Bab 74

8.4K 1K 84
                                    

Malam semua,, comeback again..
Sorry lama up-nya
(Reader: dah biasa thor.. 😒)
Hehe.. 😅
Langsung aja ya..

~Happy Reading~

***

"Guru? Bukankah lebih banyak orang kompeten di istana untuk menjadi gurumu, Yang Mulia?" tanya Xu Liu heran.

Jin WeiShan batuk kering. Bagaimana Ia bisa mengatakan bahwa ini hanya caranya agar Ia bisa dekat dengan ayah kecilnya? "Itu benar. Hanya saja..aku sangat menyukai mekanik. Aku ingin belajar banyak dari Paman dan tidak ada guru yang lebih kompeten darimu dalam hal ini."

Xu Liu masih tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Sebenarnya Ia sangat senang dengan tawaran Jin WeiShan..tapi Ia masih memiliki BeiBei yang masih kecih yang membutuhkan kehadirannya.

Jin WeiShan sepertinya mengerti kekhawatiran Xu Liu dan mengatakan pikirannya. "Paman tidak perlu tegang. Pembelajaranku tidak harus dilakukan di istana. Aku sudah berkonsultasi dengan tetua di istana dan mereka mengizinkanku keluar sekali dalam seminggu untuk belajar di luar."

"Apa Raja Bupati tau hal ini?" Xu Liu sedikit ragu. Bagaimana jika Mu Ge tidak memberikan izinnya? Bagaimanapun pembelajaran diluar istana pasti memiliki resiko.

"Ya. Aku sudah bicara padanya."

Adapun diizinkan atau tidak itu akan tergantung padamu Ayah. Tidak mungkin dia akan menolak jika kau sudah setuju. Ucap WeiShan dalam hati.

Xu Liu mengangguk. "Baiklah. Aku setuju. Tapi pastikan semua protokol keamanan terpenuhi dalam perjalananmu kemari."

Mata Jin WeiShan membelalak lebar, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. "WeiShan mengerti Paman." jawab Jin WeiShan. Wajahnya penuh kepuasan.

"En..baiklah. Sudah larut. Kau harus tidur."

"Baik. Selamat malam Paman." Jin WeiShan berbalik dan pergi ke kamarnya.

"Selamat malam." Xu Liu juga kembali ke halamannya sendiri. Tak lama setelah Ia masuk, Mu Ge juga kembali dari ruang belajarnya.

Xu Liu tidak berbalik dan hanya melepas jubahnya. Ia pergi mencuci muka  dan berkumur di baskom yang telah disiapkan oleh pelayan.

"Jadi..apa yang dikatakan anak itu?" Mu Ge mendekap Xu Liu yang hendak mengeringkan wajahnya dengan kain handuk.

"Ia hanya memintaku menjadi gurunya." jawab Xu Liu santai dan berbalik menghadap Mu Ge.

Dari sudut bibirnya yang sedikit tertekuk, Mu Ge tau bahwa Ia dalam suana hati yang baik.

"Dan jawabanmu?"

"Tentu saja aku setuju. Bukankah kau juga telah memberinya izin?"

"Aku?" Mu Ge mengerutkan kening. Tau bahwa bocah bau itu telah menjual namanya untuk meyakinkan Xu Liu.

Xu Liu juga sepertinya menyadari sesuatu. "Baiklah..baiklah. Ayo tidur." Xu Liu buru-buru berjalan menuju tempat tidur.

Mu Ge menghela nafas sambil menggelengkan kepala. Ia memanggil pelayan untuk mengambilkannya air untuk mencuci muka. Setelah berkumur dan mencuci muka, Ia juga naik ke tempat tidur.

"Wangfei..apa kau tertidur?" Mu Ge melingkarkan tangannya dan memeluk tubuh kekasihnya.

"..." Xu Liu diam saja.

"Istri?"

"..." Xu Liu masih diam.

"Liu'Er..bukankah kau merindukanku? Aku sangat merindukanmu." tangan Mu Ge yang nakal menelusup ke dalam pakaian Xu Liu, mencubit dadanya.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang