18. Kekasih yang tak dianggap

1K 67 0
                                    

Vote

25 Mei 2019.

“ting ting ting!”

Terdengar notif -ku berbunyi, segara aku buka dan baca isi pesannya.

“Jimin sebenernya aku juga sayang sama kamu Jim.” itulah isi pesan yang membuatku berteriak saat itu, karena isi pesan itulah yang aku tunggu-tunggu dari Seulgi.

Ya memang sebulan yang lalu aku sempet mengungkapkan perasaanku kepada Seulgi, seorang gadis manis yang sudah lama aku taksir. Namun dia meminta waktu untuk memikirkannya. Setelah penantianku hampir sebulan lebih akhirnya aku mendapatkan jawaban yang aku inginkan. Hari-hariku benar-benar indah ku rasakan, setiap pagi ketika aku bangun tidur selalu ada pesan manis dari Seulgi yang membuatku semangat menjalani aktivitas, ketika malam menjelang tidur selalu Seulgi menyelipkan kata-kata cinta untuk mengantarkanku tidur,

“selamat malam Jimin ku sayang, mimpi indah ya…” kata-kata itu yang membuat aku tertidur dengan tersenyum.

Ya hanya berbalas pesanlah yang bisa kita lakukan, karena memang semenjak aku lulus SMA keluargaku memutuskan untuk pindah kota, dan itu membuatku harus berpisah dengan Seulgi. Aku dan Seulgi memang sudah kenal sejak kecil, bahkan dia adalah cinta monyetku dulu sewaktu SMP. Namun setiap kali aku libur kuliah selalu aku menyempatkan waktu untuk datang menemui Seulgi, meskipun jaraknya begitu jauh tak masalah bagiku. Hari demi hari kita lalui bersama, kata semangat selalu saling terucap lewat pesan-pesan singkat kita berdua. Saat itu hariku benar-benar istimewa,

sebelum akhirnya semuanya berubah setelah 2 bulan kita jadian. Sikap dia ke aku menjadi berubah total entah apa salahku ke dia sehingga dia bisa berubah begitu. Pesan-pesan singkat ucapan semangat darinya tak pernah lagi aku dapatkan, semua seperti sirna begitu saja.

25 Agustus 2019.

Tepat pukul 7 pagi aku terbangun dari tidurku, dan segera aku membuka laptop dan masuk ke media sosial. Hari ini aku sedang libur kuliah, jadi aku manfaatkan pagiku ini dengan bermain ponsel. Ketika sedang asyik melihat status temen-temenku di Twitter, ada sebuah status di Twitter yang membuat aku kaget yaitu status hubungan Seulgi saat itu berubah yang tadinya berpacaran denganku, kini berubah menjadi

“berpacaran dengan Yoongi.”

Ya Yoongi adalah sahabat cowok yang selalu dia ceritain kepadaku, saat itu tidak ada kecurigaanku ketika Seulgi antusias sekali ketika menceritakan Yoongi ini. Meski sedikit ada rasa cemburu namun aku berfikir dia kan hanya sahabatnya saja. Hancur hati ini ketika melihat Seulgi berpacaran dengan sahabatnya ini.

“Lalu selama ini aku dianggap apa?! Bukankah aku masih pacarnya?!” teriak dari dalam hatiku.

Langsung saja aku mencoba menghubungi Seulgi untuk meminta penjelasan dari semua ini, aku telepon tak diangkat-angkat olehnya. Akhirnya aku mengirimkan pesan singkat dengan harapan dia mau membalasnya dan memberi penjelas atas semua ini. Akhirnya setelah hampir 2 jam aku menunggu akhirnya dia memberikan balasannya. Lalu aku buka dan aku baca pesan darinya.

“Jimin terima kasih selama ini Jimin selalu ada buat aku, Jimin selalu memberikan semangat buat aku, Jimin selalu perhatian dan selalu membuatku tersenyum senang. Walaupun itu semua hanya lewat pesan-pesan singkat, tapi aku bahagia Jim. Jimin terima kasih selama ini sudah menjadi sahabat terbaik buat aku…”

Remuk hatiku saat membaca pesan itu, namun aku mencoba kuat dan membalas pesan itu, dengan maksud meminta penjelasan hubungan aku dan dia.

“Jadi selama ini kau tak pernah menganggap aku sebagai kekasihmu? Bukankah dulu kau katakan kalau kau sayang denganku? Lalu apa maksud semua itu?” isi pesanku penuh dengan tanda tanya. Sepuluh menit kemudian dia membalas pesanku.

“Maaf Jim selama ini aku hanya bisa menganggapmu sebagai sahabat baikku, perasaanku tidak bisa lebih Jim ke kamu. Maaf Jim kalau yang aku lakukan ini menyakiti hatimu. Aku harap kamu mengerti…”

“Haruskah ini yang aku terima, setelah seluruh cintaku aku berikan untuknya, setelah semua waktuku aku berikan untuknya, apa inikah balasan yang harus aku terima? Lalu mengapa selama ini kau seolah-olah memberikanku harapan bahwa aku sudah mendapatkan cintamu, kalau akhrinya kau tak bisa mencintaiku? Ah sudahlah aku yang salah, mungkin aku terlalu berharap lebih denganmu, aku terlalu berharap bahwa kau akan mencintaiku. Tapi nyatanya aku salah, ternyata kau tak bisa memberikan perasaan lebih untukku…” isi hatiku seakan tidak terima semua ini terjadi padaku.

End

One shoot ( Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang