30. Something Wrong In BTS Dorm

978 93 11
                                    

Cerita ini hanya menceritakan dari sudut pandang Jimin saja.

Aku baru saja menyelesaikan kegiatanku, badanku terasa sangat lelah sekali. Ku langkahkan kakiku menuju dorm yang terlihat sangat sepi.

“ Apa ada orang didalam? “, gumamku sebelum aku mulai mendekati pintu dorm.

Ceklek!

Ku buka pintu dan benar saja tidak ada satu pun member BTS yang ada didalam. Mungkin mereka memiliki jadwal masing – masing sehingga dorm ini terasa tak berpenghuni. Ku nyalakan lampu ruang tengah sebelum aku masuk ke kamarku, aku melangkahkan kakiku menuju dapur karena tenggorokan ku terasa sangat haus sekali. Ku ambil botol air mineral didalam kulkas lalu kutuangkan ke dalam gelas.

Glup! Glup! Glup!

Aku meneguk minuman itu lalu kembali berjalan menuju kamarku. Saat masuk aku mencium sesuatu yang terasa familiar. Ku nyalakan lampu kamar dan aku merasa kaget dengan keadaan kamar yang terlihat sangat rapi sekali, padahal aku yakin tadi sebelum pergi untuk jadwalku aku membiarkan kamar ini berantakan.

“ Apa Hoseok Hyung yang membereskannya? Tapi bukankah dia tidak pulang sejak kemarin? “, heranku.

Mataku kini beralih ke sebuah kertas berwarna kuning yang merupakan warna kesukaanku dan tepat berada disamping tempat tidurku.

“ Kertas apa itu? “,

Aku mendekati meja itu dan kini kulihat jelas sebuah kertas warna kuning itu dan setangkai bunga mawar merah terang berada diatasnya. Aku mengambil kertas itu dan mulai membacanya.

Sayang tadi aku mampir untuk pamit sebelum aku pergi tapi kau sepertinya mendapat pekerjaan pagi sekali. Saengil Chukae my Chimmy… maaf, aku tidak dapat mengucapkannya langsung. Ini hadiah kecil dariku, Saranghaeyo 
 

Kang Seulgi

Rupanya yang membereskan semua ini, Seulgi. Ah… aku lupa, dia bilang akan pergi untuk shownya. Ku lihat sebuah kotak kecil di balut pita berwarna putih. Aku tersenyum sambil mengambilnya. Ku buka kotak itu dan ternyata isinya parfum yang dia beli dari Italy kemarin saat pergi bersama Wendy untuk pemotretan sebuah majalah. Setelah itu aku merebahkan diri diatas tempat tidur. Seulgi memang selalu tepat waktu jika ingin memberikan aku ucapan atau hadiah ulang tahun. Bahkan sebelum jam malam lewat, dia selalu menjadi yang pertama yang melakukan hal itu.

“ Aku jadi merindukannya “, gumamku.

Tanpa sadar, aku pun tertidur karena mungkin tubuhku memang sudah lelah sekali. Aku tidak sadarkan diri tanpa mengganti pakaian atau pun mencuci mukaku karena memang aku ingin segera beristirahat sekarang.

===000===

Aku terbangun saat mendengar suara bel pintu berbunyi, rasanya aku ketiduran cukup lama sekali. Aku melihat jam wekerku sebelum berjalan menuju pintu. Pukul 00.01, keningku mengkerut melihat angka di jam weker itu.

“ Apa jam ini rusak? “, heranku karena aku ingat saat tidur, jam juga menunjukan pukul 00.01.

“ Mungkin jam ini memang rusak “, ujarku.

Aku berjalan menuju kearah pintu, namun saat aku buka tidak ada siapapun diluar sana, bahkan suasana masih terasa sepi. Setelah pintu ku tutup lagi, aku mengalihkan pandanganku pada jam dinding, aku terus mengucek mataku karena jam dinding itu menunjukan jam yang sama.

“ Aneh. Aku merasa tidurku cukup lama. Apa jam itu juga rusak? “, bingungku.

Aku kembali ke kamar dan mengambil ponselku, dan jam di ponselku juga menunjukan angka yang sama. Tiba – tiba terdengar suara keran dalam kamar mandi yang langsung membuatku menoleh kearah pintu kamar mandi, keningku semakin mengkerut.

One shoot ( Seulmin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang