Holla..selamat maljum.
Kembali lagi dengan author amatiran ini. Author cuma mau bilang kalo beberapa minggu ke depan mungkin akan up sesuai mood, karena lagi sibuk banget. Maaf ya..🙏~Happy Reading~
***Ketika Xu Liu keluar dari kamar, Ia melihat halaman ditutupi salju putih. Sekarang sudah memasuki musim dingin dan hembusan angin dingin menerpa wajahnya, seketika membuatnya menggigil.
"Pakai ini." Mu Ge menyampirkan mantel bulu tebal di pundak Xu Liu.
Xu Liu menoleh pada Mu Ge. Ekspresi pria itu seperti cuaca yang dingin ini. Terkadang Ia bertanya-tanya, yang mana sebenarnya sisi Mu Ge yang asli. Pria sedingin gunung es seribu tahun atau serigala berperut hitam yang menampilkan senyum iblis kemana-mana?
"Wangye..tentang kematian Dage-ku..." Xu Liu menatap pada Mu Ge.
Tubuh Mu Ge mendadak kaku, tapi tidak ada sedikitpun emosi yang muncul di wajahnya. Perubahan ini, jika orang tidak teliti pasti tidak akan menyadari perbedaannya. Tapi Xu Liu jelas melihat keterkejutan dan penyesalan dimata Mu Ge. Dia mendesah dalam hati. Ini semua tidak ada hubungannya dengan dirinya, tapi ini juga terhubung dengan Xu Liu asli. Cepat atau lambat mereka harus menghadapinya. Akan lucu jika dia justru acuh terhadap hal itu.
"Aku sudah mendengar semuanya dari ayah. Aku hanya ingin tau..bagaimana..saat-saat terakhir Dageku?"
Mu Ge menatap mata Xu Liu. Tak melihat ada kebencian sedikitpun dan menghela nafas lega di dalam hatinya. "Itu masih gelap ketika tiba-tiba Xu Zao mengamuk di kamp kami. Dia membantai beberapa anak buahku yang berjaga. Ketika aku keluar dari tenda aku melihat keanehan pada dirinya dan aku tau ada yang salah. Kami bertarung dengan sengit. Sesekali dia sadar lalu akan mengamuk lagi. Ditengah-tengah ketidaksadaran dan kesadarannya dia menyebut namamu. Dia memohon padaku untuk menghabisi nyawanya secara terhormat. Terlepas dari permusuhan, tidak ada kebencian pribadi dan aku menghormatinya. Aku menghabisinya dengan cepat." Selama Mu Ge bercerita, matanya terus menatap pada Xu Liu. Khawatir pada perubahan ekspresi sekecil apapun. Takut melihat penghinaan dimata kekasihnya.
"Dia mati secara terhormat." Xu Liu mengangguk.
Xu Liu sudah melihat bagaimana Xu Zao merawat Xu Liu asli. Terlepas dari rumitnya hubungan mereka, Ia tahu bahwa Xu Zao benar-benar mencintai Xu Liu dari dasar hatinya. Ia sedikit menyesal atas akhir yang sangat menyedihkan dari orang yang penuh kehangatan itu.
"Aku ingin mencari tau siapa dalang dibalik kematian Dage-ku. Aku ingin mendapatkan keadilan untuknya." ucap Xu Liu.
"Kau..kau tidak membenciku?" tanya Mu Ge penasaran.
"Tidak. Kau memenuhi keinginan terakhirnya untuk mati sebagai pria terhormat. Aku rasa dia juga tidak akan membencimu." jawab Xu Liu tenang.
"Sebenarnya aku juga sudah menyelidiki hal ini sejak lama. Aku tidak tau apakah informasi ini ingin kau ketahui atau tidak, jadi aku tidak memberitahumu."
"Apa itu?"
"Prajurit yang dihukum mati itu pernah menjadi anak buah Menteri Pertahanan Rong."
"Apa?" Xu Liu menatap Mu Ge tak percaya. "Apakah dia memiliki permusuhan dengan Dageku?"
"Aku dengar Xu Zao menolak pertunangannya dengan nona Rong. Bagaimanapun itu pasti melukai harga diri Menteri Rong. Dengan sedikit hasutan Zhuo Xuang, bukan tidak mungkin hal itu terjadi."
"Zhuo Xuang lagi dalangnya. Betapa dalamnya kebencian pria itu." Xu Liu kesal, membuat nafasnya tidak teratur.
"Wangfei..tenang. Tenanglah." Mu Ge menepuk punggung Xu Liu lembut. Mencoba menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[BL] Transmigrated to be A Male Wangfei
Romance[WARNING R18+] . [Warning "Area BoysLove"!! JANGAN SALAH LAPAK!! JANGAN HUJAT!! UDAH ADA PERINGATAN!! BIASAKAN BACA KETERANGAN!] . . Xiao Zhan ditransmigrasikan ke tubuh istri dari Dewa Perang, Mu Ge. Terlebih lagi menjadi seorang istri laki-laki. B...