Wanita Penghuni Surga(23)

37 4 0
                                    

Wanita Penghuni Surga
Eps : 23
Karya : Azizah Khairunnisa

Sesampainya di rumah, dengan panik Nitha langsung masuk ke dalam rumah dan melihat jika pengasuh anak nya sedang menggendong anak nya yang tampak tidak sadarkan diri. Nitha mengambil alih menggendong anak nya lalu kembali keluar dan meminta Adam untuk membawa nya ke rumah sakit.
Di rumah sakit, anak nya langsung di bawa ke ruang UGD dan itu membuat Nitha semakin panik. Adam mencoba menenangkan Nitha dengan memeluk nya. Sedangkan Darma hanya duduk sembari menahan rasa cemburu nya melihat Adam memeluk istri nya.
Seorang dokter keluar dari ruang UGD dengan panik sembari meminta beberapa perawat untuk membawa anak tersebut ke ruang ICU. Nitha yang panik langsung menangis histeris lantaran pertanyaan nya tidak di respon oleh dokter yang berlari menuju ke ruang ICU.
Mereka pun mengikuti dokter itu. Dari jendela kaca itu, Nitha bisa melihat penanganan dokter terhadap buah hati nya. Tidak lama setelah itu, dokter keluar dan meminta Nitha serta Adam untuk ikut ke ruangan nya.
Entah apa yang terjadi, yang pasti setelah Nitha tau apa yang terjadi pada putri nya, ia hancur tak berdaya.
"Sayang, kita tidak punya banyak waktu, kamu harus memutuskan keputusan mu sekarang ... apapun itu aku akan mendukung mu". Ucap Adam sambil memeluk Nitha yang sedang panik.
"Apa yang terjadi Mas ? Keputusan apa yang harus Nitha putuskan ?". Tanya Darma penasaran
"Putri nya mengalami gagal ginjal dan harus melakukan cuci darah secepatnya". Jelas Adam membuat Darma terkejut
"Tapi dia masih kecil, Ya Tuhan ... ". Gumam Darma membuat Nitha semakin panik
(Skip)
Sejam kemudian, Nitha masih bingung harus mengambil keputusan apa saat itu. Ia hanya berdiri di luar sembari menatap anaknya sedang terlelap di ruang ICU. Tiba-tiba ia melihat tubuh anak nya kejang-kejang. Ia pun berteriak memanggil dokter dan suster. Saat itu, Adam sedang tidak ada bersamanya. Lantaran ia sedang pergi mengantar Darma pulang. Nitha terlihat sangat kacau saat itu. Ia menangis sambil memanggil nama putri nya.
Dari kejauhan terlihat Santri sedang berjalan menuju ke tangga untuk naik ke lantai atas. Di tangan nya ada sebuah plastik yang berisikan beberapa botol infus. Ia tidak sengaja melihat ke arah ruangan ICU dan ia tertegun saat melihat Nitha sedang menangis histeris disana. Ia pun segera lari menghampiri Nitha dan langkahnya terhenti saat matanya menatap ke arah jendela kaca itu. Airmata nya jatuh tanpa penghalang. Bagaikan di sambar petir di siang hari, plastik botol infus itu terjatuh dari tangan nya saat melihat dokter itu menutupi wajah putri nya Nitha dengan kain dan menghentikan penanganan nya. Nitha mulai histeris dan memaksa masuk ke dalam. Ia membuka kain penutup wajah anak nya itu. Ia menangis sambil berusaha membangunkan putrinya kembali. Satria pun ikut masuk ke dalam dan melihat apa yang di lakukan oleh Nitha terhadap Fazila. Wajah nya pucat pasi, tiada lagi gerakan dari nya. Ia melihat ke arah dokter yang memberi isyarat pada nya dengan menggelengkan kepalanya sebagai tanda jika nyawa anak itu tidak bisa di selamatkan. Nitha yang semakin histeris semakin histeris, saat suster meminta agar Nitha meletakkan kembali jasad putrinya ia malah semakin erat memeluk nya. Satria yang saat itu juga ikut merasakan kesedihan yang teramat dalam mencoba membantu para suster itu untuk mengambil jasad nya Fazila dari pelukan nya Nitha. Setelah mereka berhasil, mereka pun membawa jenazah anak nya Nitha keluar dari ruangan ICU. Nitha mencoba mengejar suster itu dan meminta putri nya kembali, namun Satria menghalangi Nitha. Ia memeluk Nitha dengan erat. Ia tidak bisa menenangkan Nitha dengan kata-kata lantaran ia sendiri pun sedang menangis.
"Lepaskan aku ! Fazila masih hidup, dia membutuhkan ku , lepaskan aku satria aku mohon ( menangis histeris )". Teriak Nitha sambil meronta-ronta agar Satria mau melepaskan nya. Dari kejauhan, Satria melihat ke arah lobi. Di sana ada Adam yang sedang berjalan menghampiri mereka. Satria menghentikan tangis nya. Wajah nya penuh amarah, mata nya memerah dan urat-urat di dahi nya mulai terlihat seakan-akan hendak keluar dari kulit wajah nya. Ia melepaskan Nitha yang saat itu langsung menjatuhkan diri ke lantai sembari menangis tak karuan. Satria melangkah menuju ke arah Adam lalu menghadiahkan pukulan keras di wajah nya. Darah segar keluar dari sudut bibirnya. Nitha yang melihat itu tidak berusaha melerai karna ia terlalu sulit menerima kenyataan.
Adam mencoba membalas pukulan Satria, namun Satria bisa menghindar lalu memelintir tangan nya Adam ke belakang hingga membuat Adam tidak berkutik.
"Disaat istri mu membutuhkan pelukan dan ketenangan dari mu, dimana kamu saat itu ? Apa kamu sedang bersenang-senang dengan wanita lain ? Katakan padaku dimana tanggung jawab mu atas istri dan anak mu !". Tanya Satria dengan suara pelan,  namun penuh dengan amarah
"Apa Maksud mu !! Lepaskan aku ".
"Lihat !!!!!!".  Teriak Satria sambil mendorongnya ke arah Nitha.
Adam tertegun dan langsung menghampiri Nitha. Secepat itu, Nitha menyambut pelukan sang suami sambil menangis tersedu-sedu. Adam yang masih tidak tau apa yang telah terjadi mencoba bertanya pada Nitha.
"Kamu masih bertanya apa yang terjadi setelah melihat dia menangis seperti itu ??? Apa kamu sadar saat tadi kamu pergi meninggalkan dia di sini demi pergi bersama wanita murahan itu ???". Teriak Satria kembali membuat Nitha mengamuk
"Cukuuuupppp !!!! Aku mohon cukuppp !!! Aku baru saja kehilangan putri ku tapi kalian malah bertengkar di hadapan ku !!! Dan  kamu !!!! ". Teriak Nitha sambil menunjuk jari telunjuknya pada Satria.
"Pergi dari hadapan ku !!!". Teriak Nitha pada Satria.
"Nitha,,tapi ....".
"Pergiiii !!!".
Nitha pun jatuh pingsan saat itu.
(Skip)

Bersambung....

Wanita Penghuni SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang