Bab 38

8.5K 1K 43
                                    

Xu Zao melihat dengan nanar ke arah Xu Liu. Hatinya terasa sakit. Ia tahu bahwa semua akan menjadi seperti ini dan Ia menyesalinya. Seharusnya Ia bisa menahan diri. Maka Xu Liu tidak akan membencinya. Mereka akan tetap bersama sebagai saudara.

Tak lama terdengar ketukan dari luar disusul suara Du Meng. "Tuan Muda. Apakah Anda sudah bangun? Apakah ingin disiapkan air panas untuk mandi sekarang?"

"Ya. Aku sudah bangun. Siapkan air mandi." jawab Xu Liu. Ia menoleh pada Xu Zao. "Dage..keluarlah sekarang. Aku..aku perlu menenangkan diri."

Xu Zao turun dari ranjang, mengambil pakaian dan memakainya. Ia menoleh pada Xu Liu lalu keluar tanpa mengatakan apa-apa lagi.

Xu Liu jatuh berlutut di lantai. Memegang kepalanya yang berdenyut-denyut. Beberapa kilasan kejadian tadi malam muncul di kepalanya lalu Ia menyadari bahwa dialah yang memaksa Dagenya untuk memeluknya. Dialah yang bersalah dalam hal ini. Tapi..Dagenya mengatakan bahwa dia mencintainya. Ini jelas salah dan tidak bisa diterima. Mereka adalah saudara. Ini adalah dosa besar. Xu Liu mengusap wajahnya dengan frustasi.

Setelah mandi dan berpakaian, Xu Liu berniat mencari Xu Zao, namun pelayan mengatakan bahwa Xu Zao sudah pergi sejak tadi pagi. Xu Liu akhirnya memutuskan untuk pergi ke istana dan mencoba bicara pada Kaisar. Xu Liu mengirim pesan melalui Kepala Kasim Wang yang telah Ia kenal dengan baik.

Zhuo Yan yang mendengar permintaan audiensi dari Xu Liu mendengus dingin. Ia merasa jijik. Pemandangan tadi malam masih terekam jelas di kepalanya dan sekarang pelakunya justru minta bertemu. Benar-benar tidak punya malu.

"Aku tidak ingin bertemu siapapun." jawab Zhuo Yan dingin.

"Baik Yang Mulia." Kepala Kasim Wang merasa kasihan pada Xu Liu, tetapi Ia juga tidak ingin mencari masalah.

Mendengar penolakan Zhuo Yan, Xu Liu benar-benar merasa sedih. Jika bahkan Zhuo Yan tidak ingin bertemu dengannya, bagaimana Ia bisa menyampaikan masalah mengenai mendiang Permaisuri?

"Baiklah. Besok aku akan datang lagi." Xu Liu lalu pergi.

Ketika Ia sampai didepan gerbang rumahnya, Ia melihat Hao Lan di depan dengan wajah panik.

"Lan-Ge..apa yang terjadi?"

Hao Lan bergegas ke arah Xu Liu. "Ah Liu..Dage di kepung dan ditangkap di perkebunan poppy. Ini aneh..Ia justru dituduh atas penyimpanan obat terlarang. Padahal Ia justru hendak menangkap pelakunya."

Xu Liu terperanjat sejenak. Setelah berpikir cepat akhirnya Ia mengetahui apa yang terjadi. Dagenya sengaja di jebak dan Ia tau siapa yang ada dibalik semua ini. Xu Liu menatap Hao Lan. "Apakah ayah tau?"

"Aku belum bisa memberitahunya karena Tuan Xu sedang memiliki urusan."

"Baiklah. Aku akan mencoba bicara pada ayah. Lan-Ge tolong tahan mereka sebisa mungkin."

"En." Hao Lan mengangguk lalu pergi.

Xu Liu bergegas pergi ke istana Zhuo Xuang, namun Zhuo Xuang tidak ada disana. Ia lalu meminta kertas dan kuas tinta pada pelayan lalu menulis surat. Ia menitipkan surat itu pada pelayan untuk diberikan pada Zhuo Xuang.

Xu Liu lalu pergi ke tempat dimana Xu Zao dan anak buahnya di tahan. Ia memberikan uang pada penjaga dan masuk ke dalam penjara.

"Dage." panggil Xu Liu.

Xu Zao mendongak ke arah Xu Liu. Wajahnya yang tampan sedikit berantakan. Dan tubuhnya ditutupi oleh beberapa luka, namun tidak parah.

"Mengapa kau disini?" tanya Xu Zao khawatir.

"Apa yang terjadi? Mengapa kau bisa tertangkap?" Xu Liu tidak menjawab dan justru balik bertanya.

"Aku juga tidak mengerti. Kami sudah mengintai perkebunan itu sejak beberapa bulan lalu. Hari ini kami berniat mengepung dan menangkap pelakunya. Tapi sepertinya rencana kami bocor dan justru balik dituduh. Sepertinya ada mata-mata dikelompok kami."

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang