Ketika terbangun keesokan harinya Xu Liu merasakan nyeri dan pegal diseluruh tubuhnya. Begitu Ia membuka mata, mau tak mau mengerutkan alisnya. Namun Ia menyadari bahwa tubuhnya telah dibersihkan. Tidak ada perasaan lengket atau tidak nyaman.
Sepasang tangan besar melingkari pinggangnya yang tipis, dan wajahnya berada didada pria itu. Xu Liu mendongak dan mendapati wajah tampan Mu Ge begitu dekat dengannya.
Mata Mu Ge segera terbuka dan langsung menatap mata Xu Liu, membuat Xu Liu hampir melompat kaget.
"Apa kau merasa tidak nyaman?" suara Mu Ge rendah dan serak.
Xu Liu tidak menjawab, ujung telinganya memerah.
"Wangfei..bagaimanapun aku tidak akan mengizinkanmu untuk berkunjung ke kedai itu lagi. Kau mengerti?"
"Eeh..tapi kenapa? Aku..akan sangat bosan bila hanya berada di manor."
"Apa kau menentangku?" Mu Ge menaikkan sebelah alisnya.
Merasakan mood Mu Ge yang berubah, Xu Liu mencoba mengubah strateginya.
"Bagaimana kalau kau izinkan aku ikut ke markas militer? Aku ingin latihan panahan."
Mu Ge memikirkannya sejenak dan mengangguk setuju. Itu akan lebih baik daripada Wangfei-nya terus berinteraksi dengan gadis itu. Terlebih lagi, Ia sudah datang dengan begitu menghebohkan kemarin.
Mu Ge dan Xu Liu pergi ke markas militer menggunakan kuda. Itu berada disebuah padang rumput yang luas dengan benteng yang sangat tinggi. Begitu Mu Ge datang, para prajurit segera memberi hormat. Melihat pria yang cerah dan bersih disamping Mu Ge, mereka mau tak mau penasaran.
"Ini adalah Xu Liu. Kalian pasti sudah tau bahwa dia adalah Wangfei-ku. Dia ingin melihat-lihat markas disini dan berlatih panahan. Bo Jiang..tolong temani dia."
"Siap jenderal." seorang prajurit muda maju dan memberi hormat.
Bo Jiang menunjukkan jalan menuju area memanah. Xu Liu mengikutinya bersama Du Meng dan berpisah dari Mu Ge.
"Wangfei..ini panah Anda." Bo Jiang menyerahkan busur dan anak panah pada Xu Liu.
Xu Liu memegang panah itu yang terasa lebih berat dari panah yang Ia gunakan untuk latihan drama kolosal dulu. Xu Liu sudah lama tidak latihan memanah. Dia tidak tau apa posturnya masih cukup baik untuk mencapai target.
Xu Liu menekuk tangannya dan meregangkan busur selebar mungkin. Matanya menyipit dan mengunci target yang berjarak 5 meter didepannya. Ia menarik napas dan melepas busur. Anak panah itu melesat kuat, namun meleset dari target. Benar saja, posturnya tidak baik.
Bo Jiang melihat itu dan membimbing Xu Liu untuk memanah. Setelah beberapa kali meleset, akhirnya anak panah itu mengenai target. Xu Liu merasa senang, tak menyadari bahwa jari-jarinya sudah berdarah.
Du Meng mengernyit dan mendekati Xu Liu. "Tuan Muda..ku rasa cukup untuk hari ini. Tangan Anda sudah berdarah."
Xu Liu menoleh pada Du Meng dan menoleh lagi ke arah jari-jarinya. Ia akhirnya sadar jari-jarinya sudah lecet dan berdarah.
Disisi lain, Mo Zu yang berada disamping Mu Ge merasa tidak puas dengan kedatangan Xu Liu. "Jenderal..apakah baik membawa orang itu kemari? Dia jelas berasal dari negara musuh. Bagaimana jika dia membocorkan rahasia militer kita?"
Mu Ge bahkan tidak menoleh, namun nadanya serius. "Dia tidak akan berani. Negaranya saat ini masih melakukan pemulihan. Sudah cukup baik kita bersedia berdamai. Lagipula kau pikir siapa aku? Kau pikir aku tidak akan bisa mengetahui jika ada yang salah dengannya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Transmigrated to be A Male Wangfei
Romance[WARNING R18+] . [Warning "Area BoysLove"!! JANGAN SALAH LAPAK!! JANGAN HUJAT!! UDAH ADA PERINGATAN!! BIASAKAN BACA KETERANGAN!] . . Xiao Zhan ditransmigrasikan ke tubuh istri dari Dewa Perang, Mu Ge. Terlebih lagi menjadi seorang istri laki-laki. B...