya mas , istri mas sedang mengandung 3 minggu ".
Nitha terkejut mendengar perkataan dokter itu yang mengira jika Satria adalah suami nya. Saat ia hendak menjelaskan yang sebenarnya tiba2 saja Satria tertawa yang kemudian membuat dokter Gita merasa jika pria yng berada di hadapan nya itu sedang berbahagia hingga ia pun kembali masuk ke dalam ruangan nya.
Di posisi Fazil tampak sudah sangat marah , ia ingin menghampiri istri serta pria itu tetapi suara dari hp nya membuat ia terkejut .

"Sial , aku terlambat !". Racau Fazil saat membaca pesan dari seseorang.

Ia pun memutuskan untuk pergi dan akan menyelesaikan masalah dengan istri nya nanti malam ketika ia pulang...

"Kenapa kamu tertawa ? Apa ada yang lucu ?". Tanya Nitha pada Satria.
"Tidak ada , selamat ya atas kehamilan nya. Suami kamu pasti akan sangat bahagia. Mari saya antar kamu pulang , lagi pula ini sudah sore" . Ajak Satria
Nitha hanya mengikuti perkataan Satria. Wajah nya terlihat sangat bahagia atas kehamilan nya itu.

Bersambung....

Wanita Penghuni SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang