Bab 52

9.9K 1.3K 106
                                    

Selamat malam semua.
Maaf ya baru bisa up.
Langsung aja yuk...

~Happy Reading~

***

Xu Liu menatap bayi yang menangis digendongannya, hatinya berdenyut kesakitan. Ini adalah putranya. Tubuh bayinya terbakar karena demam. Putranya tersayang yang belum dia lihat selama beberapa bulan. Akhirnya Ia bisa memeluknya, tapi mengapa harus ketika bayinya sakit? Permainan takdir macam apa yang harus Ia lalui agar bisa sampai pada keadaan ini?

Seolah merasakan kontak batin, tangisan bayi perlahan mereda. Setelah beberapa lama digendong oleh Xu Liu, tubuh bayi tidak lagi terbakar seperti sebelumnya. Xu Liu mengusap wajah dan kepala bayinya dengan sayang dan bayi itu pun akhirnya bisa tertidur lelap.

Xu Liu masih menggendong bayinya. Matanya menatap lekat-lekat pada wajah bayi itu, mencoba menyimpan sebanyak mungkin detail setiap jengkal tubuh putranya. Xu Liu akhirnya menyadari bahwa putranya mewarisi tahi lalat cinabar dibawah mata kirinya, yang sama seperti dirinya dan Mu HuanRan.

Chu Su berjalan mendekat untuk melihat Pangeran kecil. Ia menghela nafas lega melihat kulit Pangeran kecil yang sudah lebih baik. "Xu Liu..terima kasih karena sudah bersedia datang. Biarkan aku membawanya." Chu Su ingin mengambil Pangeran kecil dari tangan Xu Liu.

Xu Liu tanpa sadar mundur, enggan melepas putranya. "Yang Mulia..bisakah aku menggendongnya sebentar lagi?"

Chu Su terkejut mendapati penolakan Xu Liu. Matanya menjadi dingin, namun ekspresinya tetap saja tenang. "Tentu." jawabnya sambil tersenyum.

"Aku..bolehkah aku bertanya siapa namanya?"

"Jin WeiShan adalah namanya."

Xu Liu mengangguk, merapalkan nama putranya diam-diam dalam hatinya.

"Xu Liu. Aku memanggilmu diam-diam tanpa diketahui Kaisar. Lebih baik kau pergi sekarang, sebelum ada seseorang yang menyadarinya." ucap Chu Su, masih sambil tersenyum.

Xu Liu terperangah, sangat enggan untuk melepas putranya. Namun Chu Su sudah mengambil WeiShan dari pelukannya.

"Pelayanku akan mengantarmu. Berhati-hatilah."

Xu Liu membungkuk hormat lalu pergi bersama pelayan Chu Su. Ia bahkan tidak menyadari bahwa Ia sudah sampai di kediaman Mu sampai Mu Ge menepuk pundaknya sambil memanggilnya.

"Wangfei.."

Xu Liu mendongak, tubuhnya bergetar dan Ia pun jatuh berlutut. Mu Ge terkejut, takut telah terjadi sesuatu di istana.

"Wangfei..apakah terjadi sesuatu?"

"Dia sangat tampan. Putra kita..namanya WeiShan. Aku..hiks.." Xu Liu tidak bisa menahan perasaannya dan menangis.

Mu Ge segera memeluknya. "Sshh..apakah dia baik-baik saja sekarang?"

"En..aku hanya menggendongnya dan dia segera tenang. Akhirnya demamnya turun dan dia tertidur. Rasanya..rasanya waktu yang ku habiskan bersamanya hanya beberapa menit. Aku..aku masih sangat merindukannya.."

Mu Ge menepuk-nepuk punggung Xu Liu lembut. "Hm..aku tau. Maafkan aku. Ini adalah salahku."

Xu Liu menangis beberapa saat dipelukan Mu Ge, hingga tanpa sadar terlelap. Mu Ge menggendong Xu Liu ke dalam kamar dan membaringkannya di tempat tidur.

Keesokan harinya, Xu Liu sudah bisa menata emosinya dan kembali menjadi dirinya yang biasa. Ia menyiapkan sarapan untuk Mu Ge dan merawat Mu HuanRan seperti biasa. Tidak ada jejak kesedihan dan kerapuhan seperti yang Ia tunjukan malam itu. Namun Mu Ge tau bahwa Xu Liu tidak benar-benar baik-baik saja.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang