wanita penghuni surga (17)

102 3 0
                                    

Wanita Penghuni Surga
Eps : 17
Karya : Azizah Khairunissa

Semenjak kejadian di malam pertunangan itu , Satria tidak pernah lagi mendatangi rumah nya Nitha , meskipun terkadang ia merasakan kerinduan yang cukup dalam pada Fazila dan juga Nitha ia hanya bisa diam dan selalu berusaha menyibukkan diri nya di toko. Apalagi setelah beberapa kali Adam datang padanya dan meminta nya untuk menjauhi Nitha beserta fazila yang tidak lama lagi akan menjadi bagian dari hidup nya.
Sehari sebelum pernikahan , Nitha kembali mendatangi Satria ke toko buku nya. Ia tau mungkin hal itu akan menjadi hari terakhir ia bisa berbicara bebas dengan Satria. Ia membuka pintu toko itu dengan pelan dan melihat satria sedang duduk di kursi kasir nya sambil memainkan laptop di depan nya. Di dalam toko ada beberapa pengunjung yang sedang melihat lihat buku dan ada juga yang sedang membaca nya. Nitha memberanikan diri untuk menyapa satria yang masih belum sadar akan kehadiran nya itu.

"Sat ,,,, ". Panggil Nitha lirih
"Eh ,,, Nitha ... emm ada apa ? Apa ada yang bisa ku bantu ? Cari buku ? Atau mau rekomendasi buku gitu ? ". Tanya satria sambil berdiri hendak ke rak buku
"Satria duduk lah ,,, aku kemari bukan untuk mencari buku ataupun meminta bantuan pada mu ... ". Ungkap Nitha membuat Satria duduk kembali
" emm aku lupa jika sebentar lagi akan ada Adam yng akan membantu mu ..". Sindir satria
" hmm.. terserah kamu mau bilang apa , tapi bagi ku kamu tetap teman ku yang paling baik ,, ".
" Iya ... hmm baiklah ,, ada perlu apa kamu mencari ku ?". Tanya satria
" Aku mau kamu datang besok di hari bahagia ku ,,, setidaknya mendampingi ku hingga sampai ke tempat ijab qabul nya di masjid ,, "". Pinta Nitha dengan serius .
"Aku tidak bisa ".
"Aku mohon ? Anggap saja itu sebagai permintaan terakhir ku ". Pinta Nitha memohon
"Iya baiklah ,, aku akan menjemput mu besok pagi dan mengantarkan mu ke masjid ". Jawab satria mengalah tanpa menatap Nitha sekalipun.
Nitha mencoba melihat kearah mata nya Satria , di sana ada setetes embun yang mengalir namun dengan cepat tersapu oleh tangan nya . Nitha merasa tidak enak dengan suasana saat itu.

"Satria ???".
"Emmm".
"Kamu boleh kok meminta sesuatu pada ku sekarang ,, aku akan menuruti nya ... ". Kata Nitha berusaha mengubah suasana.
"Apa itu perlu ?". Tanya satria membuat Nitha terdiam dengan tatapan sayu hingga membuat Satria merasa bersalah
"Emm baiklah , aku minta kamu temani aku untuk ke suatu tempat ,, bisa ?". Tanya satria kembali
"Bisa ,, ayo ,,, ". Jawab Nitha penuh semangat.

Satria pun meminta pengunjung nya untuk cepat2 memilih buku nya lantaran ia akan menutup toko nya. Setelah semua pengunjung pergi ia pun menutup toko nya dan menuju ke tempat parkiran. Saat Nitha hendak membuka pintu mobil nya , Satria langsung menutup kembali pintu mobil itu .

"Bukan dengan mobil mu ,, tapi dengan motor ku,, di sana ". Ucap satria lalu meraih tangan nya Nitha dan menuntun nya menuju ke arah motor sport nya. Ia mengambil helm lalu memakai nya dan kemudian mengambil helm satu nya lagi lalu memberikan pada Nitha. Namun Nitha hanya diam , ia seolah terhipnotis oleh sikap nya Satria kala itu. Satria menghela nafas panjang nya lalu ia memasang helm itu di kepala nya Nitha dengan pelan.

"Mau aku naikin juga kamu nya ke sini ?". Tanya satria membuat lamunan Nitha hancur dan dengan cepat ia pun menaiki motor itu.
"Pegangan yang kuat ...".
"Sudah ".
Satria melihat ke arah pinggang nya , tidak ada tangan Nitha di sana .
"Kamu pegangan nya di mana ?". Tanya satria
"Di belakang... sudah jalan saja ... aku akan baik2 saja ". Jawab Nitha membuat Satria tersenyum .

Satria pun menyalakan mesin motor nya dan mulai mengendarai motor nya dengan pelan . Lama kelamaan laju nya semakin cepat membuat Nitha mulai ketakutan dan mau tidak mau ia harus memegang jaket nya Satria dengan sangat erat. Setelah 25menit kemudian akhirnya mereka tiba di sebuah pantai yang sangat indah , berpasir putih dan airnya yang biru membuat Nitha takjub.

"Indah sekali pantai nya... aku baru pertama kali nya kemari ... tapi kok sepi ya ?". Tanya Nitha dengan polos nya.
" Kamu suka ??". Tanya satria
" suka ... udara nya segar ... ".

Satria pun membuka sepatu nya lalu mulai berjalan di pinggir ombak laut . Nitha yang melihat satria mulai berjalan jauh dari nya mencoba mengejar dari belakang . Ia melepaskan sepatu nya lalu mulai mengejar.

"Sat ,,tunggu...". Teriak Nitha

Mereka pun berjalan pelan di pinggir pantai itu , terlihat angin yang cukup kencang itu membuat jilbab yang di gunakan Nitha berterbangan mengikuti arah angin dan hal itu menambah aura kecantikan nya Nitha. Satria hanya tersenyum saat melihat Nitha yang sibuk memperbaiki jilbabnya tiap kali angin menjamah nya.

"Sat ,, boleh aku tau kenapa kamu ajak aku kemari ?". Tanya Nitha sesaat setelah berada di sebuah jalan kayu yang mengarah ke tengah laut.
" Apa kamu ingin tau ?". Tanya satria sambil duduk di atas pembatas jalan kayu itu
Dengan refleks Nitha langsung meraih tangan nya Satria lantaran ia takut jika Satria terjatuh ke laut
"Emm maaf ,, aku takut kamu jatuh ...". Gumam Nitha sambil melepaskan kembali tangan nya Satria.
" Nitha ... ". Panggil satria dengan suara yang sendu
" Iya sat ".
"Aku jatuh cinta pada mu saat pertama kali kita bertemu ... ". Ungkap satria namun Nitha tidak memberikan respon apapun saat itu.
" Sejak hari itu yang aku pikirkan hanya tentang bagaimana cara ku untuk bisa dekat dengan mu. Tapi sayang nya saat itu kamu sudah terlanjur menerima lamaran alm suami mu , Fazil. Dan aku semakin gila pada mu saat aku berada dalam satu ruangan bersama mu saat itu ,,, saat dimana kamu mengubah semua jalan hidup ku. Saat kamu memberikan izin untuk mengazankan fazila.. sejak saat itu aku semakin mencintai mu dan fazila . Semakin hari rasa itu semakin besar , aku tidak bisa menolak untuk tidak merindukan mu ". Ungkap satria
"Maafkan aku sat ,, aku tidak bisa membalas semua yang kamu rasakan itu ... aku harap kamu mengerti ... ". Jawab Nitha sambil melangkah lebih maju keujung papan itu .

Ombak saat itu datang bergantian menghantam jalan kAyu itu hingga terkadang buih nya sampai membasahi kedua insan yang sedang dalam dilema itu. Satria pun turun lalu menghampiri Nitha yang saat itu sedang mengusap wajah nya dengan kedua tangan nya. Entah air mata entah air laut yang ia coba bersihkan yang pasti saat itu Nitha terlihat sedikit gelisah. Saat Nitha hendak berbalik badan ia tergelincir dan setengah dari tubuh nya berada di atas laut sementara telapak kaki nya masih menginjak papan kayu itu. Ia tidak menyangka jika Satria sangat sigap menangkap tangan nya itu. Nitha yang panik pun langsung menggenggam erat jemari nya Satria. Namun ia heran dengan sikap satria yang tidak berusaha menarik nya , bahkan genggam nya tak lagi kuat. Nitha pun berasumsi jika Satria akan melepaskan genggaman nya. Ia pun pasrah sembari memejamkan matanya.
Namun di luar dugaan satria justru menarik Nitha secepat mungkin hingga masuk dalam pelukan nya dan spontan Nitha pun memeluk tubuh satria dengan penuh rasa takut.

Bersambung...

Wanita Penghuni SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang