Bab 53

9.5K 1.2K 66
                                    

Siapa yang nunggu cerita ini?
Maaf banget ya reader...
Kadang udah dapet jalan cerita tapi susah menuliskannya,, jadinya stuck..
Semoga ini gk maksa..

~Happy Reading~

***

Di istana, Kaisar jatuh sakit dan memasuki koma. Beberapa Pangeran telah siap dengan pengaturannya sendiri ketika kondisi menjadi lebih buruk. Pangeran ke-4 adalah salah satu kandidat yang terkuat untuk melawan Putra Mahkota. Ia memiliki dukungan dari beberapa Menteri dan juga militer.

Mu Ge di panggil ke istana Putra Mahkota. Awalnya Mu Ge tidak ingin terlibat dengan masalah tahta. Tapi jika Pangeran ke-4 berhasil mengambil alih, maka putranya kemungkinan besar akan dihabisi. Hal-hal mengenai istana selalu membuatnya sakit kepala.

Mu Ge kembali ke kediaman Mu pada sore hari dengan wajah suram. Xu Liu tau pasti telah terjadi sesuatu lagi di istana.

"Apakah Kaisar baik-baik saja?" tanya Xu Liu.

"Beliau masih belum sadarkan diri. Saat ini kondisi istana tidak stabil dan banyak orang sudah harus memilih sisi." Mu Ge menjawab sambil mengerutkan kening.

"Ayah Bapa..ayah. Apakah kalian di dalam?" terdengar suara Mu HuanRan dari luar.

"Masuklah." jawab Xu Liu.

Mu HuanRan masuk membawakan nampan teh sambil tersenyum lebar. "Apa yang kalian bicarakan dengan wajah serius begitu? Nah.. Ranran membawakan teh jahe untuk kalian. Cuaca agak dingin..jangan sampai sakit." ucapnya sambil meletakkan nampan di meja.

"Aku mendengar kau banyak membuat ulah dan menyusahkan pelayan lagi?" ucap Mu Ge sambil menyesap tehnya, wajahnya santai.

"Ah..apa-apaan. Putri ayah ini sangat patuh. Ayah Bapa bisa bertanya pada nenek." Mu HuanRan berkedip polos.

"Jika aku bertanya pada nenekmu, Ia hanya akan setuju denganmu." Mu Ge mendesah sambil meletakkan cangkir teh di meja. "Ranran.. Katakan pada ayah. Kau ingin berlatih bela diri?"

Mu HuanRan tertegun, tidak menyangka bahwa ayahnya akan menanyakan hal ini. Ia ragu-ragu memandang pada Xu Liu. Xu Liu mengangguk dan tersenyum. Ia tau bahwa putrinya yang satu ini sangat tangguh dan sangat ingin berlatih bela diri. 

Mu HuanRan mencengkeram pakaiannya. "Ayah Bapa.. Bolehkah aku berlatih?"

Mu Ge menatap mata putrinya dengan dalam, lalu tiba-tiba tertawa. "Bukankah kau sudah diam-diam berlatih selama ini? Kau bahkan menjadikan prajurit rekrutan sebagai lawan latihanmu dan membully mereka."

Mu HuanRan tertawa. "Itu tidak benar. Mereka sangat lemah. Bagaimana bisa menjadi prajurit? Terima kasih kepada Paman Zi Xuan dan Bo Jiang yang mau melatihku."

"Baiklah. Kau tidak perlu berlatih diam-diam lagi. Jika kau ingin pergi katakan dengan benar pada pengasuhmu. Jangan membuat mereka khawatir." Ucap Xu Liu lembut.

"Tapi ayah. Nenek...?"

"Aku akan bicara pada nenekmu." ucap Mu Ge.

Mata HuanRan berbinar. "Benarkah?  Terima kasih ayah. Aku mencintai kalian." Mu HuanRan menghambur ke arah Mu Ge dan Xu Liu, memeluk mereka.

Xu Liu dan Mu Ge saling memandang dan tersenyum, lalu menepuk punggung HuanRan lembut.

Kondisi Kaisar yang koma membuat kondisi istana memanas. Para Menteri mulai sibuk memilih sisi untuk di dukung. Pengadilan pun menjadi tidak stabil.

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang