Wanita Penghuni Surga(26)

77 5 1
                                    

Wanita Penghuni Surga
Eps : 26
Karya : Azizah Khairunnisa

Keesokan pagi nya, Adam langsung ke kantor tanpa menunggu Nitha yang sedang menyiapkan sarapan untuknya.
Nitha sadar jika Adam sedang dalam masalah, ia pun mencoba untuk memahami suaminya itu.
Sesaat setelah Adam pergi tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumah nya. Nitha segera membuka pintu itu. Ia melihat Satria sedang berdiri di depan pintu. Saat itu kata-kata suami nya terdengar kembali di telinga nya tentang pernikahan Satria dan Darma. Bersamaan dengan itu pula, kalimat yang pernah ia ucapkan dulu untuk meminta Satria menikahi Darma pun ikut menyapa ingatan nya.
"Kamu tidak mau menyuruhku untuk masuk ?". Tegur Satria membuat lamunan Nitha buyar
"Emm sebaiknya jangan. Mas Adam baru saja keluar, itu tidak bagus. Ada perlu apa sat ?". Tanya Nitha sedikit canggung
"Aku sudah menuruti yang kamu mau. Sekarang bisakah kamu menuruti kata-kata ku ? Sekali saja ".
"Aku tidak mengerti ,,,"
"Apa suami mu belum mengatakan nya ?".
"Mengatakan apa ?". Tanya Nitha berpura-pura bingung
"Aku sudah melamar Darma".
Nitha menghirup nafasnya dalam-dalam lalu berjalan ke depan dan berdiri diteras.
"Aku sudah tau itu. Itu keputusan yang baik untuk mu Sat. Setidaknya kamu bisa melupakan ku".
"Jangan egois kamu Nitha. Jangan bersembunyi dari kebenaran dan jangan lari dari kenyataan. Kamu mencoba menjauh dari penderitaan mu yang kamu anggap tiada akhirnya kan ? Coba lah jadi wanita yang tegar Nitha, aku mohon dengarlah apa kata hati mu ".
"Aku akan mempertahankan rumah tangga ku dan kamu coba lah buka lembaran baru bersama Darma. Aku yakin kamu akan bahagia Sat ".
"Kenapa kamu keras kepala ?".
"Lalu bagaimana dengan mu ? Apa kamu tidak keras kepala ? Dengar sat, aku lelah dengan semua yang kamu katakan itu. Tidak bisa kah kita seperti dulu ? Berteman tanpa ikut campur masalah pribadi masing-masing ?".
"Baiklah. Ini terakhir kali nya aku datang menemui mu. Jika nanti kamu tau kebenarannya ku berharap kamu tidak menyesal. Dan saat kebenaran itu kamu ketahui maka percayalah, aku sudah jauh dari kehidupan mu ". Gumam Satria membuat Nitha tertegun.
Satria pun pergi begitu saja sedangkan Nitha merasa ada sesuatu yang menggangu pikiran nya.
(Skip)
Di kantor, Adam dan Darma saling berpelukan di ruangan nya. Darma bersikeras meminta agar Adam melakukan sesuatu untuk membatalkan permainan nya Satria. Mereka saling berbicara panjang lebar saat itu. Adam sudah berpesan pada sang sekertaris sebelumnya untuk tidak mengganggu nya hari itu. Sekitar jam 10 pagi, sekertaris itu pergi ke toilet, dan dari arah yang berlawanan datang Nadia, karyawan baru dengan sebuah map di tangan nya. Ia langsung masuk ke dalam ruangan itu. Seketika ia terkejut dan menjatuhkan map nya hingga membuat Adam dan Darma terkejut lalu saling melepaskan pelukan nya. Adam terlihat sangat marah saat itu. Ia pun bangkit lalu menghampiri Nafisa.
"Apa kamu tidak tau sopan santun ? Untuk apa kamu kemari ?". Bentak Adam
"Maafkan saya pak,, saya hanya ingin memberikan file ini pada bapak, saya ...".
Dengan kasar Adam mencengkeram lengan nya Nafisa dengan keras
"Dengar, apapun yang kamu lihat barusan, cukup hanya kamu saja yang tau. Jika kamu sampai memberi tau hal ini pada karyawan yang lain nya maka ku pastikan kamu akan lupa bagaimana cara mu untuk bisa bernafas, apa kamu mengerti ?". Bisik Adam, Nafisa hanya mengangguk lalu ia di bawa keluar oleh Adam dari ruangan nya.
"Sekarang pergi dari sini !".
Nafisa pun pergi. Ia berjalan dengan cepat saat itu menuju ke lift. Ia menunggu lift itu terbuka kemudian segera masuk dan menekan tombol 1 untuk turun.
Secara kebetulan, di lantai 4 lift itu terbuka. Satria masuk ke dalam lift dan menekan kembali tombol 1.
Satria melihat ke arah Nafisa yang seperti sedang sesak nafas.
"Halo, anda baik-baik saja ?". Tanya Satria
Nafisa hanya mengangguk pelan
"Hmm, saya tidak pernah melihat mu sebelumnya, sebelumnya kenalkan saya Satria, salah satu mitra perusahaan ini. Kamu sendiri ?". Tanya Satria mencoba membuatnya tenang
"Yah baik lah, saya rasa kamu tidak suka berbicara dengan orang asing. Tapi dengar, jika kamu merasa sesak maka coba lah untuk tenang dan kendalikan nafas mu ,,,". Saran Satria.
Tiba-tiba lift itu mati dan membuat kedua nya terguncang akibat hentakan lift yang mendadak. Nafisa terlihat semakin sesak dan sesekali mengusap airmata nya. Satria yang panik saat itu berusaha untuk membuka pintu lift itu, namun tidak bisa lantaran macet. Ia pun merogoh hp nya dan mencoba menghubungi keamanan untuk memperbaiki lift nya.
Tanpa di duga, Nafisa jatuh pingsan di kaki nya Satria hingga membuat cadar nya tersingkap. Satria melihat ke arah wajah Nafisa dan betapa terkejutnya ia saat itu.
"Nitha ???". Gumam Satria sambil berjongkok
"Apa dia sudah tau yang sebenarnya ? Tapi kenapa dia harus menjadi orang lain ? Ya Tuhan apa yang harus ku lakukan ... Aku tidak mungkin memberikan pertolongan pertama untuk nya...". Pikir Satria di tangan kepanikan nya.
Tak lama setelah itu, pintu lift itu pun terbuka dan satria langsung mengangkat tubuh nya Nitha. Ia juga tak lupa menutup kembali cadar yang tadi sempat tersingkap di dalam lift. Satria membawa Nitha ke sebuah klinik yang berada tak jauh dari perusahaan nya Adam. Di sana satria yang masih panik mencoba untuk duduk di kursi dekat ranjang nya Nitha. Mata nya tertuju ke arah wajah nya Nitha. Berbagai pertanyaan pun muncul dalam benak nya.
"Bangun lah Nitha, aku mohon..." pinta Satria
Hari semakin sore, Nitha mulai sadar dan mendapati Satria di sisi nya sedang tertidur. Ia mencoba membangunkan Satria yang seketika terjaga dan langsung menanyakan keadaan nya.
"Bagaimana keadaan mu ? Aku khawatir sudah empat jam kamu tidak sadar juga. Apa yang terjadi ? Kenapa kamu berada di kantor nya Adam dan kenapa kamu memakai cadar ?". Tanya Satria membuat Nitha kembali teringat apa yang ia lihat sebelum ia pingsan di lift itu.
"Apa yang kamu katakan it i benar Sat. Aku bodoh karna tidak mempercayai mu. Aku di curangi tapi aku tidak tau itu. Dan Darma, untuk kedua kali nya dia merebut suami ku Sat, aku bodoh !". Tangis Nitha pecah saat menceritakan apa yang ia lihat di kantor Adam pada Satria.
"Sekarang apa yang akan kamu lakukan Nit ?".
"Aku akan mempertahankan rumah tangga ku Sat. Itu yang akan ku lakukan ".
"Apa kamu tidak waras ? Adam selingkuh dengan Darma di belakang mu tapi kamu mau mempertahankan pria seperti itu ?".
"Aku sudah kehilangan Mas Fazil dulu Sat, dan aku tidak mau kehilangan Mas Adam dengan cara yang sama. Aku mencintai suami ku ". Ungkap Nitha membuat Satria meneteskan airmata nya.
Malam itu, Satria mengantar Nitha pulang dan sesampainya mereka di rumah secara bersamaan Adam pun baru pulang. Nitha menitipkan cadar serta baju yang tadi ia gunakan pada Satria agar Adam tidak curiga pada nya. Melihat Nitha pulang bersama Satria semalam itu membuat Adam marah. Ia bahkan langsung masuk kedalam tanpa menyapa Satria ataupun menunggu Nitha.
"Terimakasih Sat, ".
"Emm ,, Nitha tunggu ". Cegah Satria
"Iya ada apa ?".
"Tidak, tidak apa-apa, baiklah aku pulang dulu".
"Iya ,,"

👉 Sang malam bertanya pada ku, dimana letak bulan ku ?
👉 Tak mampu ku jawab, lantaran bulan ku sedang tak bersamaku..
👉 Aku kehilangan nya sedari dulu, sejak ia mengusirku dari hidupnya..
👉 Cukup lah bertanya tentang nya..
👉 Aku terasa mati tiap pertanyaan itu menghampiri pikiran ku..

         👉Satria👈

Bersambung....

Wanita Penghuni SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang