Bab 22

11.7K 1.4K 42
                                    

"Apa kau tau seberapa berbahayanya Zhuo Xuang? Apa kau sadar dia mengirim orang untuk mengawasimu dan keluargamu? Apa kau mau aku diam saja? Sekarang katakan..bagaimana kau akan mengurusnya?" ucap Mu Ge penuh emosi.

Xu Liu terdiam. Zhuo Xuang telah mengirim orang untuk mengawasinya dan keluarganya? Sebenarnya apa yang coba dia lakukan? Apa yang dia takutkan dari keluarga Xu?

"Wangye..aku..aku."

Mu Ge meremas bahu Xu Liu. "Wangfei..bergantunglah sedikit padaku. Apa itu begitu berat bagimu?"

"Sebenarnya..aku hanya tidak ingin kau mendapat masalah karena aku. Ini semua tidak ada hubungannya denganmu." Xu Liu menatap Mu Ge dengan hati nurani yang bersalah.

"Bagaimana ini tidak ada hubungannya denganku? Aku suamimu, kita adalah keluarga."

Mata Xu Liu membelalak dan hatinya merasa semakin bersalah. Ia mengira karena pernikahan ini adalah pernikahan politik, Mu Ge tidak serius dengannya. Ia sadar semakin Ia menyukai Mu Ge, semakin Ia merasa tidak pasti. Meski Mu Ge selalu bersikap baik, tidak berarti Mu Ge memiliki perasaan yang sama padanya. Jadi Ia tidak ingin melibatkan Mu Ge dan membuatnya dalam bahaya.

Xu Liu hanya bisa menatap Mu Ge dengan mulut yang terkunci. Mu Ge juga menatapnya dengan dalam. "Wangfei..jangan sembunyikan apapun dariku lagi. Jika sesuatu terjadi padamu, aku tidak akan bisa memaafkan diriku. Jadi..bergantunglah padaku, ok?"

Mata Xu Liu basah dan karena dorongan hati Ia berjinjit untuk mencium Mu Ge. Mu Ge awalnya terkejut, namun Ia segera merespon ciuman itu dengan agresif. Jika Xu Liu yang pertama mengambil inisiatif, bagaimana Ia bisa menolak?

Lidah mereka yang terjalin saling beradu. Dengan cepat tubuh mereka memanas, menginginkan lebih. Masih berciuman, Mu Ge mengangkat Xu Liu ke meja belajar. Dengan kibasan tangan Ia membuang semua dokumen ke lantai. Baiklah..itu bisa diurus nanti. Hal sekarang..tidak bisa ditunda. Mu Ge melirik pada dokumen dilantai.

Segera saja dari ruang belajar terdengar nafas yang terengah-engah. Xu Liu berusaha keras menahan suaranya dengan menutup mulutnya menggunakan tangan. Namun rasa sakit dan kesenangan itu terlalu intens sehingga tanpa sadar air mata mengalir dari matanya.

Semakin Xu Liu berusaha menahan suaranya, semakin Mu Ge tergoda untuk mendengar erangannya. Dengan sengaja Ia mendorong sangat dalam membuat Xu Liu terkejut, tanpa sadar mengerang.

"Ah..Wangye..kau..ha..ng." Xu Liu menggigit bibirnya.

Mu Ge mengusap bibir Xu Liu, tidak membiarkan Ia menggigit bibir yang akan membuatnya terluka. "Jangan menahannya." suara Mu Ge serak karena nafsu.

"Tapi..hng..orang akan..mendengar." Xu Liu berkata terputus-putus.

"Siapa perduli?" Mu Ge menyodok lebih dalam, pada akhirnya membuat Xu Liu tidak bisa lagi menahan erangannya.

Malam itu, Xu Liu tidak tau berapa kali mereka melakukannya. Ia merasa itu sangat lama. Ditengah kesadarannya yang kabur, Ia merasa tubuhnya diangkat dan digendong oleh Mu Ge.

Kediaman Permaisuri Bai LiuRan, Istana Bulan.

Bai LiuRan mengetuk-ngetuk jarinya diatas meja. Ia merasa gelisah sehingga tidak bisa tidur. Mimpi buruknya telah kembali ke Fu. Bagaimana hari-harinya akan berjalan dengan baik?

"Yang Mulia, tenanglah. Dia sudah menikah sekarang. Hamba yakin dia tidak akan berani untuk bertindak sembarangan. Apalagi Jenderal Mu adalah orang yang sangat ketat." seorang pelayan wanita mencoba menenangkan Bai LiuRan.

"Bagaimana jika..dia menyesal dan tidak puas dengan pernikahannya? Bagaimana jika dia mencoba merayu Kaisar lagi? Kau tau dia bahkan mendekati putraku. Kaisar..dia..aku yakin dia masih mencintai pria itu."

[BL] Transmigrated to be A Male WangfeiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang