Bab 8

18.7K 2.2K 43
                                    

Tahun itu, adalah ketika musim dingin bersalju. Hamparan putih salju  menutupi seluruh daratan, bahkan danau pun juga membeku. Seorang anak laki-laki kecil meringkuk di luar gerbang sebuah rumah, menggigil kedinginan. Perutnya merintih kelaparan. Ia hampir kehilangan kesadaran.

"Dage..kenapa dia meringkuk disitu ketika cuaca sedingin ini?" tanya seorang anak lelaki lain yang kebetulan melewati jalan didepan rumah besar itu.

"Ayo kita lihat." Seorang remaja yang menggandeng adik kecilnya menghampiri anak lelaki yang hampir mati kedinginan.

"Hey..apa yang kau lakukan disini? Kau akan mati beku?" tanya anak lelaki itu polos.

Hao Lan sedikit menggerakkan kepalanya dan merasa pusing. Seketika tubuhnya tak sadarkan diri. Melihat hal itu, remaja lelaki itu segera menggendong Hao Lan.

"Ah Liu..aku akan menggendongnya. Kau bisa berjalan sendiri kan?"

"En..ayo kita bawa dia ke rumah."

Remaja dan adik kecilnya membawa Hao Lan ke kediamannya. Membersihkan tubuhnya dengan air hangat dan menutupinya dengan selimut tebal. Keesokan harinya Hao Lan tersadar dan menemukan bahwa Ia tidak berada dikediaman Hao.

"Kau sudah bangun?"

Hao Lan menoleh dan mendapati anak lelaki kecil yang imut sedang memandangnya dengan mata lebar dan cerah.

"Ibu..anak ini sudah bangun." anak itu berteriak ke luar pintu. Setelah itu berbalik ke ranjang tempat Hao Lan berbaring. "Aku Xu Liu. Kau siapa?"

"Aku Hao Lan."

Ibu Xu masuk ke ruangan dengan membawa semangkuk bubur. Ibu Xu sudah tau siapa anak yang dibawa oleh putranya. Dia adalah anak tidak sah dari kepala kelurga Hao, Hao Chen.

"Makanlah. Setelah itu minum tonik ini. Apakah kau sudah merasa lebih baik?" tanya ibu Xu.

"En..terima kasih Bibi. Maaf aku merepotkanmu." Hao Lan mengangguk.

"Tidak apa. Makanlah agar kau cepat pulih." Ibu Xu mengusap kepala putranya. "Ah Liu temani Gege disini. Ibu masih banyak pekerjaan."

"En..baik bu."

Ibu Xu keluar dari kamar. Hao Lan memakan buburnya dan meminum toniknya. Xu Liu mengawasinya dari samping.

"Bagaimana bisa kau berada diluar rumah ketika cuaca sangat dingin seperti ini?Kau hampir mati beku. Untung aku dan Dage menemukanmu."

"En..terima kasih. Ini salahku. Aku berbuat nakal dan disuruh berdiri diluar rumah."

"Memangnya apa yang kau lakukan?" tanya Xu Liu penasaran.

"Dage-ku mengambil hiasan batu giok peninggalan ibuku yang sudah meninggal. Jadi aku memukulnya. Nyonya Nie sangat marah dan membuatku berdiri diluar."

"Apa ayahmu tau?"

"Ayahku sedang tidak dirumah. Dia memiliki bisnis diluar kota."

"Aiyo..kalau begitu kau tinggallah disini. Tunggu sampai ayahmu kembali dan menjemputmu,ok?" Xu Liu yang polos menawarkan.

"Apakah bisa?"

"En..aku akan bilang pada ayahku. Kau jangan khawatir."

Sejak saat itu, Hao Lan tinggal dirumah Xu. Sampai ayahnya kembali dan menjemputnya. Ia dipukul hingga babak belur. Bagaimanapun, ayahnya lebih mempercayai istrinya. Ia hanya anak tidak sah dari hubungan terlarang Hao Chen dengan seorang pelacur.

Sejak Ia memasuki kediaman Hao, ketika ibunya meninggal, Ia tidak pernah diperlakukan dengan baik. Ia selalu dipukuli dan dicaci maki oleh ibu tirinya. Ayahnya tidak ingin memberinya pendidikan, karena baginya itu tidak penting. Ia terlalu sibuk dengan bisnisnya.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang