Wanita Penghuni Surga(22)

42 4 0
                                    

Wanita Penghuni Surga
Eps : 22
Karya : Azizah Khairunnisa

Kehidupan Nitha dan juga rumah tangga nya cukup baik dan bahagia, layaknya pasangan lain nya yang selalu dalam kebahagiaan. Namun hari itu, ia tidak sengaja bertemu Satria di lobi rumah sakit. Saat itu, Nitha pergi ke rumah sakit untuk menemui Dokter kandungan sementara Satria datang untuk menjenguk seseorang yang sedang sakit. Mereka berpas-pasan di lobi. Nitha terlihat tidak memperdulikan Satria yang saat itu mencoba menghalangi jalan nya. Nitha pun melewati Satria tanpa menyapa nya. Nitha masih marah terhadap Satria yang selalu mengatakan jika suami nya telah berkhianat. Satria mengeluarkan hp nya lalu mencoba mengejar Nitha hingga ke lorong menuju ke ruangan spesialis kandungan.
Ia menghentikan langkah Nitha dengan meraih tangan nya, namun Nitha melepaskan tangan Satria dari nya. Satria melihat ke arah papan yang ada di atas sebuah pintu ruangan yang ada di belakang nya Nitha. Airmata nya terjatuh kala membaca nama papan nama itu.
" dr. Fariz spesialis kandungan".
Nitha melihat airmata itu, secara reflek ia meletakkan tangan kanan nya di bawah dagu nya Satria. Airmata itu terjatuh tepat dalam genggaman nya Nitha. Satria sadar akan apa yang sedang Nitha lakukan. Ia pun mengusap airmata nya lalu tersenyum sambil menyimpan kembali hp nya ke dalam saku kemeja nya.
"Apa kamu sedang hamil ?". Tanya Satria dengan nada lirih
"Aku belum tau, aku kemari untuk mengeceknya. Aku sudah telat tiga minggu ". Jawab Nitha membuat Satria tertawa pahit, lalu ia menjauh mundur dari hadapan nya Nitha. Nitha penasaran dengan tingkah Satria. Ia pun mengejar Satria dan membuat Satria berhenti.
"Apa yang terjadi ? Kenapa tadi kamu mengejar ku ? Kenapa kamu menangis ? Dan kenapa tiba-tiba kamu jadi tertawa ?". Tanya Nitha penuh tanda tanya.
"Aku kasihan pada mu ... sangat kasihan ". Jawab Satria yang kembali menangis pelan hingga membuat Nitha semakin bingung
"Kasihan kenapa ? Apa yang sebenarnya terjadi Sat ?".
"Aku akan menjawab pertanyaan mu itu, tapi untuk itu kamu hanya perlu menjawab satu pertanyaan ku saja, katakan pada ku apa kamu mencintai suami mu ?". Tanya Satria
"Iya. Dia adalah suami ku, dan aku sangat mencintai nya ". Jawab Nitha membuat Satria kembali tertawa pahit
"Cinta memang buta !. Pertama aku dibutakan oleh cintamu dan sekarang kamu dibutakan oleh cinta nya Adam. Betapa sulit nya situasi yang kita alami sekarang ,,". Gumam Satria membuat Nitha semakin bingung
"Satria, aku mohon lupa kan aku, semua nya sudah berakhir. Aku sudah menikah dan aku mencintai nya. Hidup mu bukan untuk ku Sat, cobalah lihat ke depan, masih ada seribu wanita diluar sana. Tolong lupakan cinta mu untuk ku. Biarkan aku bahagia bersama suami ku. Aku mohon pada mu". Pinta Nitha dengan mata berkaca-kaca
"Kamu bahagia hanya sesaat Nit, bagaimana jika suatu hari nanti kamu mengetahui kebenaran dari suami dan sahabat mu itu, apa yang akan kamu lakukan ?".
"Cukup !!! Aku tidak mau mendengar hal itu lagi. Mulai hari ini tolong jauhi aku !". Teriak Nitha sembari menjauh dari Satria.
"Aku akan pergi tapi setelah memberikan mu sesuatu, tolong ". Pinta Satria menghiba
Nitha terpaksa berhenti lalu menanti Satria menghampiri nya. Ia melihat Satria mengeluarkan hp nya lalu menyerahkan ho itu pada nya. Dengan ragu ia mengambil ho itu dan melihat jika di sana ada sebuah video. Ia pun memutarnya dan mengeraskan audio nya. Ia seakan tidak percaya dengan apa yang ia lihat itu. Ia menatap ke arah Satria setelah ia selesai melihat video itu. Tanpa di duga Nitha dengan keras menampar pipi nya Satria.
"Jangan kamu pikir aku akan percaya pada mu Sat !  Kamu benar, cinta memang buta dan sekarang itu berlaku pada mu ! Kamu sengaja merekayasa video itu untuk menghancurkan rumah tangga ku bersama Adam kan ? ". Teriak Nitha membuat Satria geram
"Apa kamu buta ? Apa kamu buta hah !!! Dengar aku baik-baik, sekali ini saja coba pikirkan pakai otak mu ! Jangan gunakan hati mu !! Pikir baik-baik Nitha, suami mu telah berkhianat dengan sahabat mu !! Apa kamu buta atau kamu memang mencoba menjauh dari kebenaran itu hah !!!". Bentak Satria membuat Nitha kembali menampar nya untuk yang kedua kali nya.
"Cukup !!! Jangan membentak ku seolah-olah kamu suami ku ! Kamu hanya orang asing dalam hidup ku ! Tidak lebih dari itu dan aku tidak bisa memberi mu lebih dari itu !". Ujar Nitha membuat Satria menangis kecewa.
Satria merebut hp nya dari tangan nya Nitha, lalu dengan langkah cepat ia pergi meninggalkan Nitha yang sedang berdiri gemetar, seolah menandakan jika Nitha menyesal karna sudah telah mengeluarkan kata-kata kasar pada Satria.
Nitha terlihat menangis untuk sesaat, sebelum akhirnya ia sadar jika beberapa pengunjung sedang melihat ke arah nya. Ia pun mengusap airmata nya, kemudian berusaha mengejar Satria hingga ke halaman depan rumah sakit. Ia memanggil nama Satria dengan suara yang cukup keras agar Satria berhenti, namun sayangnya Satria tidak menghiraukan nya. Ia langsung menancap gas motor nya lalu pergi.
"Maafkan aku sat, seharusnya aku tidak berkata seperti itu. Kamu adalah orang penting dalam hidup ku... Maafkan aku ". Ungkap Nitha dalam tangis nya.
(Skip)
Di kantor, Adam sedang berada di dalam ruangan nya bersama dengan Darma. Mereka terlihat sangat mesra. Dimana ia sedang tidur di atas pangkuan Darma yang sedang duduk di sofa nya.
"Darma, aku merasa bersalah pada Nitha. Aku sudah berpura-pura menjadi suami yang baik untuk nya padahal aku sama sekali tidak mencintai nya". Ungkap Adam pada Darma yang sedang membelai rambutnya
"Kenapa kamu menikahi nya waktu itu ?". Tanya Darma
"Aku punya perjanjian dengan Ayah nya. Perusahaan ku dalam kondisi bangkrut saat itu dan perusahaan Ayahnya menawarkan ku bantuan materi. Aku tidak punya pilihan lain selain menerima penawaran Ayahnya. Kamu tau kan, jika sebenarnya aku hanya mencintaimu. Saat pertama kali aku melihat mu di tempat pesta nya Satria, aku langsung jatuh cinta pada mu". Jawab Adam
"Tapi kenapa Ayahnya Nitha ingin kamu menikahi Nitha ? Bukannya mereka sudah lama tidak bertemu ? Apa Nitha tau soal perjanjian kalian ?". Tanya Darma
"Tidak, dia tidak tau".
"Adam, dengar ! Aku sebenarnya sudah lelah bersembunyi seperti ini. Aku ingin hubungan kita jelas dan di akui oleh dunia. Bisakah kamu mengerti dengan perasaan ku ?".
"Beri aku waktu,,,".
Dari luar kantor, Nitha datang lalu mulai bertanya pada salah satu karyawan dimana ruangan suaminya. Setelah mendapat jawaban, ia segera menuju ke lift dan mulai menekan tombol yang ada di dinding lift itu. Tak lama setelah itu, lift nya pun berhenti di lantai 6. Saat ia hendak masuk ke ruangan yang tertulis nama Adam di pintu salah satu ruangan, seorang wanita tiba-tiba menghalangi nya.
"Maaf ibu mau bertemu dengan siapa ?" Tanya wanita muda itu
"Aku mau bertemu dan Pak Adam, apa dia ada ?". Tanya Nitha pada wanita yang menghalangi nya
" Apa ibu sudah punya janji sebelumnya ?". Tanya wanita itu kembali
"Tolong katakan jika istri nya datang untuk menemui nya". Jawab Nitha membuat wanita itu terkejut
"Maafkan saya Bu, saya tidak tau. Tapi Pak Adam nya sedang tidak bisa di ganggu Bu, sebaiknya Ibu tunggu saja dulu di sini ".
"Kenapa saya tidak bisa masuk ? Apa di dalam ada klien atau tamu nya ?".
"Saya rasa begitu Ibu ".
"Apa tamu nya seorang wanita ?".
"Iya Bu..".
Nitha kembali teringat pada kalimat satria. Ia pun masuk dengan paksa ke dalam ruangan suaminya yang di ikuti oleh wanita itu dari belakang nya.
"Maafkan saya Pak, tapi istri Bapak memaksa masuk ". Ujar wanita itu pada Adam yang sedang duduk dan sebuah file ada di tangannya. Sementara Darma berada di kursi di hadapan nya Adam.
"Iya, tidak apa-apa. Kamu boleh pergi". Kata Adam pada wanita itu.
Wanita itu pun pergi. Sedangkan Nitha segera menghampiri mereka sambil menatap tajam ke arah Darma.
"Darma, kenapa kamu di sini ?". Tanya Nitha
"Aku ,, aku kesini untuk ... Aku ...". Darma terlihat gugup
"Dia datang untuk melamar pekerjaan di sini. Kan kamu sendiri yang meminta nya waktu itu kan ?". Jawab Adam mencoba membuat Nitha tidak curiga
"Apa yang kamu baca itu Mas, apa itu surat lamaran nya ?". Tanya Nitha membuat Darma semakin gelisah
"Ehm, iya sayang ,, ini file nya, aku sedang membaca nya".
"Biar ku lihat ...". Pinta Nitha membuat kedua nya semakin tegang.
Nitha mulai mengambil file itu, Adam sudah sangat takut saat itu. Saat Nitha membuka file itu, tiba-tiba hp nya berdering. Nitha melihat hp nya dan itu panggilan dari pengasuh anak nya. Ia terlihat panik setelah mendengar pengasuh anak nya berbicara. Adam dan Darma mulai lega dan saling menatap sambil tersenyum. Nitha segera meminta Adam untuk pulang bersama nya lantaran anaknya sedang sakit di rumah. Disaat Nitha sedang paniknya, Adam masih sempat mengajak Darma untuk ikut bersama mereka dan hal itu spontan saja membuat Nitha mulai berpikir tentang apa yang Satria katakan padanya beberapa saat yang lalu.

Bersambung ...

Wanita Penghuni SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang