10. pacar ku seorang Psikopat cantik pt.1

1K 78 4
                                    

Vote

Dua hari lalu, seorang cewek di kelas Jimin yang namanya Sana melompat dari lantai atap gedung sekolah mereka. Di bawah, dia ditemukan dengan banyak sayatan di lengannya, lengkap dengan sebuah pisau pendek di genggaman tangannya. Kejadian tersebut terjadi di sore hari, sekitar pukul 4 menurut perhitungan Jimin.

Guru-guru telat mengetahui kejadian itu, baru datang ke lapangan, tempat TKP ketika beberapa murid kelas Jimin melihat tubuh Sana tergeletak di pinggir lapangan. Polisi dan ambulans telat datang, mayat Sana sudah terlebih dahulu dikerubungi oleh banyak siswa yang belum sekolah -mayoritas cowok tentunya- sebelum ia sempat diperiksa polisi dan diangkut ke rumah sakit.

Esoknya, sekolah hanya berlangsung setengah hari, atau lebih tepatnya hanya sampai istirahat pertama.

Pada istirahat pertama, terjadi kejadian yang lebih hebat –menurut Jimin- dibanding kejadian sebelumnya. Kali ini, pacar Sana, Mark melompat -tapi Jimin lebih suka bilang didorong- dari lantai atap sekolah mereka dan jatuh di tempat yang sama di tempat mayat Sana terletak sebelumnya, hanya saja, ketika ditemukan oleh para guru -yang langsung menutupi TKP agar para siswa tidak melihat kondisi Mark dan menyebarkan gosip-gosip sampah -katanya Mark sudah tidak memiliki bola mata. Dan Seulgi, Jimin ini, bersama beberapa teman serta guru menyaksikan sendiri, sebuah toples kaca tergeletak di lantai atap, berisi dua bola mata terendam air dan darah.

Hmm, cukup menyeramkan bukan? Jimin yakin ada seorang psikopat gila dibalik kedua kejadian ini!

Omong-omong kedua kejadian ini, satu SMA kami langsung diliburkan begitu Mark ditemukan oleh guru-guru. Diliburkan sampai minggu ini selesai, berarti mereka punya hari Rabu, Kamis dan Jumat waktu kosong.

Meskipun begitu, kelas Jimin, kelas asal Sana dan Mark diwajibkan masuk bersama-sama dengan beberapa teman dekat kedua orang tersebut besok untuk diinterogasi polisi. Selain itu, kabarnya besok sore kedua teman Jimin itu akan segera dimakamkan.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hmm, oke, cukup ceritanya, sekarang kembali ke keadaan Jimin saat ini. Jadi karena insting Jimin yang agak-agak nekat, Jimin pergi ke sekolah, jam 8 malam bersama seorang teman. Kenapa Jimin membawanya dan hanya berdua? Karena dia cerdik, pintar, jago analisis meskipun dia cewek dan dia tau jalan rahasia untuk masuk ke sekolah, sebenarnya tadinya mereka mengajak seorang lagi, tapi kebetulan dia tidak bisa karena keperluan mendadak tiba-tiba.

So, mereka berdua masuk ke sekolah, lewat sebuah pintu kecil yang terletak di dekat gudang sekolah yang terkenal angker, Jimin tak pernah tau keberadaan pintu itu karena tersembunyi gedung gudang –yang tak pernah didekati siapapun karena katanya angker- dan karena tertutup sebuah beringin berbatang tebal.

Seulgi bersamanya melewati gerbang itu, tak ada makhluk halus atau semacamnya, tapi Seulgi agak merinding. Mengejutkannya, sekolah mereka kosong, bahkan tidak terlihat ada seorang pun menjaga koridor lantai satu, hanya saja, di lapangan sudah ada wilayah yang dibatasi garis polisi dan ditandai bentuk orang, sesuai posisi jatuh Sana dan Mark. Tak ada yang menarik untuk dilihat di sini.

Omong-omong soal sekolah yang kosong, untungnya lampu di koridor lantai satu, dua dan tiga masih menyala –beberapa- sehingga kami masih bisa melihat sesuatu, seadanya.

Mereka berdua naik tanpa suara hingga ke lantai 3, lalu berjalan ke arah tangga yang menuju lantai atap sekolah

“Jim, lu yakin kita harus ke sana? Masa sih kita harus naik? Lu ga takut?”

“Ga kok, emang lu takut?”

“Lumayan.”

“Gue yakin pasti kita bisa nemuin barang bukti ato apa gitu, terutama di koridor ini atau di atep, siapa tau ada barang jatoh gitu,” balas Jimin sambil tersenyum, lalu melihat ke lantai. Di dekat tangga menuju lantai atap terlihat sesuatu yang berkilau, kecil, bentuknya agak bulat, seperti lonjong.

One shoot ( Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang