Wanita Penghuni Surga (28)

69 6 10
                                    

Wanita Penghuni Surga
Eps 28
#AzizahKhairunnisa

Tak terasa malam sudah menjemput, Nitha sendiri masih cukup kesal pada Adam dan Darma. Ia masih saja menangis mengingat persahabatan nya bersama Darma. Ia benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang sedang terjadi pada rumah tangga nya. Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu rumah nya. Nitha pun bangkit dam segera membuka pintu nya. Adam sudah berdiri tepat di hadapan nya. Nitha masih berharap untuk memperbaiki dan memaafkan pengkhianatan Suami nya itu. Kemudian Adam memberikan sebuah amplop yang berisi selembar kertas putih. Nitha pun membuka kertas itu lalu membaca nya. Air mata nya kembali mengalir dan wajah nya terlihat begitu kecewa. Adam memberikan nya surat perceraian. Tak lama setelah itu, Darma turun dari dalam mobil nya Adam dan menghampiri mereka berdua di depan pintu rumah. Nitha jelas terkejut karena Darma masih menggunakan baju pengantin nya saat itu. Darma berdiri di sisi nya Adam lalu ia dengan sengaja menggandeng lengan kanan nya Adam dengan mesra. Hal itu membuat Nitha tak berdaya.

"Aku berpikir jika kita bisa memperbaiki ini semua Mas, aku ingin mempertahankan mu dan melupakan pengkhianatan mu. Tapi ternyata aku salah dan aku kalah Mas. Kamu ingin melepaskan ku dan memilih nya untuk mendampingi mu. Baik akan aku penuhi kemauan mu. Aku akan menandatangani surat perceraian ini sebagai hadiah ku atas pernikahan kalian ini"

"Terima kasih sahabat ku, maafkan aku yang tidak bisa menahan cinta ku terhadap suami mu" ucap Darma membuat Nitha murka dan langsung menghadiahi nya tamparan yang cukup keras.

"Jangan sentuh istri ku Nitha! " bentak Adam membuat Nitha semakin sakit.

"Aku juga masih istri sah mu Mas!! Sampai aku menandatangani surat ini aku masih istri mu"

"Maka sekarang cepat tanda tangani surat itu! Jangan buang-buang waktu kami yang ingin berbulan madu". Ucap Darma dengan lancang dam membuat Nitha semakin marah.

Nitha pun menyerah dan menandatangani surat perceraian itu. Kekecewaan nya sudah lewat batas dan itu adalah keputusan terbaik yang ia ambil.

"Terimakasih, sekarang kita ganti posisi ya,  Mas ayo kita masuk".

Darma dan Adam pun masuk, lalu Darma menarik Nitha untuk keluar kemudian ia menutup pintu itu dengan keras. Nitha hanya bisa diam dan air mata nya tidak mau berhenti membasahi wajah nya. Dengan langkah yang tak tentu arah, Nitha mencoba pergi dari rumah itu.
Ia terus berjalan menyusuri malam, hingga akhirnya sebuah mobil berhenti di depan nya Nitha. Satria turun dari dalam mobil lalu menghampiri Nitha yang tampak kebingungan.

"Nitha,, kamu baik-baik saja? "

"Satria,,, kamu... "

"Hmm tolong maafkan aku, aku tidak bisa menghentikan pernikahan Adam dan Darma. "

"Tidak, itu bukan salah mu. Tapi salah ku. Seandainya aku percaya pada kata-kata mu waktu itu mungkin aku masih punya kesempatan untuk memperbaiki hubungan rumah tangga ku"

"Nitha aku mohon sadar lah. Adam sudah mengkhianati mu dan Darma, dia bukan hanya sekali mengkhianati mu tapi dua kali, buka mata mu. Seorang pengkhianat memang pantas untuk si penggoda! Jangan lupakan itu. Kamu tidak pantas diperlakukan seperti itu. "

"Ya Allah apa salah ku, ". tangis Nitha pun pecah,

Satria tak kuasa melihat Nitha menangis, ia ingin memeluk nya untuk menenangkan nya tapi ia juga menghormati Nitha yang tidak ingin di sentuh oleh laki-laki yang bukan muhrimnya.

"Nitha bangun lah, ayo aku akan mengantarkan kamu pulang,, "

"Pulang kemana? Aku sudah tidak punya apapun Sat, Mas Adam sudah menceraikan ku dan Darma mengusir ku dari rumah itu. Aku harus kemana, katakan! " teriak Nitha dalam tangis nya.

"Teriak lah sesuka mu asalkan kamu merasa lebih baik. Hmm aku akan mengantar mu pulang ke rumah mu, bukan ke rumah nya Adam"

"Tidak, jangan kesana. Aku belum siap bertemu dengan adik dan Ayah ku, bawa aku kemana pun asalkan jangan ke rumah "

"Hmm baiklah, ayo ikut aku dulu"

Di sepanjang perjalanan Nitha hanya diam dan sesekali menghapus air mata nya yang masih saja keluar. Sementara Satria tetap fokus menyetir meskipun ia juga merasakan kesedihan yang sama seperti yang Nitha rasakan.
Satria membawa Nitha ke toko buku nya. Ia meminta Nitha untuk tinggal di sana beberapa hari. Namun Nitha menolak nya. Nitha lebih memilih pergi dan tidak ingin merepotkan Satria. Meskipun Satria memaksa tetap saja Nitha lebih memilih pergi. Mereka pun terpisah di depan toko buku itu.
Satria terus melihat ke arah Nitha yang sedang memberhentikan sebuah taksi. Satria terlihat ingin mengejar Nitha kembali namun hp nya berdering. Itu adalah panggilan dari Ibu nya.
Ia pun terpaksa melepaskan Nitha yang . entah kemana bersama taksi itu.

Bersambung....

Wanita Penghuni SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang