Setelah malam itu, Mu Ge sering pulang ke manor. Dan dengan tipuan Mu Ge, Xu Liu dipaksa untuk membantu Mu Ge menyelesaikan hasratnya setiap malam. Xu Liu berjanji pada dirinya sendiri bahwa Ia ingin hidup dengan baik dikehidupannya kini. Jadi meski tidak ada cinta antara dia dan Mu Ge, Ia akan tetap menghormati hubungan mereka.
Beberapa hari ini, Xu Liu memasakkan sendiri makan malam untuk Mu Ge. Mu Ge selalu memuji masakannya dan itu membuat perasaannya menjadi lebih baik. Tidak buruk juga mempunyai partner hidup seperti Mu Ge.
Xu Liu seperti biasa berkunjung ke kedai untuk bermain musik. Kedai itu sudah seperti taman bermain untuknya dan pemilik kedai juga sangat senang dengan kehadirannya. Karena keberadaan Xu Liu dan Lu Lin, kedainya menjadi sangat ramai setiap hari.
"Lagu apa yang ingin kita mainkan hari ini?" tanya Xu Liu.
"Bagaimana kalau Legend of Blue Sea?" tanya Lu Lin.
"Baiklah." Xu Liu mengangkat serulingnya dan mulai meniupnya.
Lu Lin juga mulai memetik guqin dan mengiringi suara seruling. Para tamu bisa merasakan deburan ombak yang indah dan cahaya matahari senja yang menenangkan. Namun ditengah lagu, ombak itu semakin kencang dan berubah menjadi badai di lautan. Kapal-kapal bergoyang tidak stabil, petir menyambar, dan hujan turun dengan derasnya. Membuat suasana malam mencekam. Semakin lama suara musik menjadi lebih tenang. Badaipun mereda, membawa cuaca pagi yang hangat dan suara burung camar yang terbang di atas lautan.
Xu Liu menurunkan serulingnya. Nafasnya sedikit terengah-engah. Ia menoleh pada Lu Lin dan tersenyum. Suara tepuk tangan bergema diseluruh ruangan memberi penghargaan pada para pemain.
Dari jauh seseorang memperhatikan Xu Liu. Matanya tajam menatap interaksinya dengan gadis bernama Lu Lin. Baru sekarang Ia menyadari Xu Liu bisa tersenyum lepas seolah tidak ada beban. Itu sangat mempesona.
"Tuan..apakah kau akan kembali sekarang?" tanya Lu Lin.
"En..aku harus kembali. Ini hampir sore."
"Baiklah." Lu Lin mengeluarkan sesuatu dari sakunya. "Ini adalah sesuatu yang aku buat untukmu. Aku harap kau menyukainya."
Xu Liu menerima sebuah kantong parfum dengan jahitan berbentuk phoenix di bagian depan. Xu Liu tersenyum berterima kasih. "Terima kasih Nona Lu. Ini sangat cantik."
Lu Lin tersenyum malu-malu dan dengan cepat berbalik. Tak sadar Ia menginjak gaunnya sendiri. Tubuhnya oleng, Xu Liu dengan cepat menahannya dipinggang.
"Nona Lu. Berhati-hatilah."
Lu Lin menstabilkan tubuhnya dan berbalik. "Maafkan aku. Aku ceroboh."
"Wangfei.." panggil Mu Ge.
Xu Liu berbalik, kaget mendapati Mu Ge berdiri dibelakangnya dengan wajah gelap. Du Meng berdiri dibelakang Mu Ge dengan wajah ketakutan.
Kedai menjadi riuh mendapati dewa perang negara mereka muncul ditempat ini. Nama Mu Ge sangat terkenal di kalangan masyarakat bawah karena jasanya mempertahankan negara sejak muda. Jadi begitu Ia muncul, orang-orang penasaran untuk melihat wajahnya.
Xu Liu masih terpana hingga tak bisa berkata-kata. Bukankah pria ini seharusnya ada di markas militer? Mengapa Ia ada disini sekarang?
Du Meng buru-buru maju dan menjelaskan. "Wangye..kau salah paham. Tuan muda.."
"Diam." Mu Ge memotong ucapan Du Meng. "Wangfei..ikut aku pulang sekarang."
Xu Liu masih terpaku ditempatnya. Melihat wajah Mu Ge yang tidak sedap dipandang, Ia merasakan firasat buruk. Mu Ge menjadi tidak sabar dan berjalan mendekatinya. Ketika dia hampir dekat untuk menangkap Xu Liu, Xu Liu malah mundur menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Transmigrated to be A Male Wangfei
Romance[WARNING R18+] . [Warning "Area BoysLove"!! JANGAN SALAH LAPAK!! JANGAN HUJAT!! UDAH ADA PERINGATAN!! BIASAKAN BACA KETERANGAN!] . . Xiao Zhan ditransmigrasikan ke tubuh istri dari Dewa Perang, Mu Ge. Terlebih lagi menjadi seorang istri laki-laki. B...