wanita penghuni surga (16)

71 3 0
                                    

Wanita Penghuni Surga
Eps : 16
Karya : Azizah Khairunnisa

Beberapa hari pun berlalu , semua kondisi mulai kembali seperti semula. Satria sudah kembali bisa menikmati aktifitas nya di toko bersama Darma. Sementara Nitha sibuk mengurus Putri semata wayang nya sedangkan Laila mulai masuk kuliah yang di biayai oleh Adam , calon suami.nya Nitha.
Adam dan Nitha tampak nya benar2 akan segera melangsungkan pernikahan nya terbukti dari keseriusan Adam yang sudah mencetak ribuan undangan untuk hari pertunangan nya minggu depan. Semua nya sudah di siapkan Adam. Bahkan Adam sudah menyiapkan baju di hari pertunangan nya dengan Nitha.
Semua nya hanya tinggal menunggu hari. Satria yang tau akan rencana pertunangan Nitha dari Darma hanya terdiam membisu tanpa berkata apapun. Ia bahkan tidak menyinggung soal video yang ia lihat beberapa hari sebelumnya.
Dua hari sebelum hari pertunangan itu tiba , Nitha datang menemui Satria di toko buku nya. Namun ia hanya berdiri di depan pintu toko lantaran telinga nya mendengar pertengkaran antara Satria dan Darma dari balik rak buku nya.
Pertengkaran yang seperti nya cuma masalah kecil namun hal itu cukup jelas membuat Darma marah karna Satria sudah terlalu jauh mengurus tentang hidup nya.

"Jika kamu mencintai nya maka katakan pada nya untuk tidak memilih menikah dengan nya !". Teriak Darma yang kemudian pergi dan ia terhenti saat melihat Nitha ada di depan pintu toko.
"Darma ... ". Panggil Nitha lirih
Mendengar suara Nitha , membuat Satria segera menghampiri nya .
"Nitha ,, sejak kapan kamu di sini ?". Tanya satria agak gugup
"Baru tadi .. aku minta maaf karna tidak sopan .. tapi aku tidak banyak mendengar nya ... apa kalian ada masalah ? ". Tanya Nitha sambil menatap ke arah Darma yang sedang mengambil barang2 nya di atas meja kasir termasuk laptop nya lalu pergi begitu saja dari toko nya Satria.
"Hmm biarkan saja , itu hanya masalah kecil ". Ucap satria pada Nitha
"Baiklah ,,, oa bagaimana keadaan mu sekarang ? Sejak kamu keluar dari rumah sakit aku jadi jarang melihat mu ke rumah , biasa nya kamu selalu datang untuk melihat fazila. Dia dari kemarin rewel terus sat, seperti nya dia sedang merindukan mu ". Ucap Nitha .
"Oh ya ? Maafkan aku Tha , aku terlalu sibuk di toko , apalagi sekarang Darma sudah resain dari pekerjaan nya. Aku rasa aku harus fokus di toko dulu.. nanti jika aku tidak sibuk aku akan ke rumah untuk bermain dengan fazila. ". Jawab satria sambil duduk di atas meja kasir nya.
"Iya tidak apa2 sat ,,, aku mengerti kok ... ".

Nitha pun membuka tas nya lalu mencari undangan pertunangan nya untuk di berikan pada satria , namun ia tidak menemukan nya .

"Kamu cari apa ?". Tanya satria
"Ini ,, aduh seperti nya ketinggalan di mobil ,, sebentar aku ambil dulu ya ... ".
"Iya baiklah ".

Begitu Nitha keluar dari toko buku nya Satria , Darma pun datang kembali ke toko itu untuk mengambil hp nya nya tertinggal . Spontan saja satria menarik Darma lalu ketegangan pun kembali terjadi di antara ke dua nya.

"Apa masalah mu hah ? Apa mau mu ? Lepas kan aku sat !!! ". Pinta Darma memaksa.
"Teman macam apa kamu ini hah ! Belum cukup kamu merebut kebahagiaan nya Nitha kemarin ? Apa itu tidak cukup ? Kamu harus menjelaskan semua nya pada Nitha sekarang tentang video itu ". Gumam Satria
" Apa peduli mu ? ". Tanya Darma dengan suara yang keras.
Satria pun menarik Darma untuk sedikit menjauh dari pintu toko nya.
"Lepas kan aku sat !! Kamu tidak punya hak mencampuri urusan ku ". Teriak Darma lagi.
"Aku punya hak Dar ! Aku mencintai nya !! Aku mencintai Nitha !!! ".

Suara itu terdengar oleh Nitha yang ternyata sudah berada di dalam toko nya . Undangan yang ada di tangan nya langsung ia masukkan kembali k dalam tas nya. Mata nya berkaca kaca lalu terduduk membisu di kursi dekat meja kasir. Seribu pertanyaan terlintas di benak nya yang tidak mampu ia terka apalagi menemukan jawaban nya. Pertengkaran itu masih bisa ia dengar , lalu Nitha kembali mengeluarkan undangan nya dan meletakkan nya di atas meja kasir itu kemudian ia pergi dan menutup pintu toko satria dengan pelan. Ia pulang ke rumah dengan bayang2 nya Satria. Kata2 yang memperjelas soal perasaan satria terhadap nya seakan tidak mau pergi dari pikiran nya.
Sementara di posisi satria , ia baru menyadari jika ada sebuah undangan di atas meja nya sesaat setelah Darma memilih pergi. Ia mengambil undangan tersebut lalu membaca dua nama yang tidak ingin ia baca " Rahmanitha dg Adam Sanjaya ". Seketika airmata nya mengalir .

***
Malam pertunangan pun tiba. Semua tamu sudah berkumpul , termasuk Adam dan keluarga nya. Satria masih berada di luar dengan segelas minuman di tangan nya. Ia duduk dengan tatapan yang kosong. Tak lama kemudian datang seorang pelayan menawar kan minuman lain nya pada Satria. Ia mengambil nya lalu meneguk nya hingga tak tersisa.
Di dalam ruangan acara terlihat semakin meriah , acara tukar cincin pun sudah terlaksana. Iringan musik mulai terdengar ke telinga nya Satria. Entah apa yang merasuki nya , ia bangun dari tempat duduk nya lalu mulai melangkah masuk ke dalam . Mata nya tampak merah , ia menatap tajam ke arah Nitha yang sedang tersenyum bahagia di sisi nya Adam. Sesaat suasana terasa hening kala Satria sudah tepat berada di hadapan nya Nitha dan Adam.
Satria mengulurkan tangan nya dan Nitha menyambutnya dengan perasaan yang aneh. Nitha kembali teringat pada kata2 satria yang mengatakan jika ia mencintai diri nya.
Setelah jemari Nitha menyentuh tangan nya , Satria langsung menarik Nitha ke pelukan nya untuk menari bersama nya . Adam hanya  diam dan mencoba untuk tenang karna ia tau akan kedekatan satria dengan Nitha seperti apa.
Satria meletakkan tangan nya Nitha di atas pundak nya sementara ia hanya menggenggam tangan satu nya lagi.
Nitha merasa jika Satria sedang dalam keadaan pengaruh alkohol , ia bisa merasakan bau alkohol dari hembusan nafas nya Satria. Dari kejauhan ia mencoba melihat ke arah Adam yang tampak nya sedang tertawa bahagia bersama Darma yang tiba2 saja datang.

" Aku jatuh cinta pada mu disaat pertama kali mata ku memandang mu ". Gumam Satria pelan membuat Nitha kembali menatap nya.
"Sat , aku sedang tidak ingin menari ,, ". Pinta Nitha
"Kenapa ? Apa kamu tidak mencintai ku ?". Tanya satria sambil terus berdansa pelan mengikuti iringan musiknya.
"Aku tidak mau membahas ini Sat ,, kamu sedang dalam keadaan mabuk ". Ucap Nitha sambil mendorong satria hingga ia terjatuh ke lantai hingga otomatis semua mata tertuju kearah mereka tak terkecuali Adam dan Darma.
Darma hanya tersenyum saat melihat satria yang seperti orang gila. Entah apa yang sudah terjadi yang pasti ia tampak puas.
Nitha segera menghampiri satria kembali dan mencoba untuk membantu nya berdiri dan hal itu jelas membuat Adam cemburu.
Adam pun langsung menghampiri Nitha lalu ia membawa Satria keluar dari ruangan itu. Nitha tidak bisa berbuat apapun karna ia tau jika hal yang satria lakukan itu adalah salah.

Bersambung...

Wanita Penghuni SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang