Wanita Penghuni Surga (19)

45 4 0
                                    

Wanita Penghuni Surga
Eps 19
(Azizah Khairunnisa)

Sudah hampir jam 12 malam. Adam belum juga kembali setelah tadi ia pergi karna marah. Nitha mencoba keluar kamar untuk mencari keberadaan Adam. Ia melihat Adam tertidur di sofa ruang tamu. Ia ingin membangunkan nya, tetapi entah dari mana ia tiba-tiba mendengar kata-kata Ibu Mertua nya agar tidak mengganggu Adam. Nitha berusaha mencari asal suara itu dari kegelapan, namun ia tidak menemukan apapun. Ia berpikir jika Adam memang butuh waktu untuk sendiri terlebih dulu. Ia pun kembali ke kamar kemudian tidur.
Di pagi hari nya, Ia melihat Adam sedang bersiap-siap untuk berangkat ke kantor. Ia segera bangkit dari tempat tidurnya lalu menghampiri Suami nya itu.
"Mas ,,, ". Sapa Nitha lirih
"Selamat pagi sayang ,, Maaf kan aku karna di hari pertama kita bersama aku malah harus ke kantor. Tapi jangan khawatir aku akan secepatnya pulang untuk kamu ". Kata Adam sambil menyentuh dagu nya Nitha.
Nitha tertegun dengan perubahan sikap nya Adam yang menjadi lebih hangat ketimbang semalam. Ia pun tersenyum lalu merapikan kaitan dasi nya Adam.
"Baiklah Mas... Kamu hati-hati ya ?".
"Iya , aku berangkat dulu ya ... Oh iya, apapun yang nanti Ibu ku katakan tolong kamu jangan tersinggung. "
"Iya Mas, aku mengerti..".
Adam pun pergi ke kantornya. Di hari yang sama, Ibu dan keluarga Adam yang lain nya pergi meninggalkan rumah untuk sebuah alasan. Hanya ada Nitha dan anak nya yang tinggal serta seorang asisten rumah tangga.
Tak lama setelah mereka pergi, tiba-tiba seseorang mengetuk pintu depan. Nitha dengan cepat membuka pintu itu. Seorang pria berdiri di depan pintu dengan sebuah paket.

"Dari siapa pak , kenapa tidak ada nama pengiriman nya ?". Tanya Nitha sambil melihat-lihat paket tersebut
"Saya tidak tau mbak, yang pasti dia seorang pria, mohon mbak tanda tangan disini ".
Setelah Nitha menandatangani surat terima itu, pria itu pun pergi. Saat Nitha hendak masuk kembali, tiba-tiba seseorang tampak menghalangi pintu dari luar. Ia pun kembali membukakan pintu tersebut. Ternyata Adam yang menghalangi pintu dengan kaki nya. Nitha merasa bingung saat melihat raut wajah Adam yang berbeda. Matanya penuh amarah.
Tanpa di duga, dengan kasar, Adam mendorong Nitha masuk kedalam. Hal itu di lihat oleh asisten rumah tangga nya yang saat itu sedang memberi makan Fazila. Dengan segera ia pun segera pergi meninggalkan tuan nya di sana. Nitha berusaha menyentuh lengan Adam untuk memastikan apa yang sedang terjadi. Dengan reflek Adam menepis tangan nya Nitha, kemudian ia meraih paket yang ada di tangan nya Nitha dan membuang nya hingga membuat Nitha kaget dan sedikit takut dengan perubahan sikap Adam terhadapnya.
"Mas ,, kamu kenapa ?". Tanya Nitha
"Apa kamu masih berhubungan dengan Satria ?". Tanya Adam terlihat sangat marah
"Ya Allah Mas, aku dan Satria tidak ada hubungan apapun. Kami hanya sebatas teman. Kenapa kamu jadi begini ? Jika kamu tidak mempercayai ku lantas mengapa kamu menikahi ku mas ?".
"Cukup !!!!". Teriak Adam membuat Nitha mundur ketakutan.
Melihat Nitha ketakutan membuat Adam menjadi kasihan pada nya. Ia berniat mendekati, namun Nitha berlari ke kamarnya.
Entah apa yang terjadi pada Adam, yang pasti saat itu ia pergi begitu saja sambil melihat ke arah paket yang ia buang itu. Ia menutup pintu itu dengan kasar seolah-olah ia sedang meluapkan emosi nya.
Di kantor ia segera ke ruang pertemuan. Di sana ia kembali emosi saat melihat Satria berada di salah satu kursi di ruang tersebut.
"Hy Satria, ". Sapa Adam dengan sinis
"Hy pengantin baru. Bagaimana keadaan Fazila ?". Tanya Satria
"Ngomong-ngomong kamu kenapa ada di ruang ini ? Kamu kan sudah tidak bekerja di kantor ku lagi, jadi untuk apa kamu kemari ?".
"Hey ,,, santai bro ,, aku kesini mewakili Ayahku. Perusahaan mu kata nya butuh partner ?".
"Oo baiklah. Silahkan duduk kita akan mulai rapat nya". Kata Adam pada semua yang hadir dalam rapat penting itu.
Di sepanjang rapat itu, Adam terus saja memperhatikan Satria dengan sangat mencurigakan. Ia berpikir jika Satria sengaja mengambil alih posisi Ayah nya agar ia bisa mendekati istri nya, Nitha.
Saat rapat sudah selesai dan semua orang sudah pergi, Satria masih duduk di kursi itu sambil memasukkan berkas-berkas nya ke dalam tas. Sementara Adam mencoba untuk berbicara serius pada nya atas kecurigaan nya itu.

"Sat, kamu tau kan sekarang Nitha sudah menjadi milik ku, bisa kah kamu melupakan nya ?". Ujar Adam membuat Satria menatap nya.
"Apa Maksud mu ? Aku dan Nitha tidak ada hubungan apapun. Aku hanya terikat pada anak nya. Aku terlanjur mencintai putri nya. Jika kamu berpikir jika aku mencintai Nitha maka kamu salah besar Dam ". Kata Satria berbohong
"Jika kamu tidak merasa mencintai nya kenapa kamu harus marah ?. Satria dengar, aku tau kamu mencintai Nitha. Kamu tidak perlu berbohong. Aku tau semua nya. Kamu sendiri yang mengakui hal itu pada ku di malam pertunangan kami. Apa kamu lupa itu ?". Ujar Adam mencoba mengingat kata-kata Satria saat ia membawa nya keluar dari acara tersebut sesaat setelah Nitha mendorong nya hingga jatuh. Saat itu satria mengakui semua isi hati nya untuk Nitha pada Adam.
Saat Adam mencoba mengulang kata-kata yang pernah Satria katakan itu, tiba-tiba seseorang membuka pintu ruangan itu. Seorang wanita.
Adam menggelengkan kepalanya pada wanita itu yang ternyata Satria pun mengenalnya.
"Darma ? Kamu ngapain disini ?". Tanya Satria
"Aku ... Aku... "
"Dia bekerja sebagai karyawan disini. Apa ada masalah ?". Tanya Adam membuat Satria menatap ke arah Darma yang tampak gelisah.
"Terserah kalian. Tapi ingat kata mu baik-baik. Jika kamu ataupun kamu mencoba mencurangi Nitha maka percayalah, aku akan menjadi orang pertama yang akan mengenalkan kalian pada yang namanya Karma ". Ucap Satria lalu pergi meninggalkan ruangan itu.
Setelah Satria pergi, Adam langsung menghampiri Darma yang masih berdiri di pintu. Ia menutup pintu itu dan mengunci nya dari dalam.
"Kamu gila Dar, kamu seharusnya tidak menemui ku di tempat umum seperti ini. Ini sudah tidak benar. Aku tidak mau jika Satria sampai curiga pada ku ". Ucap Adam tampak marah.
"Aku minta maaf sayang ,,". Gumam Darma sambil melingkarkan kedua tangan nya ke lehernya Adam.
"Darma, aku rasa ini tidak bisa kita lanjutkan.. Kamu tau sendiri kan jika sekarang aku sudah menikah. Aku tidak mau mengkhianati Nitha. Sebenarnya aku menyesal sudah mempunyai hubungan dengan mu waktu itu ". Ujar Adam membuat Darma melepaskan pelukan nya itu.
"Apa ? Kamu menyesal ? Ok baiklah jika seperti ini. Aku akan berikan video itu pada Nitha. Kita lihat apa yang akan terjadi selanjutnya pada rumah tangga mu ". Ancam Darma membuat Adam takut lalu memeluk tubuh Darma dengan erat
"Jangan lakukan itu. Kamu tau kan jika posisiku cukup sulit saat ini. Ku mohon beri aku waktu ". Ujar Adam membuat Darma tersenyum sambil mendekap erat tubuh nya Adam.

Bersambung...

Wanita Penghuni SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang