wanita penghuni surga, (9)

80 4 0
                                    

Wanita Penghuni Surga
Eps : 9
Karya : Azizah Khairunissa

Keesokan hari nya , saat Nitha turun ke lantai bawah ia terkejut saat melihat Fazil masih berdiri di tempat terakhir ia meninggalkan nya. Wajah nya tampak pucat dan ia menggigil tak karuan. Nitha langsung lari ke arah Fazil dengan sebuah koper di tangan nya.
Ia membuka koper nya lalu mengeluarkan sebuah selimut kemudian dengan kasih sayang ia menyelimuti suami nya itu sambil menuntunnya untuk duduk di sofa. Setelah itu Nitha pergi ke dapur untuk mengambil air hangat lalu memberikan nya pada Fazil.

"Maafkan kesalahan aku Nit ". Gumam Fazil dengan suara yang gemetar.
"Sudah lah mas , nasi sudah menjadi bubur ,, semua nya sudah terjadi . Sekarang biarkan aku pergi dari hidup mu mas ,, nanti jika kondisi mas sudah membaik pergi dan cari lah Darma. ". Ujar Nitha sambil menutup kembali koper nya.
"Tapi bayi yang kamu kandung adalah bayi ku , ku mohon setidaknya biarkan aku tetap berada di sisi nya".

Yang di katakan Fazil memang benar , ia tidak bisa meninggalkan rumah suami nya dalam keadaan hamil maupun dalam keadaan apapun itu. Karna Nitha takut akan dosa ia pun kembali mengalah .
Hari hari dilewati nya dengan penuh kesabaran. Usia kandungan nya sudah berjalan 8 bulan dan selama itu juga Fazil tidak pernah memperhatikan nya dan kandungan nya. Jangan kan untuk berhubungan suami istri , menyentuh nya pun tidak pernah. Bahkan Fazil jarang berkomunikasi dengan nya. Fazil lebih sering pulang larut malam , meski terkadang Nitha sering menegur sapa nya namun sikap Fazil berbeda dari sebelumnya. Tidak ada usaha untuk memperbaiki hubungan nya sedikit pun dengan Nitha. Fazil bahkan lebih sering tidak pulang . Nitha hidup dalam tekanan batin dan tersiksa akan pikiran nya. Ia memikirkan tentang suami nya yang masih saja tidak berubah.
Sudah seminggu lebih Fazil tidak pulang dan hal itu membuat pikiran Nitha tak karuan. Ia berpikir jika Fazil benar2 sudah menikahi Darma lantaran Darma pun sudah memutuskan hubungan persahabatan dengan nya.
Dalam keadaan perut yang besar itu ia kembali mendatangi toko buku milik Satria.

"Permisi Sat ". Sapa Nitha pada Satria yang sedang membaca buku di rak nya.
"Hmmm ini bukan rumah persalinan mbak , silahkan keluar ". Ucap Satria saat melihat perut nya Nitha.
"Kamu apaan sih , aku kesini bukan untuk melahirkan tapi aku ...".
"Mencari Darma ? Apa kamu pikir aku polisi yang selalu saja mendengar berita orang hilang dari kamu ?". Sindir satria lagi
"Bisa tidak untuk sekali ini saja kamu serius ?". Tanya Nitha membuat Satria meletakkan kembali buku bacaan nya di atas rak kayu itu.
"Baiklah , duduk dulu jangan kelamaan berdiri aku takut bayi mu keluar lalu memukul ku ".

Mendengar kekonyolan Satria spontan saja Nitha mengambil sebuah buku yang berada di dekat nya lalu melempar kan nya ke arah Satria.
Satria mengambil buku itu yang sudah terbuka pas di halaman 44. Ia duduk lalu mencoba membaca isi tulisan yang ada di halaman itu sambil menunggu Nitha yang terlihat masih enggan untuk duduk di dekat nya.

"" Terkadang kau tidak pantas memperjuangkan hal yang sudah sedari dulu ingin meninggalkan mu..perjuangan satu pihak tidak akan membuat kedua pihak merasa bahagia karna satu pihak lagi masih tersesat pada dunia nya sendiri. Berhenti lah berjuang untuk hal yang tidak akan pernah menjadi hak mu..Karna itu hanya akan menyakiti mu.. Andai saja mata mu bisa melihat bahwa di belakang mu masih ada harapan lain yang ingin sekAli menyapa dunia mu ,, andai saja kau peka dengan situasi dan suasana akan saat saat dimana kau dan harapan itu saling bersua sudah pasti kau akan selalu melihat pelangi di setiap kau buka kan matamu itu.. "".

Mendengar kata kata yang di bacakan Satria membuat Nitha sadar jika Satria sengaja membaca kan kalimat itu lantaran ia tau masalah apa yang sedang ia hadapi dalam hubungan rumah tangga nya.
Nitha pun mendekat lalu duduk di kursi yang sudah satria sedia kan.
"Boleh aku minta segelas air ?". Pinta Nitha.
"Baiklah , tunggu sebentar ".
Satria pun meletakkan buku itu tanpa menutup halaman yang ia baca tadi lalu pergi ke belakang untuk mengambil air.
Nitha meraih pelan buku itu dan membaca nya . Ia terkejut sekaligus kebingungan lantaran yang ia baca berbanding terbalik dengan yang ia dengar dari Satria.

" loh kok beda ? Ini buku tentang apa sih ? Kok yang dia baca tentang motivasi tapi disini tertulis tentang Hukum Newton , fisika . Hemmm dasar pria aneh 😒". Gumam Nitha dalam hati sambil meletakkan kembali buku tersebut di posisi semula.
"Ini airnya ". Ucap Satria.
"Terimakasih ".
Tak lama kemudian datang seorang wanita menghampiri mereka. Wanita itu tampak marah melihat satria duduk dengan Nitha.
"Syita ?". Gumam Satria
"Ooo jadi ini selingkuhan kamu ? Sudah bunting besar , bajingan ". Ucap wanita itu sambil menampar Satria di hadapan nya Nitha.
"Ya allah mbak ,, mbak salah paham ,, saya bukan siapa2 nya mas ini ,, ".
Wanita yang dipanggil Syita itu pun hendak menampar Nitha namun Satria dengan sigap mencegah nya .
"Jangan coba2 menyentuh nya Ta , yang kamu lihat ini tidak seperti yang kamu pikirkan , nanti aku akan menjelaskan nya pada mu , sekarang pergi lah dulu , aku masih ada urusan dengan mbak ini " pinta Satria dengan serius hingga membuat Syita mau tidak mau pergi dari toko buku nya.
"Dasar , semua lelaki sama2 busuk !". Ujar syita lalu pergi begitu saja.
" Kamu ngapain melihat ku seperti itu , kejar dia ,, jelaskan semuanya pada nya ". Tegur Nitha pada Satria.
"Sudah lah , biarkan saja. Dia memang seperti itu. Nanti juga baik sendiri ". Jawab satria dengan santai nya.
" Apa dia kekasih mu ?".
" he em .. kenapa ? ".
"Tidak apa2 ...".
"Nit , boleh aku tanya sesuatu ?".
"Boleh "
" jika cinta hanya sebuah rasa lalu kenapa rasa rindu itu terasa sakit begitu nyata ??". Tanya Satria dengan serius.
" jika sebuah hubungan kamu jalani dengan kejujuran dan keterbukaan maka ku yakin semua rasa rindu yang kamu bilang menyakitkan itu akan terbayar dengan indah..semua butuh proses.. kalau kamu merindukan nya kenapa kamu tidak berusaha mengejar nya ?".
"Aku sedang tidak membicarakan dia Nit,,".
"Lantas ? Apa kamu mencintai wanita lain ? ".
"Aku rasa begitu...".
"Ternyata yang di katakan kekasih kamu itu benar ,, semua lelaki sama busuk nya".
"Tapi posisi aku berbeda dengan suami mu ".
"Jangan bawa2 suami ku dalam hal ini Sat ".
"Hmm tidak perlu marah toh aku tidak bilang jika aku mencintai sahabat nya syita. Masalah nya hanya dari hati. ".
"Maksud mu ?". Tanya Nitha
"Dia wanita yang dijodohkan ibu ku untuk ku sementara aku mencintai wanita lain. Apa aku kehilangan hak ku untuk mencintai seorang wanita ? Apa aku harus menutup hati ku sementara ia membutuhkan penghuninya ? ".
"Hmmm aku tidak tau , itu masalah mu dan selesaikan dengan baik2 . Jika tidak cinta maka katakan pada nya jangan memberi nya harapan hampA.jika kamu lelaki yang baik maka putuskan pilihan mu dengan bijak. Jangan coba coba menyakiti wanita. Paham ?".
"Hmmm baiklah...".
"Memang nya kamu mencintai wanita mana sat ? Aku rasa syita itu wanita yng cukup pantas untukmu...".
"Bukannya tadi kamu bilang untuk mengurus hal itu sendiri ? Lalu kenapa kamu masih bertanya..".
"Ya siapa tau aku mengenal nya".
"Kamu tidak akan ingin mendengar jika nama nya ku sebut..".
"Dasar pria aneh , oh ya bisa berikan aku alamat nya Darma..".
"Hmm baiklah.".

Satria pun menuliskan alamat nya Darma di selembar kertas lalu memberikan nya pada Nitha. Setelah menerima alamat tersebut Nitha pun langsung pergi dari tokonya satria.

Bersambung..

Wanita Penghuni SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang