Wanita Penghuni Surga (18)

43 3 0
                                    

Wanita Penghuni Surga
Eps 18
Karya : Azizah Khairunnisa (AzKha1111)

Hari yang di tunggu2 pun tiba . Nitha terlihat sangat cantik saat itu. Wajah nya memancarkan kebahagiaan. Ia melihat jika Laila sedang sibuk bersama anak nya. Ia mencoba menghubungi Satria karna biar bagaimana pun Satria sudah berjanji untuk mengantarnya ke tempat pernikahannya.
"Kak , ini sudah hampir jam 10, sejak tadi mas Adam menghubungi ku terus ,, aku pesan taksi online saja ya ... ". Ujar Laila.
"Sebentar La , aku yakin Satria akan datang ". Jawab Nitha mencoba bertahan.
Nitha pun duduk dengan hati yang gelisah. Ia takut jika Satria hanya mempermainkan nya.
"Aku disini , kamu tidak perlu menghubungi ku berkali kali. Aku sudah berjanji maka akan aku tepati. ". Ucap Satria yang tiba2 saja muncul di hadapan nya Nitha.
"Syukurlah , ayo berangkat ". Ajak Laila yang kemudian langsung pergi menuju ke gerbang rumah nya.
Satria menatap Nitha dengan tatapan sedih. Ia mengulur kan tangan kanan nya pada Nitha yang kemudian disambut oleh Nitha. Sepanjang perjalanan menuju ke masjid , Satria selalu menyempatkan diri nya untuk melirik ke arah Nitha yang duduk di samping nya. Sesampainya di masjid itu , Satria kembali meminta kesempatan untuk bisa menggandeng Nitha hingga ke depan penghulu. Dan tentu saja Nitha memberi ijin pada nya. Secara beriringan mereka pun melangkah bersama masuk ke dalam masjid itu. Para tamu mulai melihat ke arah mereka. Salah satu tamu berkata jika Nitha lebih terlihat cocok jika sedang bersama dengan pria itu ketimbang bersama Adam. Mendengar pendapat itu membuat Adam marah. Namun ia berusaha tetap diam dan tenang.
" Duduk lah ,, ". Pinta Satria setelah sampai di hadapan penghulu.
Nitha tidak melepaskan genggaman nya pada Satria saat itu hingga akhirnya Adam berusaha membuat Satria menjauh.
Satria duduk bersama dengan Laila dan Fazila kala itu. Ia melihat ke arah Adam yang sedang mengucap ijab qabul nya. Ia tersenyum namun airmata nya tidak bisa ia bendung. Laila melihat hal itu dan kemudian menatap ke arah Kakaknya.
"Sekarang aku mengerti apa yang sedang terjadi. Tapi itu sudah terlambat ,, lupakan lah dia ". Gumam Laila pelan membuat Satria langsung mengusap airmata nya.
Pernikahan sudah selesai. Para tamu serta penghulu mulai pergi. Satria yang saat itu sedang menggendong Fazila menghampiri Nitha dan Adam.
"Aku ucapkan selamat pada kalian berdua , tetap lah bahagia ". Ucap Satria.
"Terimakasih Sat ...". Jawab Nitha
"Sekarang Fazila dan Nitha sudah menjadi tanggung jawab ku , jadi berikan dia pada ku" . Pinta Adam mencoba meminta Fazila pada Satria.
"Tapi Dam ,, ". Elak Satria saat Adam mencoba mengambil Fazila dari nya
"Aku ayahnya sekarang ,  lepaskan !".
Melihat sikap Adam saat itu membuat Nitha seakan tidak percaya.
"Biarkan Fazila tetap berada bersama nya mas , mungkin itu untuk yang terakhir kali bagi nya ". Ucap Nitha membuat Satria dan Laila tertegun dan menatapnya.
"Baiklah , aku akan memberikan putri kalian , jaga dia baik2 ,,, jika dia sudah besar nanti maka katakan pada nya jika aku mencintai nya lebih dari apapun juga di dunia ini". Ucap Satria memberikan fazila pada Adam lalu ia pergi dengan linangan airmata. Fazila terlihat melambai kan kedua tangan nya seolah2 ia ingin ikut bersama Satria. Ia mulai menangis saat itu . Semakin keras dan semakin keras suara nya. Satria bisa mendengar suara tangis nya Fazila, tetapi ia tidak kembali ke sana . Ia malah berlari ke dalam mobil nya lalu pergi begitu saja.
Adam mengajak Nitha untuk pulang bersama nya ke rumah nya tanpa mengajak Laila ikut bersama mereka. Awalnya Nitha mempermasalahkan hal itu kemudian Laila mencoba untuk meyakinkan Kakaknya itu jika ia akan baik2 saja. Nitha dan Adam pun pergi dari masjid itu sementara Laila pulang sendiri menggunakan taksi online.
Sesampainya di rumah Adam , Nitha di sambut hangat oleh keluarga nya Adam. Nitha meminta izin pada Adam untuk menidurkan Fazila terlebih dulu dan Adam pun memberi izin nya lalu meminta salah satu pelayan nya untuk menunjukkan kamar pada istri nya itu. Di ruang tamu , keluarga Adam mencoba untuk mempertanyakan keputusan Adam yang telah menikahi Nitha.
"Adam mencintai nya Ma, sekarang dia adalah istri ku jadi ku mohon hargai dia ... ".
"Tapi dia janda satu anak Adam ! Mama sudah bilang dari awal tapi kamu memaksa dan sekarang mama harus bersandiwara di depan istri mu seolah olah mama mu ini menerima nya sebagai menantu di rumah ini ? Jangan harap ! ". Ucap Ibu nya Adam sembari pergi ke kamar nya.
Setelah beberapa menit berlalu , Adam mencoba menhampiri Nitha ke dalam kamar. Nitha terlihat sedih, namun ia mencoba menutupi kesedihan nya itu.
"Nitha , aku tau kamu mendengar ucapan Mama ku tadi ,, tolong maafkan dia ". Pinta Adam.
"Tidak apa2 Mas...".
Adam pun mendekati Nitha lebih dekat lagi. Ia mencoba menyentuh pundak nya Nitha sembari mendekat kan wajahnya kearah Nitha.
Tiba2 hp Nitha berdering dan itu membuat Adam menghentikan aksi nya. Adam meraih hp nya Nitha. Ia melihat jika itu panggilan dari Satria. Ie memberi kan hp itu pada Nitha.
"Assalamualaikum sat ,, ada apa ?".
Satria tidak menjawab nya. Nitha kembali memberi salam namun tetap saja satria tidak menjawabnya.
"Ada apa ? Satria bilang apa ?". Tanya Adam
"Dia tidak menjawab salam ku mas ,, ".
"Oo , Bisa ku minta satu hal pada mu ?". Tanya Adam lagi
"Iya boleh ,,"
"Lupa kan dia ! Aku mau mulai hari kamu berhenti berhubungan dengan nya ". Kata Adam
"Tapi dia teman terbaik ku mas ,, dia juga sudah banyak membantu ku saat aku berada di masa sulit ku".
"Apa sekarang kamu mau membantah permintaan suami mu ?".
"Maksud ku bukan begitu mas ,,,".
"Berikan hp mu pada ku ".
"Mas aku tau kamu cemburu , tapi percayalah aku dan satria hanya sebatas teman mas ".
"Jika hanya sebatas teman kenapa dia menghubungi mu di jam segini ? Apa dia tidak tau jika sekarang kamu sudah bersuami ? Dia tadi berada di sana bersama kita di masjid , apa dia buta atau memang dia tidak punya otak hah !". Bentak Adam membuat Nitha terpaku .
"Baiklah mas ,, aku tidak akan berhubungan lagi dengan nya.. jangan marah ,,, mungkin saja dia menelpon karna dia merindukan Fazila , karna biasa nya dia selalu melakukan itu untuk Fazila ".
Mendengar jawaban Nitha membuat Adam marah lalu membanting hp nya Nitha ke lantai hingga hp itu pecah dan berantakan. Hal itu membuat Nitha terkejut dan sedikit ketakutan.
Adam pun keluar dengan wajah yang masih marah.
"Kenapa jadi begini ". Gumam Nitha setelah Adam pergi.
Di sisi lain , Satria sedang berada di toko buku nya. Ia duduk bersama Darma sambil menikmati kopi yang mereka pesan di kafe sebelah.
"Kembalikan hp ku Dar ,, kamu menghubungi siapa sih dari tadi ?". Tanya satria.
"Sebentar Sat , aku tidak sedang menghubungi siapa pun kok. Aku hanya mau memeriksa galeri nya saja " . Jawab Darma berbohong.
"Tidak ada apapun di galeri. Hanya ada foto anak nya Nitha ".
"Sat , aku terkadang heran sama kamu , sebenarnya kamu ini mencintai siapa sih ? Nitha apa anak nya ? ". Tanya Darma menggoda Satria.
"Kamu sendiri bagaimana ? Lebih milih mana antara Fazil dan Adam ?". Tanya satria membuat Darma tak bergeming.
"Itu sudah berlalu , tolong jangan bahas itu lagi ".
"Aku tidak percaya ". Ucap Satria sambil menatap Darma.
"Emmm aku harus pulang sekarang ,, ini hp mu. Permisi ". Ujar Darma tampak gugup.
Satria terdiam sambil melihat ke arah jalanan. Ia kembali teringat akan momen2 pertemuan nya dengan Nitha. Ia tersenyum sendiri saat momen Nitha menampar nya di tempat parkir kafe Bhagya terlintas di benak nya. Lalu kembali sedih saat momen ia mengazankan putri Nitha di rumah sakit menghampiri ingatan nya.

Bersambung ...

Wanita Penghuni SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang